- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Litle Story (Update) Achanation KSK Fanbase


TS
callmebayu
Litle Story (Update) Achanation KSK Fanbase
Quote:

Quote:

Mohon dibantu rate & komengnya ya gan
Terimakasih
Quote:

Quote:
Special For Our Oshi Achan JKT48


SINOPSI Cerita
Quote:
Berawal dari sepucuk surat aneh , berwarna kusam dan tak beramplop , tetapi terus berdatangan membuat Achan , seorang gadis remaja merasa terganggu . Setelah didesak oleh kakaknya , akhirnya diapun memenuhi undangan misterius yang tertulis di kertas itu , yang justru akhirnya membawa dia menuju dunia yang aneh .
Dimana dipenuhi oleh makhluk-makhluk yang tak dikenal , dan sebuah desa yg nyaris tak ada tanda-tanda kehidupan disana. Layaknya kota mati .
Saat dia hampir tertangkap oleh makhluk aneh dikota itu , muncullah orang-orang yang menolongnya , dan ternyata mereka lah yang mengirimkan surat itu untuk meminta tolong kepada dia .
Kira-kira bantuan apakah yang diminta ?
Dimana dipenuhi oleh makhluk-makhluk yang tak dikenal , dan sebuah desa yg nyaris tak ada tanda-tanda kehidupan disana. Layaknya kota mati .
Saat dia hampir tertangkap oleh makhluk aneh dikota itu , muncullah orang-orang yang menolongnya , dan ternyata mereka lah yang mengirimkan surat itu untuk meminta tolong kepada dia .
Kira-kira bantuan apakah yang diminta ?

Spoiler for Buka Dulu:
Quote:
Setiap 5 Chapter Akan Ada Special Chapter nya Loh 

Spoiler for Suport By:
Quote:
Achanation KSK JKT48 Fanbase
Quote:

Spoiler for Index Cerita:
Chapter 1
Quote:
" Surat ini lagi ! "
tampak seorang lelaki sedang membanting suatu surat , atau mungkin lebih tepatnya bisa dikatakan selembar kertas ke lantai dengan kesal .
Tidak lama kemudian , muncullah seorang anak perempuan dari balik pintu , sambil membawa seekor kucing .
" Ada apa kak ? " Tanya gadis itu .
" Surat -surat ini membuatku kesal ! " serunya lagi sambil mengacak-acak rambutnya .
Gadis itu pun menoleh ke arah kotak pos mereka . Memang akhir-akhir ini kotak itu slalu dipenuhi oleh kertas-kertas yang tidak diketahui siapa pengirimnya . Bahkan pengantar surat di kompleks itu saja , mengaku tak pernah mengirimkan surat itu .
Dengar-dengar surat itu ditujukan untuk gadis itu , tetapi kakaknya selalu melarang untuk membacanya , karena dia masih curiga tentang surat misterius itu .
" Kenapa sih aku tak boleh membaca surat itu ? Padahal surat itu kan buatku " tanya gadis itu lagi heran sambil menurunkan kucingnya .
Kakaknya hanya diam sambil menggaruk kepalanya . Awalnya dia mengira , kalau surat ini nantinya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu . Tetapi dugaannya meleset . Surat ini malah makin menjadi-jadi saja . Yang awalnya sehari sekali , bisa sampai 3 kali datang .
" Ya sudahlah , coba cepat kamu baca ! " ujar lelaki itu sambil beranjak dari teras dengan kesal .
Gadis itu masih bingung
" serius nih gak apa-apa ? " tanyanya lagi kurang yakin .
" Daripada pagi ini kita sarapan kertas , lebih baik kau baca saja " jawab kakaknya .
Gadis itu hanya mengangkat bahu , lalu berlari menuju kotak pos itu . Diambilnya selembar kertas itu .
Tampak lecek dan seperti kertas tua karena sudah menguning . Tulisannya juga agak buram .
Tetapi di pojok kertas itu tertulis namanya .
" Ini surat apaan sih " gumam gadis itu sambil mencoba membacanya
" Cepat baca , aku sudah penasaran " suruh kakaknya tak sabar .
Dan beginilah isi surat tersebut :
"Kepada Achan , diharapkan untuk segera mendatangi tempat org yg tlah membuat surat ini .
Tak usah kau banyak bertanya , kau hanya perlu mengikuti kemana kertas ini akan pergi diikuti oleh angin
Tertanda : Orang Ganteng (wtf?) "
Achan yang membaca surat itu hanya bisa mengernyitkan dahinya .
" Ini maksudnya apa lagi , gue mana tau siapa yg bikin surat " ujarnya lagi .
" Ya sudahlah , coba kamu ikutin saja " saran kakaknya itu .
Achan termenung . Mengikuti surat yang bahkan dia tak tahu dari siapa ? Butuh berpikir berulang kali untuk melakukannya
" Daripada rumah kita jadi kebanjiran surat , lebih baik kamu ikutin saja " sambung kakaknya lagi .
Achan mengangkat bahu , menyerah .
Dia pun menerbangkan surat itu , dan surat itu pun terbang lurus ke depan .
" Kalau sampai sore gue belum pulang , maaf ya " pamit gadis itu sambil berlari mengikuti kertas itu terbang . Kakaknya hanya tersenyum kecil .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Suatu tempat antah berantah)
Suatu potongan kertas kecil terbang dan mengelilingi seseorang yang tengah sibuk merapikan gunungan kertas yang sama seperti yang telah diterima Achan .
" Kelihatannya dia sudah bergerak "
" Bagus deh , karena gue udah capek yang mau ngirim surat " sahut seorang lelaki yang tampak kepayahan sambil tiduran di atas meja .
" Yasudah cepat sana jemput dia "
" Oke ! " ujar lelaki itu sambil berlari menjauh
" Tunggu dulu ! "
" Apa lagi ? "
" Pintu keluarnya sebelah sana " ujar temannya sambil menunjuk ke arah berlawanan sambil menahan senyum
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Kermbali lagi ke cerita utama)
Achan masih berusaha mengejar kertas aneh itu , yg makin lama makin membawanya ke tempat aneh yg tak dia kenal .
Dan sepanjang perjalanan , dia berkali-kali menemukan makhluk aneh
seperti burung bangkai raksasa , tanaman yang bisa berjalan , dan lain sebagainya .
Sulit untuk mendefinisikannya dengan kata-kata .
Dan kali ini membawa dia menuju semak belukar yang berada di sebuah hutan yang hawanya terasa sangat asing baginya .
" Ini kertas maunya apaan coba " keluhnya sambil membersihkan bajunya dari sisa semak" yang menempel di bajunya
tiba-tiba kertas itu berhenti , lalu menyobek-nyobek dirinya sendiri hingga menjadi serpihan-serpihan kertas kecil .
" Nah lo bagus , setelah susah-susah diikutin sekarang malah ngilang " gumam Achan sebal , lalu mencoba melihat ke sekelilingnya
seperti kota tua yang sudah lama ditinggalkan , dan sama sekali tak ada tanda-tanda kehidupan di sana .
" Sabar , jangan panik , jangan panik " pikir Achan mencoba tenang sambil mencoba berkeliling .
Tapi tampaknya semua bangunan disana memang sudah kosong .
" Kayanya gue lagi dipermainin nih " pikir Achan sebal , lalu berpikir untuk pulang
Tetapi dia sadar
DIA SENDIRI TIDAK TAHU JALAN KELUARNYA DIMANA
" What The Day ! " keluh Achan sambil menendang batu di dekatnya .
Belum selesai penderitaannya , tampak sebuah bayangan besar berada di belakangnya
" Nah bagus , sekarang apa lagi ini " pikirnya sambil menoleh ke belakang .
Tampak sesosok monster aneh raksasa sambil membawa sebuah pemukul yang dipenuhi oleh duri .
" Udah nyasar , stuck di kota mati , skrg dicegat sama makhluk aneh. sempurna " pikir Achan sambil menggaruk kepala .
Makhluk itu pun segera melayangkan pemukulnya ke arah Achan , yang langsung dihindari dengan sigap olehnya . Tampak pemukul itu menghancurkan dinding rumah yang tadinya utuh.
Dia pun berpikir untuk melawannya , sebelum dia menyadari satu hal
DIA TIDAK MEMILIKI SENJATA APAPUN
" Kayanya hari ini gue emang lagi apes banget deh " pikir Achan lagi .
Makhuk itu hendak melayangkan senjatanya lagi , tetapi saat Achan akan menghindar , sepatunya tersangkut oleh akar-akar yang ada di tanah . Pertahanan dirinya pun roboh . Sikap pedenya pun mulai mencair .
Baiklah , ini emang saatnya untuk panik .
" Mampus mampus , gue g mau mati konyol disini " pikirnya panik sambil berusaha melepas sepatunya dari lilitan akar itu , tapi sia-sia .
Sementara makhluk itu semakin mendekat . Karena pasrah , dia pun hanya bisa menutup mata .
tampak seorang lelaki sedang membanting suatu surat , atau mungkin lebih tepatnya bisa dikatakan selembar kertas ke lantai dengan kesal .
Tidak lama kemudian , muncullah seorang anak perempuan dari balik pintu , sambil membawa seekor kucing .
" Ada apa kak ? " Tanya gadis itu .
" Surat -surat ini membuatku kesal ! " serunya lagi sambil mengacak-acak rambutnya .
Gadis itu pun menoleh ke arah kotak pos mereka . Memang akhir-akhir ini kotak itu slalu dipenuhi oleh kertas-kertas yang tidak diketahui siapa pengirimnya . Bahkan pengantar surat di kompleks itu saja , mengaku tak pernah mengirimkan surat itu .
Dengar-dengar surat itu ditujukan untuk gadis itu , tetapi kakaknya selalu melarang untuk membacanya , karena dia masih curiga tentang surat misterius itu .
" Kenapa sih aku tak boleh membaca surat itu ? Padahal surat itu kan buatku " tanya gadis itu lagi heran sambil menurunkan kucingnya .
Kakaknya hanya diam sambil menggaruk kepalanya . Awalnya dia mengira , kalau surat ini nantinya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu . Tetapi dugaannya meleset . Surat ini malah makin menjadi-jadi saja . Yang awalnya sehari sekali , bisa sampai 3 kali datang .
" Ya sudahlah , coba cepat kamu baca ! " ujar lelaki itu sambil beranjak dari teras dengan kesal .
Gadis itu masih bingung
" serius nih gak apa-apa ? " tanyanya lagi kurang yakin .
" Daripada pagi ini kita sarapan kertas , lebih baik kau baca saja " jawab kakaknya .
Gadis itu hanya mengangkat bahu , lalu berlari menuju kotak pos itu . Diambilnya selembar kertas itu .
Tampak lecek dan seperti kertas tua karena sudah menguning . Tulisannya juga agak buram .
Tetapi di pojok kertas itu tertulis namanya .
" Ini surat apaan sih " gumam gadis itu sambil mencoba membacanya
" Cepat baca , aku sudah penasaran " suruh kakaknya tak sabar .
Dan beginilah isi surat tersebut :
"Kepada Achan , diharapkan untuk segera mendatangi tempat org yg tlah membuat surat ini .
Tak usah kau banyak bertanya , kau hanya perlu mengikuti kemana kertas ini akan pergi diikuti oleh angin
Tertanda : Orang Ganteng (wtf?) "
Achan yang membaca surat itu hanya bisa mengernyitkan dahinya .
" Ini maksudnya apa lagi , gue mana tau siapa yg bikin surat " ujarnya lagi .
" Ya sudahlah , coba kamu ikutin saja " saran kakaknya itu .
Achan termenung . Mengikuti surat yang bahkan dia tak tahu dari siapa ? Butuh berpikir berulang kali untuk melakukannya
" Daripada rumah kita jadi kebanjiran surat , lebih baik kamu ikutin saja " sambung kakaknya lagi .
Achan mengangkat bahu , menyerah .
Dia pun menerbangkan surat itu , dan surat itu pun terbang lurus ke depan .
" Kalau sampai sore gue belum pulang , maaf ya " pamit gadis itu sambil berlari mengikuti kertas itu terbang . Kakaknya hanya tersenyum kecil .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Suatu tempat antah berantah)
Suatu potongan kertas kecil terbang dan mengelilingi seseorang yang tengah sibuk merapikan gunungan kertas yang sama seperti yang telah diterima Achan .
" Kelihatannya dia sudah bergerak "
" Bagus deh , karena gue udah capek yang mau ngirim surat " sahut seorang lelaki yang tampak kepayahan sambil tiduran di atas meja .
" Yasudah cepat sana jemput dia "
" Oke ! " ujar lelaki itu sambil berlari menjauh
" Tunggu dulu ! "
" Apa lagi ? "
" Pintu keluarnya sebelah sana " ujar temannya sambil menunjuk ke arah berlawanan sambil menahan senyum
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Kermbali lagi ke cerita utama)
Achan masih berusaha mengejar kertas aneh itu , yg makin lama makin membawanya ke tempat aneh yg tak dia kenal .
Dan sepanjang perjalanan , dia berkali-kali menemukan makhluk aneh
seperti burung bangkai raksasa , tanaman yang bisa berjalan , dan lain sebagainya .
Sulit untuk mendefinisikannya dengan kata-kata .
Dan kali ini membawa dia menuju semak belukar yang berada di sebuah hutan yang hawanya terasa sangat asing baginya .
" Ini kertas maunya apaan coba " keluhnya sambil membersihkan bajunya dari sisa semak" yang menempel di bajunya
tiba-tiba kertas itu berhenti , lalu menyobek-nyobek dirinya sendiri hingga menjadi serpihan-serpihan kertas kecil .
" Nah lo bagus , setelah susah-susah diikutin sekarang malah ngilang " gumam Achan sebal , lalu mencoba melihat ke sekelilingnya
seperti kota tua yang sudah lama ditinggalkan , dan sama sekali tak ada tanda-tanda kehidupan di sana .
" Sabar , jangan panik , jangan panik " pikir Achan mencoba tenang sambil mencoba berkeliling .
Tapi tampaknya semua bangunan disana memang sudah kosong .
" Kayanya gue lagi dipermainin nih " pikir Achan sebal , lalu berpikir untuk pulang
Tetapi dia sadar
DIA SENDIRI TIDAK TAHU JALAN KELUARNYA DIMANA
" What The Day ! " keluh Achan sambil menendang batu di dekatnya .
Belum selesai penderitaannya , tampak sebuah bayangan besar berada di belakangnya
" Nah bagus , sekarang apa lagi ini " pikirnya sambil menoleh ke belakang .
Tampak sesosok monster aneh raksasa sambil membawa sebuah pemukul yang dipenuhi oleh duri .
" Udah nyasar , stuck di kota mati , skrg dicegat sama makhluk aneh. sempurna " pikir Achan sambil menggaruk kepala .
Makhluk itu pun segera melayangkan pemukulnya ke arah Achan , yang langsung dihindari dengan sigap olehnya . Tampak pemukul itu menghancurkan dinding rumah yang tadinya utuh.
Dia pun berpikir untuk melawannya , sebelum dia menyadari satu hal
DIA TIDAK MEMILIKI SENJATA APAPUN
" Kayanya hari ini gue emang lagi apes banget deh " pikir Achan lagi .
Makhuk itu hendak melayangkan senjatanya lagi , tetapi saat Achan akan menghindar , sepatunya tersangkut oleh akar-akar yang ada di tanah . Pertahanan dirinya pun roboh . Sikap pedenya pun mulai mencair .
Baiklah , ini emang saatnya untuk panik .
" Mampus mampus , gue g mau mati konyol disini " pikirnya panik sambil berusaha melepas sepatunya dari lilitan akar itu , tapi sia-sia .
Sementara makhluk itu semakin mendekat . Karena pasrah , dia pun hanya bisa menutup mata .
Quote:
Another fanfict from another achanationCreated By Adit Bimantoro
Diubah oleh callmebayu 13-10-2013 18:10


anasabila memberi reputasi
1
5.9K
Kutip
69
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan