- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gegara selebrasi, karir pemain bola ini hancur


TS
romysalvator
Gegara selebrasi, karir pemain bola ini hancur
Quote:
CiriCara.com – Kabar menggemparkan muncul setelah pesepakbola dari AEK Athens, Giorgos Katidis mengangkat tangannya seperti penghormatan yang selalu dilakukan Hitler, pimpinan Nazi itu. Gerakan itu lebih dikenal dengan istilah Salam Nazi (Nazi Salute).

Greekrepoter.com Giorgos melakukan Salam Nazi setelah dia dan tim sepakbola yang dibelanya memenangkan Super League dengan skor 2-1 atas Veria di Yunani, tepatnya stadion Athens Olympic pada 16 Maret 2013 lalu. Akibat ulahnya, gelandang tengah AEK Athens itu dilarang untuk bergabung dengan tim nasional Yunani apapun seumur hidupnya. Menurut Hellenic Football Federation (HFF), tindakan yang dilakukan oleh Giorgos itu merupakan sebuah penghinaan yang mendalam bagi seluruh korban kekejaman Nazi. Oleh karena itu, HFF mengutuk keras atas perbuatan yang dilakukan pesepakbola tersebut. HFF mengatakan bahwa larangan tersebut merupakan keputusan yang bulat dari federasi, yang telah diputuskan oleh komite eksekutif.

Dari pihak klub AEK sendiri, mereka menunggu permintaan maaf dari Giorgos dan mengatakan bahwa para dewan akan memutuskan bagaimana masa depan dari pemain ini. Selain hukuman berat yang menghentikan karier sepakbolanya, Giorgos juga langsung mendapat kritikan pedas di seluruh media sosial terkait caranya dalam melakukan selebrasi ala Nazi itu. Menanggapi kegemparan yang terjadi akibat ulahnya di tengah lapangan itu, Giorgos mengaku dia sama sekali tidak tahu tentang arti dari gerakan mengangkat tangan tersebut. Pemain dengan nomor punggung 8 itu berdalih bahwa saat itu dia mengangkat tangan karena menunjuk rekan setimnya, Michalis Pavlis yang mengalami cedera. Di Twitter pun Giorgos berkicau bahwa dirinya tidak bermaksud melakukan hal yang berbau rasis. Dia tidak mungkin melakukan gerakan itu jika dia tahu hal itu memiliki arti yang buruk. Dan dia tidak akan melakukannya lagi. Meski semua pihak tampak menyerang Giorgos, pelatih Ewald Lienen asal Jerman malah memberi dukungan pada pesepakbola muda tersebut. Dikutip dari Daily Mail, Ewald berkata, “Dia adalah anak muda yang tidak memiliki ide politik sama sekali. Sangat dimungkinkan bahwa Giorgos melihat cara penghormatan tersebut dari internet lalu mempraktikkannya tanpa mengetahui arti di balik gerakan tersebut.” Apakah karier pesepakbola muda yang pernah menjadi kapten untuk tim U19 Yunani ini benar-benar harus terhenti hanya gara-gara Salam Nazi yang tidak sengaja dilakukannya?

Greekrepoter.com Giorgos melakukan Salam Nazi setelah dia dan tim sepakbola yang dibelanya memenangkan Super League dengan skor 2-1 atas Veria di Yunani, tepatnya stadion Athens Olympic pada 16 Maret 2013 lalu. Akibat ulahnya, gelandang tengah AEK Athens itu dilarang untuk bergabung dengan tim nasional Yunani apapun seumur hidupnya. Menurut Hellenic Football Federation (HFF), tindakan yang dilakukan oleh Giorgos itu merupakan sebuah penghinaan yang mendalam bagi seluruh korban kekejaman Nazi. Oleh karena itu, HFF mengutuk keras atas perbuatan yang dilakukan pesepakbola tersebut. HFF mengatakan bahwa larangan tersebut merupakan keputusan yang bulat dari federasi, yang telah diputuskan oleh komite eksekutif.

Dari pihak klub AEK sendiri, mereka menunggu permintaan maaf dari Giorgos dan mengatakan bahwa para dewan akan memutuskan bagaimana masa depan dari pemain ini. Selain hukuman berat yang menghentikan karier sepakbolanya, Giorgos juga langsung mendapat kritikan pedas di seluruh media sosial terkait caranya dalam melakukan selebrasi ala Nazi itu. Menanggapi kegemparan yang terjadi akibat ulahnya di tengah lapangan itu, Giorgos mengaku dia sama sekali tidak tahu tentang arti dari gerakan mengangkat tangan tersebut. Pemain dengan nomor punggung 8 itu berdalih bahwa saat itu dia mengangkat tangan karena menunjuk rekan setimnya, Michalis Pavlis yang mengalami cedera. Di Twitter pun Giorgos berkicau bahwa dirinya tidak bermaksud melakukan hal yang berbau rasis. Dia tidak mungkin melakukan gerakan itu jika dia tahu hal itu memiliki arti yang buruk. Dan dia tidak akan melakukannya lagi. Meski semua pihak tampak menyerang Giorgos, pelatih Ewald Lienen asal Jerman malah memberi dukungan pada pesepakbola muda tersebut. Dikutip dari Daily Mail, Ewald berkata, “Dia adalah anak muda yang tidak memiliki ide politik sama sekali. Sangat dimungkinkan bahwa Giorgos melihat cara penghormatan tersebut dari internet lalu mempraktikkannya tanpa mengetahui arti di balik gerakan tersebut.” Apakah karier pesepakbola muda yang pernah menjadi kapten untuk tim U19 Yunani ini benar-benar harus terhenti hanya gara-gara Salam Nazi yang tidak sengaja dilakukannya?
Quote:




Diubah oleh romysalvator 18-03-2013 14:28
0
4.2K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan