Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

VirKillAvatar border
TS
VirKill
Membongkar trik trik rahasia PERAMAL
Halo agan agan, artikel kali ini agak panjang dan harus dipotong karena maksimal akrakter di thread kaskus. Selengkapnya bisa dibaca di [URL="Http://virkology.wordpress.com."]Http://virkology.wordpress.com.[/URL]

Membongkar trik trik rahasia PERAMAL



Bahkan hingga beberapa hari yang lalu muncul seorang bintang tamu dalam acara live talk show dengan profesi peramal dengan bunga. Ramal meramal masa depan pernah begitu booming di berbagai belahan dunia mulai dari Tarot, Astrologi (Zodiak), Palmistry (pembacaan garis tangan), hingga figur figur yang dikenal sebagai peramal seperti Nostradamus, Mama Lorentz atau Ki Joko Bodo.

Apakah mereka benar benar bisa melihyat masa depan? Benar atau tidak, sebenarnya sudah sejak lama para ilmuwan dan psikolog memiliki penjelasan dan cara yang bagus untuk mereplikasi sempurna apa yang sering dilakukan oleh segala jenis ramalan yang ada dan masih relevan hingga sekarang. Apapun media yang digunakan untuk meramal umumnya mengandung salah satu atau lebih ciri ciri tertentu. Para peramal tentu memiliki cara sendiri untuk menemukan tekhniknya, namun berikut ini adalah istilah2 yang biasa digunakan oleh para skeptis untuk menjelaskan trik trik ramalan.

Forer Effect
Forer effect adalah sebutan untuk kalimat yang terkesan spesifik dan personal, padahal sangat luas bisa diaplikasikan ke hampir semua orang sehingga menimbulkan ilusi ramalaan/pembacaan karakter personal yang akurat. Model ini muncul untuk ramalan massal seperti yang umumnya ada di rubrik ramalan bintang di majalah dan koran, shio, hingga pembacaan karakter lewat garis tangan. Kalimat seperti:

”Anda bisa sangat bertanggung jawab saat situasi terdesak. Anda memiliki kebutuhan untuk disukai dan dikagummi orang lain. Anda memiliki kapasitas kemampuan yang belum digunakan secara maksimal untuk menunjang hidup anda. Anda memiliki kemampuan untuk berfikir independen dan umumnya tidak mudah mempercayai segala sesuatu namun sering memiliki kebaikan hati untuk tidak terlalu terbuka pada orang lain mengenai hal ini.”

Bertram forrer pada akhir tahun 1940an menggunakan model kalimat diatas untuk melakukan eksperimen. Kala itu ramalan bintang/astrologi sangat populer dan digemari banyak orang. Forer yang juga mengajar di kelas Psikologi membuat kuisioner test kepribadian pada para mahasiswanya. Seminggu kemudian hasilnya dibagikan. Para mahasiswa diminta untuk memberikan skor 1 sampai 5, sejauh mana hasil jabaran kepribadian tersebut sesuai dengan kepribadian mereka. Skor keseluruhan mennunjukkan hampir mendekati 5. Pada akhirnya forer menunjukkan bahwa semua siswa mendapatkan kertas yangs ama berisi kalimat diatas yang merupakan gabungan acak dari hasil ramalan bintang yang ada di koran koran umum.

Ini menunjukkan kecenderungan bahwa otak manusia mudah ditipu oleh kalimat kalimat yang umum dan merasa bahwa hal tersebut sangat bersifat personal. Anda bisa menemukan pola kalimat seperti ini pada hammpir mayoritas model ramalan yang menggunakan nama, tanggal lahir, shio, garis tangan, atau ramalan dengan media apapun termassuk daun teh.

Flattery effect
Dengan menggunakan pujian yang subtle akan memperkuat delusi yang diberikan oleh peramal. Dalam sekilas umumnya seseorang mudah diidentifikasi sebagai sosok yang introvert atau ekstrovert. Pada orang introvert kalimat seperti “secara umum anda memiliki daya amat yang lebih bagus dibanding yang lain, analisa dan ingatan yang cukup tajam, namun sering juga melupakan hal hal sepele.” Ini sebenarnya merupakan pola yang sama dengan Forer effect namun letak penekanannya adalah penggunaan pujian yang tidak terlalu tegas. Orang suka mendapat pujian, dan apalagi itu bukan pujian melaiknnkan statement atas kepribadiannya bukan merupakan pendapat orang lain. Hal hal seperti ini akan menguatkan delusi dan membuat orang lebbih suka untuk percaya pada statement tersebut. Dan ingat, seringnya kesuksesan peramal bukan karena akurasi ramalannya namun orang merasa nyaman terhadap apa yang didengarnya. Dengan banyak memasukkan elemen pujian atau hal hal yang menyenangkan, subjek akan terus datang pada anda sebagai peramal.


Hit and miss
Tekhnik ini diaplikasikan pada situasi live dimana peramal berhadapan langsung dengan subjek atau banyak audience. Dengan menebak detail tertentu yang sebenarnya umum dan melakukannya secara samar membuat hal itu mudah dilupakan jika tebakannya salah. Contoh:

”Ada orang dekat dengan anda bernaama Andi. Anda mengingatnya?” atau “Orang yang pernah memberi bantuan pada anda saat anda terkena musibah diam diam jatuh cinta pada anda.”

Kalimat diatas terkesan sangat spesifik dan bisa memberikan efek hit yang kuat pada orang yang tepat. Andi adalah nama yang umum dan masing masing orang pernah terkena musibah/masalah. Dengan mengatakannya secara samar seperti diatas Subjek akan memaksa pikirannya untuk mencari cari dalam memorinya yang sesuai dengan yang dikatakan si peramal. Toh hampir semua yang berhubungan dengan peramal umumnya sudah percaya dan memiliki harapan untuk mendapatkan kejutan. Seandainya dalam suatu kasus si subjek secara tegas tidak merasa punya teman dekat bernama andi, hal ini mudah dengan elakan seperti “Mungkin anda lupa” atau “Saya merasakan kedekatan emosi yang kuat, jadi mungkin diam diam Andi merasa sangat dekat pada anda tanpa anda menyadarinya”, atau bisa juga peramal mengatakan hal yang merendah dan elegan seperti “Mungkin saya yang salah menerjemahkannya.” Peramal sering menggunakan kalimat terakhir untuk mengukuhkan bahwa yang salah bukan medianya melainkan kemampuan membacanya. Kartu Tarot tidak pernah salah, namun mengartikannya yang bisa salah. Kitab nostradamus tidak pernah salah, hanya mengartikannya yangs ering keliru. Dan ini dapat diaplikasikan kepada semua hal yang menyalahkan manusianya untuk mengangung agungkan media tertentu.

Hit and miss juga dilakukan dengan sedikit memanfaatkaan fakta yang sudah ada, misal ketika subjek yang diramal adalah orang bali yang banyak teman di Solo, dia akan mencari nama yang umum (namun tidak terlalu umum seperti wayan dan Made). Ini juga berlaku dengan menggunakan tebakan yang range akurasinya tinggi. Sangat sering juga peramal menggunakan alibi pendengaran/persepsi samar ketika mengatakan hal hal seperti “Saya mendengar orang bernama wisnu... atau wahyu..” dan berharap ada satu yang benar benar cocok.

Hit and miss berfungsi baik akrena dalam situasi tersebut Subjek ramalan cenderung mengabaikan tebakan peramal yang salah dan benar benar fokus pada Hit. Ketika Hit tercapai maka itu pulalah yang akan dia ceritakan ke rekan rekannya setelah sesi ramalan. Bahwa si peramal sangat hebat karena bisa menebak sangat detail bahwa dia punya kekasih bernama Andi.

Contoh sederhana berdasarkan pengalaman pribadi adalah ketika rekan saya menggunakan tekhnik ini pada seseorang rekan yang berasal dari Bali dan pindah ke jogja. Kalimat sederhana (disertai dengan senyum misterius seolah penuh arti) menanyakan “bagaimana Ayu?” membuat si subjek terpana dan kemudian berkata “Eh, udah jarang ketemu mas”. Ini berarti bahwa si Subjek memang mengenal orang bernama Ayu dan dari responnya menunjukkan Ayu adalah orang yang sangat dekat. Ini kemudian berlanjut dengan sangat cerdas sehingga ketika si Subjek menceritakan kembali kisah ini kepada temannya, dilakukan dengan kalimat “Gilak, mas Tomi bisa tau aku punya mantan bernama Ayu padahal ga pernah kenal aku sebelumnya”. Di kesempatan lain seseorang rekan mengaku bahwa “Peramal itu bisa tau aku selingkuh dengan ibu temen kantorku, padahal gak pernah kenal dan ketemu sebelumnya.” Padahal, adegan sebenarnya yang dikatakan Ibu peramal hanya kalimat sederhana “Kamu harus menghentikan apa yang selama ini kamu lakukan. Itu tidak baik.” Menarik bukan? Trik sederhana seperti ini bisa menimbulkan cerita yang dahsyat karena manusia cenderung menipu diri sendiri karena tertarik dan berharap mendapatkan hal yang luar biasa pada peramal sebagai akibat dari wishful thinking.

Yang paling berbahaya, prinsip hit and miss juga berlaku pada penggunaan jasa paranormal untuk mencari pelaku kejahatan. Banyak orang yang kehilangan barang berharga mencari jawaban ke paranormal. Paranormal yang menggunakan instingnya sering menunjuk orang tertentu yang melakukan hal tersebut. Ini memancing fitnah dan perselisihan atau kecurigaan. Dalam beberapa kasus ternyata kebetulan bahwa orang yang di tunjuk memang mencuri barang tersebut. Ini membuat popularitas si dukun menjadi sangat luas tidak terkendali karena mendapatkan viral marketing. Seringnya, barang tidak ditemukan, dan orang cenderung lebih suka menceritakan kehebatan si dukun daripada kegagalannnya. Berbeda dengan dokter dimana satu kasus malpraktek akan lebih suka disebarkan orang daripada seratus kasus kesembuhan.

Shotgunning
Tekhnik Shotgunning mungkin lebih pantas disebut dengan AK-47 karena si peramal memberondong subjek dengan statement dengan range yang luas. Umumnya berlaku untuk pembacaan ramalan zodiak/shio melalui telefon atau chat. Kalimat yang digunakan seperti:

”Anda memiliki bintang Libra, umumnya orang Libra bergerak di bidang perbankan, perdagangan, ekspor impor, wirausaha, jasa, atau hortikultura.”
“iya, emak saya jualan di pasar.”
“Suasana pasar membuat orang berbintang aquarius harus mewaspadai persaingan yang umumnya timbul dari orang berbintang pisces, cancer, dan gemini..”
“iya, tukang sayur saingan mak saya di pasar kayaknya bintangnya cancer.”

------------
Masih ada penjelasan tentang Nostradamus, Hot reading, self fulfilling prophecy... karena batas thread, artikel disambung di:
[url]Http://virkology.wordpress.com[/URL]

Mohon Bantuannya untuk rate dan Comment. Karena cendol mahal, minta bantuannya comment aja gan! emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Diubah oleh VirKill 22-03-2013 00:52
0
9.9K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan