- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Adegan Terakhir *


TS
sam2
Adegan Terakhir *
Hari masih pagi, mataharipun mengintip di antara awan dan laut dengan guratan cahaya orange . Seorang gadis berlari di pinggiran pantai dengan stabil , langkahnya pasti memijaki pasir pantai . Dengan Earphone di telinganya ia sesekali menghela nafas menikmati udara pagi .
“Kucing yang lewat entah darimana kita bersama melihat kita seperti apa. . .”
Gumamnya mengikuti lagu di Ipod kecilnya . Keringat mulai mengembun dari tubuhnya mengalir di dahinya . Langkahnya tiba-tiba terhenti rambut sebahunya yang kecoklatan mulai basah oleh keringat di tiup sepoi angin pantai. Matanya tertuju pada sesuatu di ujung laut , ia tersenyum menyadari itu sebuah kapal . Ia begitu menikmati pemandangan itu dengan menatap matahari yang mulai nampak utuh orange di kejauhan.
“Keren ..”
Tiba-tiba ada suara di sampingnya , ia menoleh kaget dan tertawa.
“Samuel , bikin orang kaget aja” ia memukul pria di sampingnya dengan lembut.
Samuel dan Nesha memang teman dekat dari kecil , itu karena rumah mereka berdekatan . Matahari sudah mulai naik jam menunjukan pukul 07:00 pagi .
* * *
Nesha berlari menyusuri koridor kelas , padahal ini hari minggu . Nesha ingat hari ini ada sebuah Shooting sebuah MV di sekolahnya . Demi melihat artis idolanya Vino ia harus cepat seblum kesempatan itu hilang . Sesampainya di lapangan sekolah para Crew sedang membereskan lokasi shooting . Dengan wajah kecewa matanya mencari berharap Vino masih ada di lokasi , dan ia menemukannya sedang berbicara dengan para fans lainnya di bawah pohon randu . Nesha mendekatinya , tapi ia berpaling tak sadar akan kehadiran Nesha . Nesha diam tak melanjutkan langkahnya , saat tiba-tiba ranting kayu kecil tepat mengenai kepala Vino dan membuatnya menoleh.
“Apa begitu sifat seorang idola ? ” Seorang gadis berambut pendek berteriak.
“Apaan sih” Vino melihat kaget dan jengkel. Tapi gadis itu hanya tersenyum , usahanya berhasil untuk mencegahnya segera pergi .
“kak ! Bisa minta tanda tangannya ?” Nesha dengan wajah merah merona sangking senangnya menyodorkan Binder dan pena nya . Vino tersenyum dan memberikan tanda tanganya dengan senang hati , dan segera pergi menuju mobil.
***
“Kya~ Akhirnya dapet !” Nesha mecium bukunya yang sudah di tanda tangani oleh Vino.
Gadis berambut pendek itu menghampirinya dengan senang hati pula , ia menepuk pundak Nesha.
“Thanks banget yah kak Dewa! Untung tadi Vino gak marah ” Nesha sumringah.
“Dasar , Segitu senengnya !” Dewa meliriknya .
“Eh kak gimana nih? Aku udah turun loh 2 kilo !” Nesha memegang perutnya.
“Ya gak gimana gimana , kan disuruh nuruninya 5 kilo . ” Balas Dewa tersenyum menggoda.
“Oke aku akan berusaha !” Nesha memotivasi dirinya sendiri .
Nesha berdiri di atas timbangan di kamarnya , dengan tinggi badang 158 cm seharusnya berat badannya hanya 48 Kg untuk mencapai tubuh maksimal . Kadang ia berfikir apakah ia bisa tumbuh lebih tinggi lagi , padahal sudah makan makanan bergizi dan vitamin peninggi badan dengan teratur . kadang ia menyalhkan vitamin yang ia gunakan tidak manjur untuk meninggikan badannya . Padahal sepupunya Dewa ia tidak perlu diet atau apa sudah memiliki badan yg ideal untuk seorang wanita.
“Eh Neng Nesha mau ikutan Audisi JKT 48 lagi ya !” Goda adik laki-lakinya yang masih kelas IX SMP . Nesha memandangnnya sebal dan menutup pintu kamarnya.
“Dua minggu lagi baru di buka ya ? Udah gak sabar !” Bathin Nesha .
* * *
Pagi ini di awali dengan kelas seni , mereka di tugaskan menggambar dengan Tema GERBANG SEKOLAH sebelum SMA . Bagi beberapa siswa yg hobby menggambar seperti Sam mungkin bukan masalah . Tapi bagi beberapa siswa itu sangat sulit dan membosankan . Tapi Nesha tak peduli yang ia ingat hanya hari ini dia harus ikut Ekskulnya dengan baik untuk melatih suaranya juga .
“eh Nesh ! Katanya kamu mau ikut Audisi lagi ?” temannya berbisik .
“Iya , emang kenapa ?” Nesha mengangguk dan melirik ke arah temannya.
“gak sih ! Good luck ya!” Temannya tersenyum memberikan semangat .
Bagi Nesha seorang temannya yg mendukungnya itu sangat berarti , Karena di dunia ini tak semua orang setuju dengan tindakan kita . Orang tuanya yang ingin Nesha belajar dengan sungguh tak perlu mengikuti kegiatan apapun selain Ekskul kadang menyebalkan . Apalagi setelah kakak Nesha meninggalkan rumah demi dunia Boxingnya yang jelas-jelas di tentang kedua orangtuanya. Kadang ada juga orang-orang yag menertawakan mimpi kita , dan membuat kita seperti menabukan mimpi kita . Akhirnya hanya melanjutkan hidup dengan mimpi tanpa mewujudkannya . Suatu hari nanti aku akan di sana . Dimana lampu menyorotku di atas panggung , saat orang-orang memanggil namaku dan menyemangatiku . Tapi bukan itu , sebelumnya aku bernyanyi hanya untuk kesenanganku sendiri . Entah sejak kapan perasaan ku menjadi seperti ini .
Latihan menyanyi di mulai , Choir team melantunkan nada dasar untuk pemanasan . Nesha dengan sungguh melatih vokalnya , di bimbing guru seni yang selalu dengan senang hati mengajarinya. Bahkan sampai sekarangpun ia merasa suarany hanya segitu saja tak bisa lebih baik lagi . Tapi hanya satu kata yang ia ingat “Jangan ragu pada dirimu” kata seorang seniornya dulu yg kini dimana keberadaannya setelah penolakan mentah-mentah pada dirinya di bangku SMP.
“Berlatihlah terus ! Kau harus tau membedakan Emosi saat menyanyi “ gurunya memberi semangat.
“Ah .. Iya ma’am aku juga berfikir begitu” Senyumnya
“Ma’am dengar kamu mau ikut audisi Girl Band ya?” tanyanya to the point . Nesha hanya mengangguk malu tak mengeluarkan suara .
“Kamu harus tau ! jadi idola nggak semudah yg kita lihat di TV , Harus bisa mementingkan suatu hal . Kadang kita gak bisa mewujudkan apa yg ingin kita capai begitu saja Nesh! Tapi kita Tinggal berusaha aja . Tuhan yang akan memberimu jawaban mana yang baik atau tidak buat hidup kamu “
Kata-kata guru seninya itu mengingatkan kata-kata orangtuanya saat menasehati kakaknya dulu . Ah tapi apa salashnya mencoba dulu , urusan berhasil atau tidaknya itu belakangan . Tapi seandainya tak lulus lagi apa aku hrs mulai serius dengan perusahaan dan bisnis ayah ? Atau aku akan mencari cara lain ? Ah aku tak perlu takut , selama aku takut aku hanya merumitkan pikiranku sendiri fikirnya.
* * *
“Ah kawaii banget sih Nabilah “ Nesha membaca majalah di kelasnya saat istirahat.
“Yah namanya juga artis ! begini aja di idola in “ Celetuk teman laki-lakinya.
“Biarin aja ! Semakin lo benci mereka , gue akan semakin kuat kasih semangat ke oshi gue “ Nesha kesal dan bersungut pada temannya itu .
“yee di kasih tau , “ jawab temannya itu . Tapi Nesha tak peduli dengan itu , selama ia tak mengatakan hal lebih jauh dari itu semua akan baik-baik saja. Di dunia ini begitu banyak mimpi semua orang pernah memilikinya , tapi yg Nesha tau ada yang terus berlari mengejar mimpinya ada yg diam dan membiarkannya melambung ada juga membuangnya karena sudah pesimis akan dirinya sendiri . Tapi selama aku masih bisa mencoba kenapa aku harus putus asa sebelum memulai ini semua.
“Gue ! Benci sama seseorang yg meremehkan mimpi orang lain . Padahal ia membiarkan mimpinya terbang begitu saja.” Nesha memandang teman sekelasnya itu .
“Ya ampus Nesh ! Bercanda kali “ Ucapnya merasa bersalah . Nesha hanya berlalu dan membawa majalahnya entah kemana di akan pergi yang penting dia merasa malu karena berlagak bisa bicara seperti itu.
Sambil menghitung detik di jam dinding menunggu jam pulang sekolah ia berpura-pura mendengarkan apa yang di terangkan dengan guru PKn nya di depan kelas . Berbicara banyak , sangat banyak tapi hanya segelintir siswa yang memperhatikannya hingga bel pulang sekolah berbunyi nyaring terdengar di setiap sudut sekolah.
“Lo ngapain Sam ?” tanya Nesha duduk di samping Samuel yang mengotak atih handycamnya .
“Ye keliatanya gue lagi nyuci piring “ Jawabnya ketus , ia merasa terganggu dengan Nesha yang duduk di sampingnya . Kenapa kita seperti tak terlihat yang lain ? Apa kau juga merasakannya , hanya karena kita seperti tidak berada di kelas ini .
“Apa itu juga yang ada di fikiranmu ?” ucap Nesha menatap Sam tanpa sadar kata-kata itu keluar apa yang melintas di benaknya.
“Ngomong apaan sih ni anak pasti pikirannya lagi melayang ke Aincrad ato gak ke dunia avatar . Mendingan lo bantuin gue mikirin dokumenter buat perpisahan kita kelas tiga Nesh “ Sam menghentikan kegiatannya dan menatap teman kecilnya itu.
“Tau deh gue mau dance ah sama anak-anak Seni “ jawab Nesha dengan tatapan nya .
“Jalan dari gerbang sekolah sampe ruang kelas kita ini aja Ya . Keren tuh !” Sam menjentikan jari dan tersenyum .
“Iya , Theme songnya gue aja nyanyi lagunya YUI ato AKB48” ide Nesha tak di tanggapi oleh Samuel , Nesha bersungut karena sifat temannya yang selalu seperti itu .
* * *
“Kucing yang lewat entah darimana kita bersama melihat kita seperti apa. . .”
Gumamnya mengikuti lagu di Ipod kecilnya . Keringat mulai mengembun dari tubuhnya mengalir di dahinya . Langkahnya tiba-tiba terhenti rambut sebahunya yang kecoklatan mulai basah oleh keringat di tiup sepoi angin pantai. Matanya tertuju pada sesuatu di ujung laut , ia tersenyum menyadari itu sebuah kapal . Ia begitu menikmati pemandangan itu dengan menatap matahari yang mulai nampak utuh orange di kejauhan.
“Keren ..”
Tiba-tiba ada suara di sampingnya , ia menoleh kaget dan tertawa.
“Samuel , bikin orang kaget aja” ia memukul pria di sampingnya dengan lembut.
Samuel dan Nesha memang teman dekat dari kecil , itu karena rumah mereka berdekatan . Matahari sudah mulai naik jam menunjukan pukul 07:00 pagi .
* * *
Nesha berlari menyusuri koridor kelas , padahal ini hari minggu . Nesha ingat hari ini ada sebuah Shooting sebuah MV di sekolahnya . Demi melihat artis idolanya Vino ia harus cepat seblum kesempatan itu hilang . Sesampainya di lapangan sekolah para Crew sedang membereskan lokasi shooting . Dengan wajah kecewa matanya mencari berharap Vino masih ada di lokasi , dan ia menemukannya sedang berbicara dengan para fans lainnya di bawah pohon randu . Nesha mendekatinya , tapi ia berpaling tak sadar akan kehadiran Nesha . Nesha diam tak melanjutkan langkahnya , saat tiba-tiba ranting kayu kecil tepat mengenai kepala Vino dan membuatnya menoleh.
“Apa begitu sifat seorang idola ? ” Seorang gadis berambut pendek berteriak.
“Apaan sih” Vino melihat kaget dan jengkel. Tapi gadis itu hanya tersenyum , usahanya berhasil untuk mencegahnya segera pergi .
“kak ! Bisa minta tanda tangannya ?” Nesha dengan wajah merah merona sangking senangnya menyodorkan Binder dan pena nya . Vino tersenyum dan memberikan tanda tanganya dengan senang hati , dan segera pergi menuju mobil.
***
“Kya~ Akhirnya dapet !” Nesha mecium bukunya yang sudah di tanda tangani oleh Vino.
Gadis berambut pendek itu menghampirinya dengan senang hati pula , ia menepuk pundak Nesha.
“Thanks banget yah kak Dewa! Untung tadi Vino gak marah ” Nesha sumringah.
“Dasar , Segitu senengnya !” Dewa meliriknya .
“Eh kak gimana nih? Aku udah turun loh 2 kilo !” Nesha memegang perutnya.
“Ya gak gimana gimana , kan disuruh nuruninya 5 kilo . ” Balas Dewa tersenyum menggoda.
“Oke aku akan berusaha !” Nesha memotivasi dirinya sendiri .
Nesha berdiri di atas timbangan di kamarnya , dengan tinggi badang 158 cm seharusnya berat badannya hanya 48 Kg untuk mencapai tubuh maksimal . Kadang ia berfikir apakah ia bisa tumbuh lebih tinggi lagi , padahal sudah makan makanan bergizi dan vitamin peninggi badan dengan teratur . kadang ia menyalhkan vitamin yang ia gunakan tidak manjur untuk meninggikan badannya . Padahal sepupunya Dewa ia tidak perlu diet atau apa sudah memiliki badan yg ideal untuk seorang wanita.
“Eh Neng Nesha mau ikutan Audisi JKT 48 lagi ya !” Goda adik laki-lakinya yang masih kelas IX SMP . Nesha memandangnnya sebal dan menutup pintu kamarnya.
“Dua minggu lagi baru di buka ya ? Udah gak sabar !” Bathin Nesha .
* * *
Pagi ini di awali dengan kelas seni , mereka di tugaskan menggambar dengan Tema GERBANG SEKOLAH sebelum SMA . Bagi beberapa siswa yg hobby menggambar seperti Sam mungkin bukan masalah . Tapi bagi beberapa siswa itu sangat sulit dan membosankan . Tapi Nesha tak peduli yang ia ingat hanya hari ini dia harus ikut Ekskulnya dengan baik untuk melatih suaranya juga .
“eh Nesh ! Katanya kamu mau ikut Audisi lagi ?” temannya berbisik .
“Iya , emang kenapa ?” Nesha mengangguk dan melirik ke arah temannya.
“gak sih ! Good luck ya!” Temannya tersenyum memberikan semangat .
Bagi Nesha seorang temannya yg mendukungnya itu sangat berarti , Karena di dunia ini tak semua orang setuju dengan tindakan kita . Orang tuanya yang ingin Nesha belajar dengan sungguh tak perlu mengikuti kegiatan apapun selain Ekskul kadang menyebalkan . Apalagi setelah kakak Nesha meninggalkan rumah demi dunia Boxingnya yang jelas-jelas di tentang kedua orangtuanya. Kadang ada juga orang-orang yag menertawakan mimpi kita , dan membuat kita seperti menabukan mimpi kita . Akhirnya hanya melanjutkan hidup dengan mimpi tanpa mewujudkannya . Suatu hari nanti aku akan di sana . Dimana lampu menyorotku di atas panggung , saat orang-orang memanggil namaku dan menyemangatiku . Tapi bukan itu , sebelumnya aku bernyanyi hanya untuk kesenanganku sendiri . Entah sejak kapan perasaan ku menjadi seperti ini .
Latihan menyanyi di mulai , Choir team melantunkan nada dasar untuk pemanasan . Nesha dengan sungguh melatih vokalnya , di bimbing guru seni yang selalu dengan senang hati mengajarinya. Bahkan sampai sekarangpun ia merasa suarany hanya segitu saja tak bisa lebih baik lagi . Tapi hanya satu kata yang ia ingat “Jangan ragu pada dirimu” kata seorang seniornya dulu yg kini dimana keberadaannya setelah penolakan mentah-mentah pada dirinya di bangku SMP.
“Berlatihlah terus ! Kau harus tau membedakan Emosi saat menyanyi “ gurunya memberi semangat.
“Ah .. Iya ma’am aku juga berfikir begitu” Senyumnya
“Ma’am dengar kamu mau ikut audisi Girl Band ya?” tanyanya to the point . Nesha hanya mengangguk malu tak mengeluarkan suara .
“Kamu harus tau ! jadi idola nggak semudah yg kita lihat di TV , Harus bisa mementingkan suatu hal . Kadang kita gak bisa mewujudkan apa yg ingin kita capai begitu saja Nesh! Tapi kita Tinggal berusaha aja . Tuhan yang akan memberimu jawaban mana yang baik atau tidak buat hidup kamu “
Kata-kata guru seninya itu mengingatkan kata-kata orangtuanya saat menasehati kakaknya dulu . Ah tapi apa salashnya mencoba dulu , urusan berhasil atau tidaknya itu belakangan . Tapi seandainya tak lulus lagi apa aku hrs mulai serius dengan perusahaan dan bisnis ayah ? Atau aku akan mencari cara lain ? Ah aku tak perlu takut , selama aku takut aku hanya merumitkan pikiranku sendiri fikirnya.
* * *
“Ah kawaii banget sih Nabilah “ Nesha membaca majalah di kelasnya saat istirahat.
“Yah namanya juga artis ! begini aja di idola in “ Celetuk teman laki-lakinya.
“Biarin aja ! Semakin lo benci mereka , gue akan semakin kuat kasih semangat ke oshi gue “ Nesha kesal dan bersungut pada temannya itu .
“yee di kasih tau , “ jawab temannya itu . Tapi Nesha tak peduli dengan itu , selama ia tak mengatakan hal lebih jauh dari itu semua akan baik-baik saja. Di dunia ini begitu banyak mimpi semua orang pernah memilikinya , tapi yg Nesha tau ada yang terus berlari mengejar mimpinya ada yg diam dan membiarkannya melambung ada juga membuangnya karena sudah pesimis akan dirinya sendiri . Tapi selama aku masih bisa mencoba kenapa aku harus putus asa sebelum memulai ini semua.
“Gue ! Benci sama seseorang yg meremehkan mimpi orang lain . Padahal ia membiarkan mimpinya terbang begitu saja.” Nesha memandang teman sekelasnya itu .
“Ya ampus Nesh ! Bercanda kali “ Ucapnya merasa bersalah . Nesha hanya berlalu dan membawa majalahnya entah kemana di akan pergi yang penting dia merasa malu karena berlagak bisa bicara seperti itu.
Sambil menghitung detik di jam dinding menunggu jam pulang sekolah ia berpura-pura mendengarkan apa yang di terangkan dengan guru PKn nya di depan kelas . Berbicara banyak , sangat banyak tapi hanya segelintir siswa yang memperhatikannya hingga bel pulang sekolah berbunyi nyaring terdengar di setiap sudut sekolah.
“Lo ngapain Sam ?” tanya Nesha duduk di samping Samuel yang mengotak atih handycamnya .
“Ye keliatanya gue lagi nyuci piring “ Jawabnya ketus , ia merasa terganggu dengan Nesha yang duduk di sampingnya . Kenapa kita seperti tak terlihat yang lain ? Apa kau juga merasakannya , hanya karena kita seperti tidak berada di kelas ini .
“Apa itu juga yang ada di fikiranmu ?” ucap Nesha menatap Sam tanpa sadar kata-kata itu keluar apa yang melintas di benaknya.
“Ngomong apaan sih ni anak pasti pikirannya lagi melayang ke Aincrad ato gak ke dunia avatar . Mendingan lo bantuin gue mikirin dokumenter buat perpisahan kita kelas tiga Nesh “ Sam menghentikan kegiatannya dan menatap teman kecilnya itu.
“Tau deh gue mau dance ah sama anak-anak Seni “ jawab Nesha dengan tatapan nya .
“Jalan dari gerbang sekolah sampe ruang kelas kita ini aja Ya . Keren tuh !” Sam menjentikan jari dan tersenyum .
“Iya , Theme songnya gue aja nyanyi lagunya YUI ato AKB48” ide Nesha tak di tanggapi oleh Samuel , Nesha bersungut karena sifat temannya yang selalu seperti itu .
* * *


anasabila memberi reputasi
1
1.8K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan