Endar Pradesa, nama ini bisa jadi tak banyak yang kenal kini. Bandingkan dengan nama Eddy D. Iskandar, sang novelis. Pasti lebih banyak yang mengenal nama ini karena karyanya menjadi bagian penting dalam dunia pernovelan kita terutama di era tahun 1980an.

Trus apa hubungannya Endar Pradesa dengan Eddy D. Iskandar ? Hubungan darah jelas ga ada. Hubungan sesama jenis ? sangat tidak mungkin. Hubungan berkesenian ? Nah ini yang memang fakta.

Endar Pradesa dan Eddy D. Iskandar ditautkan oleh sebuah hubungan berkesenian atas nama Wulandari. Memperebutkan dara bernama Wulandari-kah mereka ?
Hubungan sang penyanyi dengan sang novelis adalah dalam me-musikalisasi-kan novel pop “Roman Picisan”. Ane bukan pecinta novel. Jadi jangan harap ane bercerita banyak mengenai novel “Roman Picisan” yang berjaya di zamannya itu.

Album “Wulandari” milik Endar Pradesa, sepanjang pengetahuan ane adalah satu-satunya album Indonesia yang lagu-lagunya dibuat dari novel tetapi kemudian dipuisikan sebelum akhirnya dijadikan lagu. Sebuah bentuk apresiasi terhadap novel, super kreatif nan liar. Gak pernah kepikiran ama musisi yang terkungkung kotak tak mau berfikir “Out of The Tangkurak”.

Ga tau siapa otak dibalik keliaran itu. Denny Sabri-kah ? Mungkin, soalnya dia adalah penemu Endar Pradesa yang juga jadi Manager Operation di album ini. Eddy D. Iskandar-kah ? Mungkin, karena dialah pemilik novel yang diapresiasi. Endar Pradesa-kah ? Mungkin juga karena dia adalah salah seorang pencipta lagu yang yang cukup produktif. Ketiganyakah ? Ini yang paling mendekati “kemungkinan” sebagai otak di balik keliaran ide super kreatif nan liar.

Musik yang diusung dalam album ini adalah pop dengan keberagaman pengaruh unsur orkestra sampai country. Aransemen musik berpengaruh unsur-unsur itu, mendukung suasana yang terasa pada lirik bertaut mengurai cerita, menjadikan album Wulandari album pop yang memiliki kekuatan padu.

Sekedar salah satu bukti kepaduan itu sudah menyeruak di lagu pembuka, lagu harapan untuk pujaan dari sang tokoh Wulandari. Harapan tak kesampaian dengan dukungan musik pop berorkestrasi menjadikan suasana menjadi semakin dramatis.

Dalam me-musikalisasi-kan novel ini, apresiasi menjadi puisi ditulis secara dominan oleh Eddy D. Iskandar serta sebagian oleh Wahyu Johar dan Endar Pradesa.

Sementara para pendukung di balik aransemen, bukanlah musisi kemarin sore. Mereka adalah:
Kiki Marakarma : Piano, Melotron
Henky: Bass, Melody, Hawaian String
Roelly: Drum
A’an: Piano, String, Rhodes, Melotron
Yaya: Drum
Eddy Tjia: Melody Guitar
Suryati S.: Biola
Djulkifli: Cello
Pa Achmat: Biola
Lindy Russ: harmonica
Yudianto: Oboe

Lagu Wulandari dari album bertajuk sama milik Endar Pradesa menjadi hits di awal tahun 1980. Album Wulandari berisi lagu yang liriknya memiliki tautan dan bisa dibilang sebagai sebuah album konsep.

Namun aneh kepopuleran lagu itu yang imbasnya menjadikan album Wulandari cukup laris manis di pasaran tidak disikapi dengan tepat dari sisi bisnis. Kenapa ? Susulan sekuel Wulandari II datang terlambat datang yakni di tahun 1994. Orang sudah lupa sosok dan popularitas Wulandari yang meledak +/- 14 tahun sebelumnya, sehingga ga heran album ini tidak terdengar gaungnya.

Di periode 1980an, Endar Pradesa masih mengeluarkan album (dalam catatan ane paling tidak ada 2 album pasca Wulandari), album-album itu bukanlah sekuel dari album Wulandari tapi album terpisah, gak ada tautan cerita antar lagu tak ada hubungan dengan sekuel pertama melalui tautan cerita yang dijelasin melalui lirik.

Di album Wulandari 2 keluaran Metrotama Records, Endar Pradesa sudah melupakan line up pendukung di album-album awalnya yang mendukung sisi orkestrasi hampir dalam seluruh lagu.

Di album sekuel Wulandari, dukungan musik datang dari Iwan JG, Unggas dan Gatot S dalam balutan pop. Sedangkan sebagai pendukung vokal, tak tanggung-tanggung Rani & Nana Noor Sisters.

Alunan nada-nada pop mengalun ringan di album ini dengan kekuatan pada unsur lirik yang mampu bercerita panjang lebar dengan bahasa yang runut, enak dibaca dan masuk logika.

Sebagai contoh saja lirik yang ditulis Endar Pradesa ane tulis Wulandari 2:
ini gan liriknya
sori gan link video ama lagunya ga ketemu