Kebobrokan manajemen timnas entah itu BTN ataupun PSSI (yg saat ini katanya telah dikuasai mafia) semakin terbuka. Setelah kasus pergantian pelatih secara tiba-tiba, mogok latihan sejumlah pemain sampai masalah pendaftaran pelatih dan pemain terdapat beberapa kejanggalan2.

Sepertinya segala permasalahan dan kejanggalan2 yg terjadi baru-baru ini sudah merupakan skenario atau telah diatur sedemikian rupa oleh kelompok tertentu.

Seperti yang telah ramai diberitakan media tanah air bahwa persiapan timnas menghadapi laga dengan Arab Saudi terganggu saat sebanyak 19 pemain menolak mengikuti latihan pada Sabtu (16/3/2013) akhir pekan kemarin. Keputusan mogok tersebut diyakini sebagai bentuk solidaritas terhadap 14 nama lain yang sehari sebelumnya dicoret pelatih Luis Manuel Blanco karena alasan indisipliner (tidak mau mengikuti latihan fisik dengan alasan masih kelelahan). Padahal Sergio Van Dijk yang juga baru tiba tetap mengikuti latihan tersebut, bahkan Irfan Bachdim yang baru tiba dari Thailand juga tetap mengikuti latihan. Belum lagi Toni Cussell dan Stefano Lilipaly yang telah mengikuti latihan beberapa hari sebelumnya setelah berangkat langsung dari Belanda.

Di awal pekan ini posisi pelatih timnas tiba-tiba mengalami perubahan. Pada hari Senin (18/3/2013) pelatih Luis Manuel Blanco tidak menghadiri latihan timnas dikarenakan Blanco dan staf pelatih lainnya tidak diberitahu bahwa lokasi latihan telah dipindahkan dari Halim ke Senayan. Tapi anehnya seluruh pemain dan manajemen telah mengetahui kabar dipindahkannya lokasi latihan dan tetap melakukan latihan yang saat itu malah dipimpin oleh Yeyen Tumena untuk melatih sementara pada pagi harinya.

Meski BTN dan Ketua Umum PSSI menyebut Blanco masih jadi pelatih sah, sore harinya pada hari yang sama di lapangan muncul Rahmad Darmawan memimpin latihan bersama dua asistennya Yeyen Tumena dan Jacksen F Tiago yang tiba keesokan harinya Selasa (19/3/2013) untuk ditunjuk sebagai pelatih timnas sementara khusus laga melawan Arab Saudi 23 Maret 2013.

Kejanggalan lainnya yaitu saat melakukan pemilihan pemain. Khusus Diego Michiels tidak terpilih karena faktor kebugaran (masih bisa dipahami karena Diego baru bebas dari kasus pemukulannya), tapi yg perlu digarisbawahi bahwa ada 2 pemain yg mengalami cedera tp tetap terpilih, yaitu Immanuel Wanggai dan Syamsidar.

Kemudian Stefano Lilipaly juga dicoret dengan alasan proses administrasi kewarganegaraannya belum selesai. Kemudian hal ini langsung dibantah oleh Habil Marati. “Bohong besar kalau Stefano Lilipaly bermasalah dengan administrasi. Administrasi dia sudah komplet seratus persen,” tegas Habil. Habil mengatakan segala syarat-syarat administrasi Lilipaly sudah rampung. Mulai dari paspor, Kartu Tanda Penduduk (KTP), akte kelahiran, surat keterangan dari Federasi Sepakbola Kerajaan Belanda (KNVB), dan surat pernyataan lima tahun berturut-turut tinggal di Indonesia. “Syarat-syarat itu pun sudah kami serahkan ke AFC,” ungkap Habil sambil menunjukkan bukti-bukti administrasi tersebut kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/3). Direktur Alih Status dan Transfer Pemain, Marco Paulo membenarkan pernyataan Habil.

sumber -> Proses Administrasi Stefano Lilipaly


Selebihnya pemain yang dicoret atau tidak terpilih dengan alasan karena kalah bersaing. Tapi ceritanya tidak sampai disini karena pendaftaran pemain dan pelatih serta staf lainnya seharusnya dilakukan sebelum tanggal 15 Maret 2013.

Nah, ternyata aneh bin ajaib seperti layaknya seorang paranormal yang dapat mengetahui kejadian yang akan terjadi selanjutnya, pihak BTN mengkonfirmasi bahwa pelatih Rahmad Darmawan dan para pemain telah didaftarkan sebelum tanggal 15 Maret 2013, sedangkan pergantian pelatih dan pemilihan pemain baru dilaksakan pada tanggal 18 dan 19 Maret 2013!

Menanggapi hal ini Menpora akan membahasnya setelah laga melawan Arab Saudi. (baca beritanya disini -> [URL="http://sport.detik..com/sepakbola/read/2013/03/21/144819/2200104/76/rd-sudah-didaftarkan-sejak-15-maret-menpora-akan-bahas-usai-lawan-arab"]klik[/URL]

Walau bagaimanapun kondisinya gw tetap dukung timnas Indonesia (bukan organisasi dan para mafianya) mudah2an bisa selalu menang