Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi balap liar di Jalan Taman Mini perbatasan antara Kecamatan Makasar dengan Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, telah lama diendus oleh aparat kepolisian. Namun, sejumlah langkah yang telah dilakukan Polisi pun tidak juga membuat para pemuda itu berhenti saling adu kencang motor modifikasi.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Didik Haryadi mengatakan, langkah utama dan selalu dilakukan pihaknya yakni menggelar patroli secara rutin. Selain itu, sejumlah personel dari dua Polsek, yakni Polsek Makasar dan Polsek Cipayung ditempatkan di titik-titik rawan tersebut.
"Tiap malam sudah agenda Polisi patroli di sana. Dari jam 24.00 WIB sampai jam 04.00 WIB, tapi ketika kita pergi, dia mulai balapan. Seperti main kucing-kucingan gitu," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2013).
Didik melanjutkan, aparat kepolisian memang tidak hanya berjaga secara terus menerus lokasi rawan balap liar tersebut lantaran keterbatasan personel. Sebab, masih banyak daerah lain di dua wilayah itu yang membutuhkan kehadiran Polisi. Oleh sebab itu, Polisi patroli pun memiliki waktu tertentu untuk berjaga secara bergantian.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Cipayung Komisaris Ua Triyono mengaku tidak berdaya dengan ulah para pebalap liar tersebut. Bahkan, petugas yang tengah berpatroli pernah sampai dilempar batu hingga kaca mobil pecah. Namun, tak diketahui siapa pelempar batu itu lantaran situasi jalanan yang ramai oleh pebalap.
Meski demikian, pihaknya tak berhenti mencari solusi. Polsek Cipayung, Polsek Makasar telah merekomendasikan pembuatan rambu kejut di jalan sepanjang sekitar 1 Km itu melalui Polres Metro Jakarta Timur untuk dilanjutkan ke Wali Kota tahun 2011 silam. Namun, lagi-lagi upaya itu mentok dan tak berbuah hasil hingga kini.
"Sudah kami sampaikan melalui Polres Jakarta Timur, setingkat Muspiko (Musyawarah Pimpinan Kota) ke Wali Kota. Sudah dua kali rapat tapi nggak juga ada hasilnya," ujar Ua.
Ua menerangkan, kehadiran rambu kejut itu diharapkan mampu meredam kecepatan laju kendaraan yang melintas di jalan itu. Dengan demikian, aktivitas balap liar itu bisa dicegah.
Seperti diketahui, balapan liar yang kerap terjadi di Jalan Taman Mini telah membuat dua remaja tewas, Selasa (19/3/2013) dinihari. Dua orang remaja bernama Mustofa Awaludin (18) dan Al Apip Sulton (19) adalah joki motor yang tengah adu balap dengan belasan motor lainnya.
sumber
kebangetan memang kelakuan pemuda sekarang... polisi patroli balapan liar saja sampai ditimpukin batu...
ane lebih setuju subsidi BBM dicabut, minimal biar ortu para pembalap liar ini mikir kalo ngasih uang bensin ke anaknya...
