Rilis hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan lemahnya partai Islam dalam pemilu 2014 nanti ditanggapi dingin oleh Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra.

Yusril berpendapat survei yang dilakukan LSI tidak objektif dan cenderung memihak. Bahkan LSI dituding punya tujuan tertentu mengeluarkan hasil survei tersebut.

"LSI dari dulu begitu, Islamisasi politik. orang meneliti membuat kategori sebenarnya kategori partai Islam dengan partai non Islam itu seperti apa sih yang mereka maksud?" cetusnya di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta, Senin (18/3). Yusril menghadiri sidang promosi dokter mantan politikus PBB Ali Muchtar Ngabalin.

Bahkan dirinya pun mempertanyakan PDIP, PPP itu masuk ke kategori apa. "Yang dia bandingkan PPP dengan Golkar dengan PDIP itu partai nasionalis? Enggak juga, enggak jelas. Mereka punya misi Islamisasi politik. Kalau PBB itu bukan partai Islam tapi partai Indonesia," lanjutnya.

Ketika ditanya perjuangan PBB sendiri menghadapi pemilu 2014, dirinya menjawab cepat. "Enggak pernah kami survei, yang penting kami fight," tutupnya.

Dari survei Lingkaran Survei Indonesia pada Maret 2013 ini disebutkan bahwa suara partai Islam berada di bawah angka 5 persen.

"Perolehan partai Islam di bawah 5 persen tidak satu pun dalam survei kita memperoleh suara signifikan. Empat partai yang dinyatakan lolos dan terkuat yang memperoleh dukungan dikuasai oleh partai nasionalis," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Minggu (17/3).

Bukan hanya partainya tokoh yang berada di dalam partai Islam juga dianggap tak mampu lagi bersaing dengan partai nasionalis lainnya. "Tokoh partai Islam bursa cawapres kalah pamor dengan tokoh nasionalis. Dari 10 nama, 4 nama teratas dikuasai oleh tokoh dari partai nasionalis. Tokoh dari partai Islam di bawah 5 persen, kecuali Hatta Rajasa,"

Berikut adalah 5 tokoh dan partai terkuat menurut hasil survei LSI,
1. Megawati 20,7% 2. Aburizal Bakrie 20,3 % 3. Prabowo 19,2% 4. Wiranto 8,2 % 5. Hatta Rajasa 6,4%

Partai:
1. Golkar 22,2% 2. PDIP 18,8% 3. Demokrat 11,7% 4. Gerindra 7,3% 5. Nasdem 4,6%

sumber
______________________________________________________________

Dengan kerendahan hati , saya ingin mendiskusikan bagaimana pendapat Kaskuser disini.

Apakah LSI ini lembaga survei yang independent atau kegolkar2an ? darimana biaya surveinya? apa ada pesanan? siapa ?

Apakah yang dimaksud LSI dengan partai Islam dan partai nasionalis? gak jelas juga.

Sejak kapan ada pengklasifikasian Partai Politik menjadi Partai Islam dan Partai Nasionalis? apa dasar pembedaannya?

Bukankah ideologi semua partai politik sama, yaitu Pancasila?

dan apakah pengklasifikasian partai politik bisa dikatakan sebagai "Rasis Politik" ???

Padahal 'Islam' dan 'Nasionalis' adalah istilah yang tidak saling bertolakbelakang dan tidak memiliki keterkaitan sama sekali. Jika memakai istilah itu, Partai Islam kadang lebih nasionalis daripada partai nasionalis itu sendiri. Partai Nasionalis pun punya banyak tokoh2 Islam seperti JK dan MMD. Bahkan, Yusril sendiri mengatakan partainya, PBB bukan merupakan partai Islam.




renungkan sejenak.