inilah..com, Jakarta - Peluang Ani Yudhoyono menduduki kursi ketua umum Partai Demokrat yang ditinggalkan Anas Urbaningrum cukup besar, tetapi tergantung restu sang suami; Susio Bambang Yudhoyono.

Analis politik Founding Fathers house (FFH), Dian Permata memaparkan bahwa peluang Ani Yudhoyono terpilih menjadi ketua umum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Bali, akhir Maret ini, semakin tak terbendung.

"Beberapa elite Demokrat menyebut nama Ani Yudhoyono. Demikian pula suara dari DPC dan DPD," jelas Dian kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/03/2013).

Di lingkar Cikeas ada tiga nama yang mengemuka yakni Hadi Utomo, Pramono Edhi Prabowo, dan Ani Yudhoyono. Namun, mantan Ketum Demokrat Hadi Utomo meski digadang-gadang comeback, peluangnya tipis karena alasan kesehatan. Lulusan Akabri pada 1970 itu dikhabarkan tengah menderita sakit ginjal yang mengharuskan cuci darah secara rutin.

"Pak Hadi Utomo bagus, namun bisa terganjal soal kesehatan. Saya dengar beliau memang kurang fit. Nah, aktivitas ketum kan sangat padat. Artinya, harus tokoh yang punya energi serta kesehatan yang prima," ujarnya.

Sedangkan Pramono Edhi Yudhoyono terbentur anggaran dasar dan rumah tangga (AD/RT) Demokrat yang mewajibkan calon ketum harus aktif di partai minimal setahun. Kendala lainnya, Pramono Edhi yang dikenal adik kandung Ani Yudhoyono itu, masih jenderal aktif. Dirinya baru pensiun sebagai KASAD TNI AD pada Mei depan.

"Sedangkan KLB-nya akhir bulan ini. Jadi, enggak yakin kalau Pramono bisa lolos," paparnya.

Agak berbeda dengan Ani Yudhoyono yang pernah menjabat waketum Partai Demokrat di era Prof Subur Budi Santoso. Namun, langkah Ani Yudhoyono memimpin parpol itu, bisa muncul dari suaminya sendiri. Ketika muncul dukungan dari sejumlah DPC Demokrat, membuat SBY berada di persimpangan.

"Saya kira, itu aspirasi dari DPC atau DPD harus dihargai. Alasannya juga jelas, bahwa Ani Yuhoyono dipercaya sebagai tokoh perekat dan pengayom partai. Dan, sejauh ini, tidak ada resistensi. Ya, peluang Ani Yudhoyono terkuat di antara nama lain," jelasnya. [yeh]



Mo Curhat aah Saya Prihatin