Danau Dendam Tak Sudah. Namanya memang unik. Tidak begitu lazim untuk nama sebuah danau pada umumnya. Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, mengapa danau yang terletak di Bengkulu Utara ini bisa diberi nama seperti itu. Nama “Dendam Tak Sudah” bermula pada masa Belanda menduduki Indonesia. Saat itu, Belanda memutuskan membuat dam di danau ini agar airnya tidak mudah meluap dan proses pembuatan jalan pada waktu itu menjadi lebih mudah. Namun setelah Indonesia merdeka, pembangunan justru terbengkalai dan tidak tuntas.


Keberadaan dam yang tak sempat terselesaikan itu akhirnya mengilhami warga untuk menyebutnya sebagai “Dam Tak Sudah”. Untuk menghilangkan kerancuan dan membangkitkan rasa ingin tahu orang, ditambahkanlah “Den” tepat di depan kata “Dam”. Danau ini mempunyai legenda di masa lalu. Dahulu dikisahkan ada sepasang muda-mudi yang berikrar janji sehidup semati. Sayangnya, hubungan mereka tidak mendapat restu dari orang tua sang gadis. Ia kemudian dijodohkan dengan orang lain oleh orang tuanya. Tida terima, akhirnya sepasang muda-mudi ini memutuskan bunuh diri. Mereka berdua terjun ke danau. Sejak saat itu, kabarnya ada dua ekor lintah besar yang dianggap sebagai jelmaan sepasang kekasih itu.


Selain namanya, yang istimewa dari Danau Dendam Tak Sudah adalah keberadaan anggrek pensil. Anggrek pensil merupakan tumbuhan endemik yang hanya tumbuh di kawasan danau ini. Di samping itu, ada juga beragam flora seperti anggrek matahari, pulai, ambacang rawa, bakung, nipah, terentang, sikeduduk, plawi, gelam, brosong, dan pakis. Atraksi alami hewan langka seperti utung dan kera ekor panjang juga menarik. Hewan-hewan tersebut sering tampak bergelantungan di pepohonan sekitar danau. Di pagi hari, pengunjung bisa menikmati matahari terbit dan pemandangan cantik permukaan danau yang berwarna kemerahan tertimpa cahaya. Berkeliling danau dengan rakit atau perahu juga asyik.


Danau Dendam Tak Sudah dikelilingi bukit-bukit serta hutan rimbun. Udaranya juga sejuk. Namun sayang, keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di sekitar danau menyebabkan timbulnya pencemaran. Memang saat ini TPS tersebut sudah ditutup, akan tetapi masih saja ada yang bandel membuang sampah ke kawasan itu.