Tips 1: Berani dan Percaya Diri

Menjadi penulis bestseller itu memerlukan sebuah proses, kata mbak HTR. Namun yang paling penting adalah kita berani untuk menulis dan tidak malu akan tulisan kita. Kan ada tuh, orang yang ketika menulis dia takut untuk menunjukkan dan mempublikasikan naskahnya karena ga pede. Ada juga yang takut untuk dikritik dan diberikan masukan.

Orang-orang yang sudah menjadi penulis best seller mereka percaya diri untuk menunjukkan naskah mereka, bahkan meminta masukan dari yang lebih ahli! Jadi, sebelum naskah itu memang dipublikasikan, ada baiknya Anda meminta masukan, saran, kritik dari orang-orang yang ahli. Berani dan Percaya Diri.

Tips 2: Melihat Peluang dengan Cermat

Ini terkait dengan pemilihan topik untuk ditulis. Perhatikan peluang dan masalah-masalah yang ada di sekitar kita. Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk menulis sebuah tulisan best seller kita harus bisa menjelaskan peluang pasar terhadap apa yang kita tuliskan.

Saya mendapatkan pelajaran berharga dari dr. Hengky. Coba kembali lihat-lihat catatan yang kita miliki. Bisa jadi, catatan itu adalah catatan yang dibutuhkan oleh orang lain, namun ternyata belum ada publikasi terkait hal itu. Itu peluang, bukan? Seperti misalnya artikel ini ditulis dari catatan saya yang saya rasa Anda yang ingin menerbitkan buku best seller membutuhkannya. Hehe..

Tips 3: Berani Berkolaborasi

Untuk membuat sebuah publikasi atau tulisan best seller, maka tentu saja kita harus berani untuk melakukan kolaborasi dengan mereka yang memiliki kompetensi tinggi. Selain membuat penulisan menjadi lebih cepat selesai, tulisan yang dilakukan dengan kolaborasi bersama penulis lain akan mendongkrak nama dan kredibilitas.

Kolaborasi di sini juga tidak hanya kolaborasi untuk menulis bersama atau memiliki partner menulis, namun juga berkolaborasi dengan memiliki mentor, atau bergabung dengan komunitas-komunitas kepenulisan. Ini bisa menjadi sebuah sarana yang ampuh agar kita bisa menjadi penulis best seller.

Tips 4: Menulis Seperti Bermain Kungfu

Mbak HTR pernah berkata bahwa menulis itu seperti bermain kungfu. Maksudnya adalah, Anda tidak akan pernah jago kungfu selama Anda tidak berlatih. Sama persis dengan menulis. Orang akan lebih cepat menjadi penulis best seller jika dia melakukan 3 hal: menulis, menulis, dan menulis. Sebanyak apapun ilmu dan pengalaman belajar menulis, namun tetap untuk menjadi penulis yang terus berkembang adalah dengan terus menulis, menulis, dan menulis.

Tips 5: Penulis itu Seperti Chef

Nah, kalau yang ini saya dapatkan dari bang Shofwan nih. Seorang penulis itu seperti Chef yang sedang mempersiapkan masakan terbaiknya. Tulisan best seller berarti mempersiapkan masakan yang paling enak agar diincar orang, hehe. Layaknya memasak, maka menulis pun membutuhkan 3 hal ini: Resep, Bahan, dan Peralatan.

Resep, maksudnya adalah kita mengetahui cetak biru atau blue print bagaimana membuat makanan enak. Bagaimana proses atau langkah-langkah yang harus ditempuh agar bisa menjadi tulisan yang best seller. Saya menyarankan Anda membaca Kitab Writerpreneur dari bu @SofieBeatrix. Di situ tercantum resep menulis yang dahsyat!

Bahan, maksudnya adalah segala hal bisa berupa ide, gagasan, data-data, tulisan, gambar, ilustrasi, dan hal lainnya yang siap untuk dicampur menjadi tulisan yang menarik. Maka dari itu sebelum kita punya bahan pastikan resepnya benar. Hehe.. Misalnya nih kita sudah punya data-data yang akurat tapi salah resep penyajian sehingga malah jadi boring penyajiannya. Sayang sekali kan?

Peralatan, kalau yang ini sudah jelas maksudnya. Jika Anda memang ingin menjadi penulis best seller, maka siapkanlah peralatannya yang mendukung produktivitas Anda dalam menulis. Sebagai contoh, laptop dan modem internet itu menurut saya adalah wajib. Anda bisa menambahkan peralatan seperti iPad, buku-buku referensi, catatan kecil (notes), untuk mendukung Anda melahirkan tulisan-tulisan yang kreatif.