Konklaf kedua di Vatikan antara 115 kardinal berhasil memilih Paus baru untuk memimpin umat Katolik di seluruh dunia.

Asap putih mengepul adalah dari cerobong asap Kapel Sistina, yang berarti 115 kardinal dalam konklaf Paus telah memilih pemimpin baru untuk memimpin 1,2 miliar di dunia Katolik.

Paus yang baru diharapkan akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dalam waktu satu jam, setelah seorang pejabat gereja mengumumkan "Habemus Papum," yang berarti "Kita telah memiliki Paus baru," dan memberikan nama paus baru dalam bahasa Latin .

Konklaf dilakukan setelah Paus Benediktus XVI mengundurkan diri bulan lalu. Konklaf pertama berlangsung Selasa (12/3), namun gagal mencapai mayoritas suara dua pertiga yang diperlukan untuk menentukan Paus baru.
sumber

VATIKAN, KOMPAS.com - Asap putih baru saja mengepul dari cerobong asap khusus Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (13/3/2013) malam. Seperti dilaporkan oleh CNN dan BBC, asap putih ini menandakan Paus baru sudah terpilih, mengepul sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

Dengan telah mengepulnya asap putih ini, berarti pengganti Paus Emeritus Benediktus XVI sudah terpilih melalui empat pemungutan suara sejak Selasa (12/3/2013). Dalam tradisi konklaf, hasil pemungutan suara para kardinal pemilih hanya bisa diketahui dari asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina.

Asap hitam menandakan Paus baru belum terpilih, sementara asap putih diiringi dentang lonceng St Peter menandakan Paus baru telah terpilih. Belum ada keterangan resmi dari hasil pemungutan suara para kardinal dalam konklaf.

Dari siaran langsung melalui situs BBC, ribuan warga di lapangan Basilica yang dua hari ini memantau langsung pelaksanaan konklaf terlihat bersorak girang menyambut kepulan asap putih dari Kapel Sistina. Dentang lonceng St Peter pun terdengar memastikan terpilihnya Paus baru ini.

Konklaf yang dimulai Selasa (12/3/2013) digelar untuk memilih Paus Baru, seiring pengunduran diri Paus Benediktus XVI pada 28 Februari 2013. Pemungutan suara perdana, Selasa (12/3/2013) petang belum mendapatkan minimal 77 dukungan untuk satu kandidat. Demikian pula dua pemungutan suara pada Rabu (13/3/2013). Namun, penantian 1,2 miliar umat Katholik sedunia terjawab oleh pemungutan suara keempat, Rabu (13/3/2013) petang waktu setempat.
sumber

Roma (CNN) - Kardinal bertemu di Vatikan telah memilih paus baru untuk memimpin 1,2 miliar di dunia Katolik.
Asap putih bangkit dari cerobong asap pada sore Kapel Sistine Rabu, sinyal pemilu.
Bells juga berdering setelah pukul 7 malam (2 pm ET), membenarkan bahwa 115 kardinal telah memilih Paus berikutnya.
Keputusan terjadi setelah pemungutan suara dilemparkan kelima sejak konklaf dimulai Selasa.
Massa berkumpul di Lapangan Santo Petrus bersorak menyambut terpilihnya seorang paus baru untuk menggantikan Benediktus XVI.
Paus baru akan berpakaian jubah barunya, dan bisa membuat penampilan pertamanya dalam waktu satu jam.
Tujuh puluh tujuh orang menilainya diminta untuk mengkonfirmasi paus baru untuk melangkah ke dalam sepatu dibiarkan kosong oleh pengunduran diri bersejarah Benediktus XVI pada akhir bulan lalu.

Siapa pun mungkin akan mengambil kepemimpinan gereja yang telah diguncang oleh skandal pelecehan seks anak dan klaim korupsi dalam beberapa tahun terakhir.

Asap putih atau asap hitam?
Sebelumnya, asap hitam dituangkan dari cerobong asap pada 11:39 am, menunjukkan bahwa tidak ada hasil yang berasal dari dua putaran pertama menilainya digelar Rabu pagi.
Asap datang agak awal hari dari yang diharapkan karena sekali para kardinal yang akrab dengan prosedur voting, mereka dapat bergerak relatif cepat, menurut Pendeta Thomas Rosica, juru bicara Vatikan.
Setelah dua surat suara pagi, kardinal-pemilih - mereka yang berusia di bawah 80 yang berhak memilih - pergi makan siang di Casa Santa Marta, di mana mereka tinggal.

"Intens periode '
Asap hitam juga mengepul dari cerobong asap dari malam Kapel Sistine Selasa, setelah kardinal gagal memilih paus baru dalam pemilihan pertama konklaf mereka.
Meringkuk di bawah payung karena hujan turun, kerumunan penonton menyaksikan cerobong asap dan layar besar didirikan di Lapangan Santo Petrus.
Imam Filipina dan Reporter CNN Joel Camaya ada di antara sejumlah umat Katolik di alun-alun yang menyaksikan asap hitam dicurahkan.
Ada "napas kolektif kekecewaan dan semua orang mulai pulang," katanya. "Tidak ada Paus, belum."
Kepentingan umum mencerminkan "periode yang sangat intens dan indah" gereja yang dialami saat ini, kata Lombardi. "Kami merasa tingkat intensitas menunggu Kami melihat banyak orang dalam semalam persegi, lebih banyak daripada yang saya duga sendiri.."
Paus Benediktus XVI emeritus juga menyaksikan di televisi sebagai asap hitam naik pada hari Selasa, kata Lombardi.
Benediktus sebelumnya terlihat di TV dengan baju kardinal berwarna merah menghadiri Misa khusus dan mengambil sumpah mereka kerahasiaan di Kapel Sistine untuk memulai konklaf untuk memilih penggantinya, katanya.
Vatikan menerima panggilan Selasa malam dari orang-orang khawatir bahwa asap hitam tebal mungkin menyebabkan kerusakan pada Kapel Sistina atau masalah diciptakan untuk para kardinal, kata Rosica.
Tapi, katanya, ia bisa mengkonfirmasi bahwa lukisan-lukisan dinding belum rusak dan bahwa kardinal dalam keadaan kesehatan yang baik.
sumber