- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ramalan Jayabaya Tentang Indonesia dan Pemimpinnya


TS
GENERAZIONE
Ramalan Jayabaya Tentang Indonesia dan Pemimpinnya
RAMALAN JAYABAYA TENTANG INDONESIA dan PEMIMPINNYA
Spoiler for kitab jayabaya:

Siapa sih "JAYABAYA" itu?
Quote:
Jayabaya adalah Raja Kerajaan Kadiri (1135-1159) memiliki gelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudanawatarani Ndita Suhrtsingha Parakrama Digjayottunggadewanama. Nama ini terukir di tiga prasasti batu peninggalan sang raja: prasasti Hantang (1135 M), prasasti Talan (1136 M), prasasti Desa Jepun (1144 M).
Isi ramalan JAYABAYA
Quote:
Ramalan Jayabaya sampai saat ini diperkirakan berusia 1000 tahun. Satu di antara sekian Ramalan Jayabaya yang terbukti kebenarannya ketika meramalkan pemimpin Indonesia yakni Soekarno dan Soeharto.
Tidak jelas, apakah Jayabaya kala itu sudah menyebut Indonesia atau baru sebatas meramal kehadiran pemimpin di Pulau Jawa saja secara khusus dan meramalkan kondisi Pulau Jawa secara umum.
Berikut ini isi Ramalan Jayabaya:
1. Ramalan Jayabaya, akan datang raja memakai kopiah warna hitam (kethu bengi), anak yatim dan bergelar serba mulia.
2. Ramalan Jayabaya, akan muncul seorang Satriya Piningit bersenjatakan Trisula.
3. Ramalan Jayabaya "Murcane Sabdo Palon Noyo Genggong" 1000 tahun setelah agama Hindu-Buddha datang dan berkembang kemudian diteruskan oleh Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia.
4. Ramalan Jayabaya "Semut ireng anak-anak sapi." Bangsa Eropa berkulit putih bekerja ulet terampil seperti semut hitam. Sejak kecil sudah suka minum susu sapi. Hal ini ditujukan kepada Marco Polo sang penjelajah.
5. Ramalan Jayabaya "Kebo nyabrang kali" digambarkan sebagai Kerajaan Belanda yang terpaksa pindah sementara ke Inggris.
6. Ramalan Jayabaya "Kejajah saumur jagung karo wong cebol kepalang." Gambaran ini ditujukan ketika Indonesia yang saat itu dijajah oleh orang cebol [orang Jepang pendek] selama 3.5 tahun [seumur jagung].
7. Ramalan Jayabaya “Pitik tarung sak kandang" gambaran tentang terjadinya perang saudara antara Komunis dan Muslim.
8. Ramalan Jayabaya "Kodok Ijo Ongkang-ongkang" hancurnya Partai Komunis digantikan dengan Militer atau Islam [simbol warna hijau].
9. Ramalan Jayabaya "Tikus Pithi Anoto Baris" Angkatan muda digambarkan seperti tikus menata barisan. Suatu saat akan menggalang persatuan bukan dengan kekerasan melainkan dengan pemikiran.
10. Ramalan Jayabaya "Wolak-waliking zaman" akan datang suatu masa zaman terbalik-balik. Yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan. Hal ini disebabkan "akeh janji ora ditetepi. Akeh wong wani melanggar sumpahe dhewe. Manungsa padha seneng nyalah. Ora nindakake hukum Allah". Orang ingkar janji, melanggar sumpahnya sendiri, berbuat salah, saling tuding kesalahan, dan hukum Allah tidak dianggap.
11. Ramalan Jayabaya “Wong bener thenger-thenger” artinya, orang benar akan termangu heran karena dipersalahkan. Wong salah bungah, orang salah akan tertawa girang karena dibenarkan.
12. Ramalan Jayabaya “Wong apik ditampik-tampik” banyak orang baik yang ditampik serta ditolak kehadirannya.
13. Ramalan Jayabaya “Wong jahat munggah pangkat”, orang jahat malah cepat naik pangkat dan dihormati. Sementara orang baik dihina.
Tidak jelas, apakah Jayabaya kala itu sudah menyebut Indonesia atau baru sebatas meramal kehadiran pemimpin di Pulau Jawa saja secara khusus dan meramalkan kondisi Pulau Jawa secara umum.
Berikut ini isi Ramalan Jayabaya:
1. Ramalan Jayabaya, akan datang raja memakai kopiah warna hitam (kethu bengi), anak yatim dan bergelar serba mulia.
2. Ramalan Jayabaya, akan muncul seorang Satriya Piningit bersenjatakan Trisula.
3. Ramalan Jayabaya "Murcane Sabdo Palon Noyo Genggong" 1000 tahun setelah agama Hindu-Buddha datang dan berkembang kemudian diteruskan oleh Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia.
4. Ramalan Jayabaya "Semut ireng anak-anak sapi." Bangsa Eropa berkulit putih bekerja ulet terampil seperti semut hitam. Sejak kecil sudah suka minum susu sapi. Hal ini ditujukan kepada Marco Polo sang penjelajah.
5. Ramalan Jayabaya "Kebo nyabrang kali" digambarkan sebagai Kerajaan Belanda yang terpaksa pindah sementara ke Inggris.
6. Ramalan Jayabaya "Kejajah saumur jagung karo wong cebol kepalang." Gambaran ini ditujukan ketika Indonesia yang saat itu dijajah oleh orang cebol [orang Jepang pendek] selama 3.5 tahun [seumur jagung].
7. Ramalan Jayabaya “Pitik tarung sak kandang" gambaran tentang terjadinya perang saudara antara Komunis dan Muslim.
8. Ramalan Jayabaya "Kodok Ijo Ongkang-ongkang" hancurnya Partai Komunis digantikan dengan Militer atau Islam [simbol warna hijau].
9. Ramalan Jayabaya "Tikus Pithi Anoto Baris" Angkatan muda digambarkan seperti tikus menata barisan. Suatu saat akan menggalang persatuan bukan dengan kekerasan melainkan dengan pemikiran.
10. Ramalan Jayabaya "Wolak-waliking zaman" akan datang suatu masa zaman terbalik-balik. Yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan. Hal ini disebabkan "akeh janji ora ditetepi. Akeh wong wani melanggar sumpahe dhewe. Manungsa padha seneng nyalah. Ora nindakake hukum Allah". Orang ingkar janji, melanggar sumpahnya sendiri, berbuat salah, saling tuding kesalahan, dan hukum Allah tidak dianggap.
11. Ramalan Jayabaya “Wong bener thenger-thenger” artinya, orang benar akan termangu heran karena dipersalahkan. Wong salah bungah, orang salah akan tertawa girang karena dibenarkan.
12. Ramalan Jayabaya “Wong apik ditampik-tampik” banyak orang baik yang ditampik serta ditolak kehadirannya.
13. Ramalan Jayabaya “Wong jahat munggah pangkat”, orang jahat malah cepat naik pangkat dan dihormati. Sementara orang baik dihina.
INDONESIA menurut ramalan JAYABAYA
Quote:
Menurut Ramalan Jayabaya ada Tujuh Zaman kehidupan di Indonesia dari sejak lahir sebagai negara terbagi ke dalam tujuh keadaan, di antaranya:
1. Ramalan Jayabaya Kalajangga [zaman Pujangga]. Era ini sudah berlalu dan bisa kita saksikan peninggalan karya-karya maestro dari sastrawan ternama Indonesia.
2. Ramalan Jayabaya Kalasakti [zaman Kemerdekaan]. Munculnya orang-orang sakti dan para pendekar yang turut membantu memerdekakan Indonesia.
3. Ramalan Jayabaya Kalajaya [zaman Orde Baru]. Pertumbuhan ekonomi melesat, korupsi mulai terjadi.
4. Ramalan Jayabaya Kalabendu [zaman Reformasi]. Zaman di mana orang mudah sekali marah dan naik darah serta melakukan tindak kekerasan.
5. Ramalan Jayabaya Kalasubha [zaman Sukacita]. Penantian terhadap datangnya keberkahan lewat kehadiran Satrio Paningit, Ratu Adil, Imam Mahdi.
6. Ramalan Jayabaya Kalasumbaga [zaman Ketenaran] Indonesia berpengaruh di mata dunia.
7. Ramalan Jayabaya Kalasutra [zaman Kebijaksanaan]. Setiap orang semakin sadar dan mendapat pencerahan.
1. Ramalan Jayabaya Kalajangga [zaman Pujangga]. Era ini sudah berlalu dan bisa kita saksikan peninggalan karya-karya maestro dari sastrawan ternama Indonesia.
2. Ramalan Jayabaya Kalasakti [zaman Kemerdekaan]. Munculnya orang-orang sakti dan para pendekar yang turut membantu memerdekakan Indonesia.
3. Ramalan Jayabaya Kalajaya [zaman Orde Baru]. Pertumbuhan ekonomi melesat, korupsi mulai terjadi.
4. Ramalan Jayabaya Kalabendu [zaman Reformasi]. Zaman di mana orang mudah sekali marah dan naik darah serta melakukan tindak kekerasan.
5. Ramalan Jayabaya Kalasubha [zaman Sukacita]. Penantian terhadap datangnya keberkahan lewat kehadiran Satrio Paningit, Ratu Adil, Imam Mahdi.
6. Ramalan Jayabaya Kalasumbaga [zaman Ketenaran] Indonesia berpengaruh di mata dunia.
7. Ramalan Jayabaya Kalasutra [zaman Kebijaksanaan]. Setiap orang semakin sadar dan mendapat pencerahan.
Ramalan JAYABAYA tentang presiden INDONESIA
Quote:
Ramalan Jayabaya secara umum merupakan mimpi bangsa Indonesia menuju bangsa tangguh yang sanggup melumpuhkan dan mengubah berbagai tantangan kemelut menjadi keberhasilan baru. Ramalan Jayabaya mengacu pada prinsip NO-TO-NO-GO-RO. Artinya, menata kehidupan berbangsa dan bernegara, mengemban tugas mulia untuk menjadi pemimpin negara.
Urutan NO-TO-NO-GO-RO bermakna sakral. Kelak Indonesia dipimpin oleh mereka memiliki akhiran nama sesuai dengan NO-TO-NO-GO-RO. No = Soekarno, To = Soeharto, No = Yudhoyono.
Kenapa nama Habibie, Megawati, dan Almarhum Gus Dur tidak disebut? Sebab, ketiga nama-nama tersebut dianggap bukan pilihan rakyat langsung melainkan ditunjuk sebagai pengganti presiden sebelumnya. Pemerintahannya pun tidak sampai 5 tahun. Sampai saat ini, sebagian orang masih meyakini kebenaran Ramalan Jayabaya. Termasuk dari pihak intelijen yang umumnya menggunakan basis data masa lalu berupa Ramalan Jayabaya untuk melihat gonjang-ganjing kondisi saat ini. Kini, Yudhoyono sudah memimpin Republik Indonesia selama dua periode. Sebentar lagi 2014, harusnya jika mengikuti mata rantai urutan NO-TO-NO-GO-RO adalah yang berakhiran GO.
Malah lucunya lagi, ada yang meramal bahwa Megawati akan menjabat lagi sebagai presiden RI 1 sesuai Ramalan Jayabaya dengan urutan GO, yakni Mego alias Mega. Kita lihat saja nanti!
Urutan NO-TO-NO-GO-RO bermakna sakral. Kelak Indonesia dipimpin oleh mereka memiliki akhiran nama sesuai dengan NO-TO-NO-GO-RO. No = Soekarno, To = Soeharto, No = Yudhoyono.
Kenapa nama Habibie, Megawati, dan Almarhum Gus Dur tidak disebut? Sebab, ketiga nama-nama tersebut dianggap bukan pilihan rakyat langsung melainkan ditunjuk sebagai pengganti presiden sebelumnya. Pemerintahannya pun tidak sampai 5 tahun. Sampai saat ini, sebagian orang masih meyakini kebenaran Ramalan Jayabaya. Termasuk dari pihak intelijen yang umumnya menggunakan basis data masa lalu berupa Ramalan Jayabaya untuk melihat gonjang-ganjing kondisi saat ini. Kini, Yudhoyono sudah memimpin Republik Indonesia selama dua periode. Sebentar lagi 2014, harusnya jika mengikuti mata rantai urutan NO-TO-NO-GO-RO adalah yang berakhiran GO.
Malah lucunya lagi, ada yang meramal bahwa Megawati akan menjabat lagi sebagai presiden RI 1 sesuai Ramalan Jayabaya dengan urutan GO, yakni Mego alias Mega. Kita lihat saja nanti!
sumber
JANGAN LUPA GAN






0
14.9K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan