Alasan Asep (54), warga Gunung Kidul memacari Hariyanti (35) tak lain karena kesaan nasib. Asep ditinggal sang istri yang terpikat Kunandar (30), sedangkan Riyati dikhianati suaminya Anang(40). Karena sama-sama menderita karena cinta, mereka bersepakat pula mencari kebahagian. Begitulah kira-kira.
Maka seakan sebagai pelampiasan kekecewaan, mereka pun menjalani asmara terlarang{hidup serumah tanpa pernikahan}. Mereka lupa bahwa hidup serumah tanpa ikatan pernikahan melanggar agama dan norma masyarakat. Tak ayal, mereka pun digerebek warga kampung. Warga kampung melarang mereka tinggal serumah jika belum menikah. Padahal, tak mungkin mereka menikah cepat-cepat. Sebab, perceraian dari pasangan masing-masing masih dalam proses. Untuk sementara mereka meminta nikah siri. Namun itupun tak mudah, karena tak ada yang berani menaggung akibat perbuatan ilegal. Sebagai alternatif, mereka bertunangan. Itupun hanya disaksikan keluarga masing-masing. "Keduanya belum memiliki surat cerai. Menghadiri acara tunangn itu pun bisa berakibat fatal", kata Darman, ketua RT setempat. Siapa sangka cerita cinta itu kembali menuai derita. Belum genap sebulan bertunangan, ketidakcocokan mencuat. Mereka trnyata sama-sama egoistis. Entah apa yang jadi penyebab, hampir setiap hari mereka bertengkar. Karena itu jalan terbaik adalah perpisahan. Asep dan Riyanti pun sepakat mencari jalan hidup mereka sendiri