Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

indrablakeAvatar border
TS
indrablake
Ternyata... MALAIKAT MAUT PERNAH DITAMPAR NABI MUSA AS...
SEBELAUMNYA ANE MAU MENGUCAPKAN SELAMAT MALAM DAN SALAM KENAL KEPADA SEMUA KASKUSER INDONESIA, ANE MASIH NEWBIE DAN HANYA MAU SHARE SEDIKIT CERITA TENTANG NABI MUSA AS.

SEMOGA TRIT ANE NGK REPOST DI KASKUS YA GAN AND CUMA INFO AJA INI ANE DAPET DARI SALAH SATU BLOG ISLAM YANG MEMBAHAS TENTANG KISAH NABI.



BEGINI GAN CERITANYA...


Suatu ketika, malaikat maut diutus oleh Allah SWT menemui nabi Musa as. Sesampainya di hadapan Musa, malaikat maut berkata, “Penuhilah panggilan Tuhanmu.” Mendengar itu, nabi Musa lalu menampar malaikat maut hingga kedua matanya buta.

Malaikat maut lalu kembali menghadap Allah SWT dan berkata, “Engkau kirim aku kepada seorang hamba yang tidak mahu mati. Dan dia telah membuat kedua mataku buta.”

Kemudian Allah SWT mengembalikan penglihatannya yang buta dan berkata pada malaikat maut, “Kembalilah dan katakan kepadanya, ‘Apakah kamu masih ingin hidup lebih lama lagi? Jika kamu masih ingin hidup, letakkan tanganmu di atas punggung seekor lembu. Untuk setiap lembar dari bulunya yang tertutup tanganmu, engkau berkesempatan menambah lama hidupmu selama satu tahun.”

Malaikat maut pun kembali pada nabi Musa as dan menyampaikan perintah Allah tersebut. Mendengar itu, nabi Musa lantas bertanya, “Sesudah itu apa?” Malaikat menjawab, “Kau akan mati setelah itu.” Nabi Musa pun berkata, “Kalau begitu, sekarang kematian benar-benar sudah dekat.” Nabi Musa lalu memohon kepada malaikat maut agar mencabut nyawanya di dekat Baitul Maqdis, dengan jarak satu lemparan batu.Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda "Seandainya aku di sana nescaya aku tunjukkan kuburnya kepada kalian yang berada di sisi jalan di dataran berpasir merah yang bergelombang."
Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari di Kitab Ahadisil Anbiya Bab Wafat Musa nombor 3407. Hadis juga ini diriwayatkan oleh Muslim di Kitab al-Fadha`il Bab Fadha`il Musa 4/1842.

PENGAJARAN

1. Hadis ini menunjukkan bahwa sebelum nyawa para nabi dicabut, mereka diberi pilihan antara terus hidup atau berpindah kepada rahmatullah sebagaimana Musa diberi pilihan. Aisyah telah mendengar Rasulullah SAW bersabda pada waktu beliau sakit menjelang wafatnya, "Ya Allah, Rafiqul A'la." Aisyah mengerti bahwa baginda diberi pilihan maka baginda memilih.

2. Kemampuan malaikat menjelma dalam wujud manusia sebagaimana malaikat maut mendatangi Musa dalam wujud manusia.

3. Kematian adalah haq dan pasti, jika ada yang terlepas dari maut tentulah mereka adalah para nabi dan rasul.

4. Kedudukan Musa di sisi Allah di mana dia menampar malaikat maut lalu rusak matanya, kalau bukan karena kemuliaan Musa di hadapan Allah mungkin saja malaikat akan membalas dengan keras.

5. Tidak ada alasan yang logik untuk menolak kejadian yang sahih ini. Rosaknya mata malaikat kerana tamparan Musa terjadi karena malaikat datang dalam wujud seorang manusia. Disinilah letak ujian bagi orang-orang beriman, apakah mereka mempercayainya atau tidak?

6. Keberadaan kubur Musa di tepi perbatasan tanah suci dan Rasulullah mengetahui tempat kuburnya, beliau menunjukkan sebagian alamat kuburnya yaitu di tepi jalan di tanah pasir merah.

7. Keinginan Musa agar kuburnya dekat dengan tanah suci dan boleh-boleh saja bagi siapa yang ingin mati di tanah suci.

8. Tanah suci yang diberkahi memiliki batasan. Musa meminta kepada Allah agar mendekatkan kuburnya darinya sejauh batu dilempar, oleh karena itu Musa dikubur di luar di pinggirannya.


BEGITU GAN CERITANYA, UNTUNG YANG DITAMPAR MALAIKAT JDINYA CUMA MATANYA YANG LUKA, COBA KALAU MANUSIA YANG DITAMPAR,,,,, BISA JADI BUBUR emoticon-Ngakak


SUBHANALLAH...


sumber ;


- Kisah Para Nabi ‘alahimus salam karya Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir (penerjemah: Abu Abdirrahman Muhammad Daz bin Munir Al-Marghubi), penerbit: Pustaka Sumayyah, hal. 576-578.
- Hukum Memindahkan Jenazah karya Al-Amin Al-Haj Muhammad Ahmad (penerjemah: Fuad Lc.), penerbit: Pustaka Ar Rayyan, hal. 30-34.

_______________________
[1] Lihat kitab Shahih Al-Bukhari (1339, 3407 dan Shahih Muslim (2372).

[2] Lihat kitab Shahih Ibnu Hibban (6224), Shahih Al-Bukhari (1339, 3407), dan Shahih Muslim (2372), pent.

[3] Al-Fath, VI/442.

[4] Ta’wiil Mukhtalafil Hadiits, hal. 276-278.

[5] At-Tadzkirah, II/94-95..
Diubah oleh indrablake 17-01-2016 19:48
0
12.9K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan