Bukti No Repost



Dalam satu dekade terakhir, publik olahraga mungkin hanya mengenal rekor lari tercepat dipegang oleh para atlet sprinter. Sebagai contoh ada nama Usain Bolt, Tyson Gay, Asafa Powell, Maurice Greene, dan Donovan Bailey.

Sprinter asal Jamaika, Usain Bolt mampu mencatatkan rekor lari kelas dunianya dengan kecepatan 9,58 detik untuk jarak 100 meter. Ada lagi nama Tyson Gay yang memiliki rekor 9,69 detik untuk jarak 100 meter. Ada juga tercatat nama pelari cepat 100 meter, Asafa Powell yang menorehkan rekornya 9,72 detik. Masih ada nama sprinter asal Amerika Serikat, Maurice Greene yang mempunyai catatan rekor 9,97 detik untuk jarak 100 meter. Nama pelari jarak 100 meter asal Kanada, Donovan Bailey dengan catatan rekor 9,84 detik pun tak bisa dilupakan bagitu saja.

Namun benarkah hanya mereka para sprinter yang pantas mendapat predikat sebagai manusia tercepat di dunia?

Tidak juga. Coba simak catatan rekor kecepatan lari sejumlah striker dari beberapa klub sepakbola top dunia.

Seperti ditulis Majalah Tempo edisi medio Maret 2013 yang mengutip data versi majalah Jerman Der Spiegel, mencatat Cristiano Ronaldo mempunyai rekor kecepatan lari 36 km/jam. Lebih lambat dari Ronaldo, ada nama Arjen Robben yang mempunyai catatan kecepatan lari hingga 32,9 km/jam. Penyerang Arsenal, Theo Walcott sedikit lebih lambat dari Robben, dengan kecepatan larinya 32,7 km/jam. Wayne Rooney dan Robin Van Persie sedikit lebih lambat dari Walcott. Kecepatannya tercatat hingga 32,6 km/jam untuk Rooney, dan 32,1 km/jam milik RvP.

Sementara itu, data dari lembaga statistik olahraga Opta mencatat lebih banyak lagi para striker yang bisa dimasukkan sebagai manusia yang memiliki kemampuan lari amat menakjubkan dan barangkali bisa digolongkan sebagai bagian dari manusia tercepat di dunia.

Ada nama Andy Caroll (35,792 km/jam), Didier Drogba (35,84 km/jam), Fernando Torres (35,84 km/jam), Jack Wilshere (35,969 km/jam), Chris Smalling (36 km/jam), Ashley Cole (36 km/jam), Gareth Bale (36 km/jam), Mario Balotelli (36 km/jam), dan Sol Campbell (36,21 km/jam)

Bisakah Anda membayangkan, betapa kencangnya kemampuan lari para striker yang harus melaju sambil menggiring bola dan kadang harus "diganggu" oleh lawannya. Perhatian dan fokus tentu saja terbagi-bagi, antara menggiring bola, berlari, dan harus membuat keputusan mengumpan atau menyelamatkan bola dari kaki lawan. Jika saja para pemain bola itu lari tanpa gangguan, betapa kencangnya lari mereka.