- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[TOKOH] "Menelusuri Perjuangan Teungku Muhammad Hasan Di Tiro"
TS
sansan_oke
[TOKOH] "Menelusuri Perjuangan Teungku Muhammad Hasan Di Tiro"
Quote:
Quote:
Quote:
“...Saya akan merasa gagal jika tidak mampu mewujudkan hal ini, harta dan kekuasaan bukanlah tujuan hidup saya dan bukan pula tujuan perjuangan ini. Saya hanya ingin rakyat Aceh makmur sejahtera dan bisa mengatur dirinya sendiri...”
- The Price of Freedom: The Unifinished of Diary -
- The Price of Freedom: The Unifinished of Diary -
Buku setebal 266 halaman itu ditulis Hasan Tiro selama enam tahun bergerilya di rimba Aceh. Pertama kali ia pulang ke Aceh pada Sabtu, 30 Oktober 1976. Hari itu ia tiba di Kuala Tari, Pasi Lhok, Sebuah desa nelayan, Kabupaten Pidie sekitar pukul 08.30 pagi, setelah 25 tahun menetap di Amerika. Dari tempat itu dia melanjutkan perjalanan ke arah timur.
Quote:
Sekitar pukul 6.00 sore Hasan Tiro tiba di Kuala Tari. Sekelompok laki-laki yang dipimpin M. Daud Husin telah menunggu kehadirannya. Malam itu juga mereka berangkat menuju Gunung Halimon, Pidie.
“Itu adalah malam pertama di tanah airku setelah selama 25 tahun aku tinggal di pengasingan di Amerika Serikat,” tulis Hasan Tiro dalam bukunya The Price of Freedom: The Unfinished Diary of Tengku Hasan Di Tiro yang diterbitkan tahun 1984.
Itu adalah kunjungan rahasia dengan misi tunggal, yakni “Memerdekakan Aceh”.
“Tak ada seorang pun di negeri ini yang mengetahui kedatanganku,” tulis Hasan Tiro.
"Hanya orang gila dan dungu yang percaya bahwa aku tak akan kembali lagi". Itulah sebuah penegasan Hasan Tiro pada 28 Maret 1979 silam dalam The Prince of Freedom: The Unfinished Diary.
Satu bulan berada di hutan, Hasan Tiro mulai menyusun segala strategi gerilya. Puncaknya pada tanggal 4 Desember 1976, saat ia mendeklarasikan Gerakan Aceh Merdeka di Gunung Halimon, Pidie.
Hasan Tiro punya alasan dalam memilih tanggal 4 Desember sebagai hari deklarasi. Menurutnya, tanggal tersebut punya landasan historis dan simbolis. Pada tanggal 3 Desember 1911 Tengku Chik Maat di Tiro sebagai pemimpin pejuang Aceh melawan Belanda syahid dalam peperangan dengan Belanda di Alue Bhot, Tangse, Pidie.
Quote:
Dengan terbunuhnya Maat di Tiro, Belanda mengklaim Aceh telah kalah dan menetapkan tanggal 4 Desember sebagai hari runtuhnya Aceh. Tiro membantah anggapan itu. Dia mengatakan, perjuangan Maat di Tiro diteruskan kembali oleh orang-orang yang selamat dalam pertempuran di Alue Bhot. Tengku Chik Maat di Tiro adalah paman Hasan Tiro.
Quote:
“Saya sudah lama memutuskan bahwa Deklarasi Kemerdekaan Aceh Sumatera harus dilakukan pada tanggal 4 Desember dengan alasan simbolis dan historis. Itu adalah hari dimana Belanda menembak dan membunuh Kepala Negara Aceh Sumatera, Tengku Cik Mat di Tiro dalam pertempuran di Alue Bhot, tanggal 3 Desember 1911. Belanda karenanya mencatat bahwa 4 Desember 1911 adalah hari akhir Aceh sebagai entitas yang berdaulat, dan hari kemenangan Belanda atas Kerajaan Aceh Sumatera.” The Price of Freedom: The Unifinished of Diary.
Maka begitulah, di Bukit Cokan dia menuliskan Deklarasi Kemerdekaan Aceh, melanjutkan perjuangan Tengku Cik di Tiro dan para leluhurnya.
Tahun pertama GAM, pengikut-pengikut Hasan Tiro kebanyakan dari keluarga Tiro sendiri dan beberapa mantan pengikut Teungku Daud Beureueh. Angkatan pertama seperti Teungku M Daud Husin (Daud Paneuk), Teungku Taleb, Usman Lampoh Awe, Zaini Abdullah dan Ilyas Leubee.
Dari bekas pengikut Daud Beureueh, ada Malik Mahmud Al-Haytar, anak dari pengikut setia Abu Daud Bereueh, Mahmud Al-Haytar. Malik mau bergabung dengan Aceh Merdeka karena punya ikatan sejarah dan emosional.
Hasan Tiro pernah memberikan ceramah kepada pengikutnya pada tanggal 11 Februari 1977. Di hadapan pengikut GAM di sebuah bukit, Hasan Tiro membakar semangat para pejuang dengan ceramahnya tentang tanah Aceh. Ia menyebut Aceh sebagai warisan leluhur yang harus dipertahankan, tanpa mengakui nama lain.
Quote:
Dan tanggal 4 Desember 1976 deklarasi kemerdekaan itu pun dibacakan..
Quote:
“Kami, rakyat Aceh, Sumatera, menggunakan hak kami untuk menentukan nasib sendiri dan melindungi hak sejarah kami akan tanahair kami, dengan ini menyatakan bahwa kami merdeka dan independen dari kontrol politik rejim asing Jakarta dan orang asing dari Pulau Jawa. Tanah Air kami, Aceh, Sumatra, selalu merdeka dan independen sebagai Negara yang Berdaulat sejak dunia diciptakan…” The Price of Freedom: The Unifinished of Diary.
Catatan: Teks di atas merupakan paragraph pertama dari Deklarasi Kemerdekaan Aceh yang saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari buku The Price of Freedom: The Unfinished Diary of Tengku Hasan Di Tiro. Teks asli adalah sebagai berikut:
Quote:
“We, the people of Acheh, Sumatra, exercising our right of
self-determination, and protecting our historic right of eminent
domain to our fatherland, do hereby declare ourselves free and
independent from all political control of the foreign regime of
Jakarta and the alien people of the island of Java. Our
fatherland, Acheh, Sumatra, had always been a free and independent
Sovereign State since the world begun…” The Price of Freedom: The Unifinished of Diary.
Siapakah Hasan Tiro?
Quote:
Anak kedua pasangan Tengku Muhammad Hasan dan Pocut Fatimah ini lahir di desa tanjong Bungong, Tiro 25 September 1925. Pada tahun 1945 ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Ia Mendapat beasiswa melanjutkan kuliah pada fakultas hukum, Universitas Columbia.
Sambil kuliah bekerja pada Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia memperoleh gelar doktor di bidang hukum internasional dari Colombia University.
Di masa-masa itu pula Hasan Tiro pernah bekerja di KBRI dan membangun jaringan bisnis di bidang petrokimia, pengapalan, penerbangan, dan manufaktur hingga ke Eropa dan Afrika. Hasan Tiro juga menjelaskan hal ini dalam bukunya The Price of Freedom. Dan pada tahun 1973, Dia diangkat oleh Raja Feisal dari Arab Saudi sebagai penasehat agung Muktamar Islam se-Dunia.
Pada tanggal 1 September 1954 ia mengirim surat terbuka kepada Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo memprotes tindakan militer pemerintah pusat menangani pemberontakan DI/TII di Aceh dan sejumlah provinsi lain di Indonesia, Dan Memprotes tragedi pembunuhan massal di Pulot-Cot Jeumpa Februari 1955. Bulan Maret 1955 dia Mengirim surat kepada 12 negara Islam di dunia meminta untuk memboikot Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan dilaksanakan di Bandung pada April 1955.
Pengalaman Organisasi
Pernah aktif dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI)
Pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945
Staf Wakil Perdana Menteri II dijabat Syafruddin Prawiranegara
Staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di PBB
Presiden National Liberation Front of Aceh Sumatra
Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di PBB,AS, 1950-1954
Ketua Mutabakh, Lembaga Nonstruktural Departemen Dalam Negeri Libya
Dianugerahi gelar Doktor Ilmu Hukum University of Plano,Texas
Lulusan University Columbia dan Fordam University di New York
Karya-karya
Mendirikan "Institut Aceh" di AS
Dirut dari Doral International Ltd di New York
Punya andil di Eropa, Arab dan Afrika dalam bisnis pelayaran dan penerbangan
Artikel berjudul The Legal Status of Acheh Sumatra under International Law 1980
The Price of Freedom: The Unfinished Diary
Atjeh Bak Mata Donya (Aceh di Mata Dunia)
Terlibat sebuah "federasi" 10 daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno.
Pandangan Politik Hasan Tiro
Jika dilihat dari riwayat pendidikannya, Hasan Tiro awalnya adalah seorang yang aktif dan Nasionalis pro-Indonesia. Namun, pandangan politik Hasan mulai berbalik 180 derajat ketika pemerintah Indonesia di masa Perdana Menteri Ali Sastroamidjo (1953-1955) mengejar dan membunuh massal pasukan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) hingga ke pedalaman Aceh. Hasan Tiro memprotes tindakan itu. Bulan September 1954 dia mengirimkan sepucuk surat kepada sang perdana menteri.
Quote:
[BERSAMBUNG]
0
4.1K
Kutip
6
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan