JAMBI - Praktisi satwa liar drh Wisnuwardhana menyatakan harimau yang berkeliaran dan masuk ke pemukiman warga di sejumlah tempat di Jambi diperkirakan menderita penyakit syaraf. Hal ini dikatakannya saat menjadi narasumber acara jumpa pers yang digelar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi di Hotel Ratu Kota Jambi, Kamis (14/3).


Dikatakan Wisnu, biasanya harimau menghindari kerumunan orang, dan kalau makan biasanya sampai habis. Kalaupun tidak habis harimau tersebut akan melanjutkannya besok hari. “Tapi harimau ini bertingkah aneh, tidak seperti biasanya. Dugaan sementara harimau ini mengalami penyakit syaraf," ungkapnya.

Dikatakannya lagi, kalau harimau tersebut terkena penyakit menular, maka akan menjadi bencana dan bisa-bisa 89 ekor jumlah harimau di Provinsi Jambi akan mengalami kepunahan. "Mudah-mudahan bukan itu penyakitnya. Nanti setelah harimau berhasil ditangkap, kami akan mengecek kesehatan dan mengambil sampel darah, selanjutnya melakukan cek labor. Itu untuk mengetahui kebenaran penyebab berkeliarannya harimau tersebut," ujarnya.

Reporter : Khusnizar

BKSDA Bantah Ada Truk Kontiner Bawa 16 Ekor Harmau Terguling

JAMBI - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menegaskan tidak ada kontiner yang membawa 16 ekor harimau dan terguling di Merlung, Tanjung Jabung Barat. Sebelumnya, beredar isu di tengah masyarakat yang menyebutkan ada 16 ekor harimau yang lepas dari kontiner di Merlung kemudian berkeliaran. Bantahan ini disampaikan sejumlah nara sumber dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Ratu, Kamis (14/3).


Menurut Bastoni dari Yayasan Pelestarian Harimau Sumatera (YPHS), harimau yang muncul di Merlung, Pemayung, Ness, Sukamaju, dan Sungai Landai adalah satu ekor. “Harimau yang muncul dari Km 73 hingga ke perbatasan Tempino merupakan hewan yang sama,” ujarnya.

"Ada modus pengalihan informasi dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dan di lapangan tim menemukan ada sebagian masyarakat yang melapor dan menunjukkan jejak harimau, namun setelah kami periksa ternyata itu jejak yang dibuat manusia," ujarnya.

Bastoni mengaku kesal dengan sebagian masyarakat yang hingga saat ini masih membicarakan 16 ekor harimau yang dibawa dengan menggunakan kontiner. Akibat pembicaraan ini menyebabkan warga lainnya menjadi was-was dan takut ke kebun. “Sekali lagi kontainer yang membawa harimau itu tidak ada," tegasnya.

BKSDA juga menyebutkan Harimau yang berkeliaran di Jambi telah menyerang 6 warga di tempat yang berbeda. Dari 6 warga yang diserang tersebut, 1 diantaranya tewas.

Reporter : Khusnizar

Harimau Yang Dicari Sudah Menewaskan Karyawan PT WKS

JAMBI - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menyatakan satu ekor harimau yang berkeliaran di daerah telah menyerang korban 5 orang. Rinciannya, 1 orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka akibat terkena cakaran.

Korban meninggal bernama Sutardi alias Kancil (21) kontraktor penanaman di PT WKS, lokasi kejadian di Desa Suban Kecamatan Batang Asam. Pada saat itu korban sedang mencari posisi mau nelpon di dataran yang lebih tinggi, saat asyik menelepon korban diterkam harimau di belakang pundaknya. 

Saat kejadian korban bersama dua temannya lagi menunggu korban menelepon, mengetahui korban diterkam harimau, kedua temannya langsung memberanikan diri untuk membantu korban, dan terjadi tarik menarik teman korban dengan harimau dan satu teman korban lainnya memukul harimau tersebut.

Namun harimau melepaskan korban yang telah meninggal dunia. Kejadian tersebut pada 24 Januari 2013 lalu, dan pihak PT WKS baru melaporkan kejadian secara tertulis 7 Februari. "Kejadian tersebut baru diketahui setelah mendapat laporan tertulis dari PT WKS, dan tim BKSDA langsung bergerak ke lokasi," ungkap Kepala BKSDA Tri Siswo Rahardjo. 

Reporter : Khusnizar


SUMBER : www.Metrojambi.com