- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[Curahan Hati] Gagal kenalan dengan gebetan
TS
FlyEmirates30
[Curahan Hati] Gagal kenalan dengan gebetan
Spoiler for part 1:
Seperti biasa Hari minggu ini aku janjian pergi ke gereja sama Fei teman les ku. Kami janji jam 17:50 ketemu di lapangan basket dekat gereja. Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya yang di tunggu datang. Seperti biasa dia bersama cc nya. Aku langsung berjalan ke arahnya dan menanyakan "dimana Pin?" Pin ini adalah cowok yang dekat dengan Fei. Walaupun yang sebenarnya aku tidak tahu status mereka apa. Karena Pin ini terlalu tua untuk Fei. Mereka hanya sering keluar berdua bersama. Dia juga teman les ku.
lanjut ke percakapan tadi "Hari ini dia lagi mau sendiri", kata Fei.
Dalam pikiran ku, wah tamat lah sudah. Berarti hari ini hanya kami bertiga bersama dan ini pertama kalinya.
Kami pun berjalan menuju gereja. Hal yang ku sesalkan adalah Fei tidak mengenalkan cc nya kepadaku. Kami berjalan terus sampai tujuan. Ketika sudah di pintu masuk, aku menanyakan kepada Fei, biasa duduk di mana. "Biasa di sebelah kiri" selama kami sedang bercakap, cc nya dengan mantap berjalan sendiri mencari bangku kosong. Dia berjalan ke arah tengah.
Jawab ku: "Ohh kalau gitu aku ikut aja deh" Fei: "Mau gabung aja? (disini maksudnya dengan cc nya)"
lanjut ke percakapan tadi "Hari ini dia lagi mau sendiri", kata Fei.
Dalam pikiran ku, wah tamat lah sudah. Berarti hari ini hanya kami bertiga bersama dan ini pertama kalinya.
Kami pun berjalan menuju gereja. Hal yang ku sesalkan adalah Fei tidak mengenalkan cc nya kepadaku. Kami berjalan terus sampai tujuan. Ketika sudah di pintu masuk, aku menanyakan kepada Fei, biasa duduk di mana. "Biasa di sebelah kiri" selama kami sedang bercakap, cc nya dengan mantap berjalan sendiri mencari bangku kosong. Dia berjalan ke arah tengah.
Jawab ku: "Ohh kalau gitu aku ikut aja deh" Fei: "Mau gabung aja? (disini maksudnya dengan cc nya)"
Spoiler for part2:
Oke deh. Aku mempersilahkan Fei jalan duluan. Dia mengelak dan menyuruh ku yang berjalan duluan. Ya sudah pikirku. Kami memilih kursi tengah bagian dua yang tidak ada sandarannya. Cc nya duduk di kiri, Fei di tengah sedangkan aku di kanan. Selama mengikuti misa aku berbicara dengan Fei hanya sedikit2. Ya namanya juga di tempat ibadah. Bukan warung kopi tempat orang ngobrol. Supaya misa lebih hikmad juga. Kan ga enak sama yang di belakang kami.
Misa berakhir, kami berbalik arah dan akan segera keluar dari gereja. Aku berjalan duluan di susul Fei dan cc nya. Aku mendekati Fei dan menanyakan kemana Pin? "Mungkin uda duluan kali" dan aku melihatnya di depan sedang mengambil air suci di tengah kerumunan orang. Dia berjalan lurus. Ternyata dia bertemu dan sedang mengobrol dengan Jo. Jo ini adalah kakak kelas ku dulu di SMA. Dia setingkat lebih tinggi dari ku. Di posisi saat ini aku masih berjalan bareng dengan Fei. Sedangkan di keramaian setelah keluar dari gereja, aku melirik2. Dimana cc nya fei...
Misa berakhir, kami berbalik arah dan akan segera keluar dari gereja. Aku berjalan duluan di susul Fei dan cc nya. Aku mendekati Fei dan menanyakan kemana Pin? "Mungkin uda duluan kali" dan aku melihatnya di depan sedang mengambil air suci di tengah kerumunan orang. Dia berjalan lurus. Ternyata dia bertemu dan sedang mengobrol dengan Jo. Jo ini adalah kakak kelas ku dulu di SMA. Dia setingkat lebih tinggi dari ku. Di posisi saat ini aku masih berjalan bareng dengan Fei. Sedangkan di keramaian setelah keluar dari gereja, aku melirik2. Dimana cc nya fei...
Spoiler for part3:
Aku menemukannya! Dia sedang berbicara dengan cowok yang tidak ku kenal. Karena gelap jadi tidak begitu jelas wajahnya. Yang pasti temannya terlihat biasa2 saja.
Sementara itu aku menunggu saat yg tepat untuk menghampiri Jo dan Pin. Dan saat yg tepat itu tiba. Aku memanggil Jo dari belakang dan menyapanya. Kami langsung membahas tentang bola bersama Pin. Kami ngobrol sampai parkiran mobil tanpa mempedulikan Fei. Sesampai di parkiran motor, kami sudah pisah dengan Jo. Aku kembali berjalan bersama Fei dan Pin. Ini saat yg tepat. Dengan sigap langsung aku menanyakan Fei kenapa tidak mengenalkan aku dengan cc nya? Respon Pin langsung "ehem ehem"
Fei menjawab dengan sedikit kebingungan sambil menoleh mencari cc nya. "Cc ku mana yah..., cc ku entah kemana" kata Fei. Saat itu berakhir lah sudah. Kami kehilangan jejak cc nya di kerumunan ramainya orang yang baru saja keluar dari gereja. Ya sudah pikir ku, pasrah. Aku sedikit berbasa-basi dengan Pin menanyakan dimana letak parkir motornya. Ia menjawab dengan "entah dimana" jawaban yg sangat
Sementara itu aku menunggu saat yg tepat untuk menghampiri Jo dan Pin. Dan saat yg tepat itu tiba. Aku memanggil Jo dari belakang dan menyapanya. Kami langsung membahas tentang bola bersama Pin. Kami ngobrol sampai parkiran mobil tanpa mempedulikan Fei. Sesampai di parkiran motor, kami sudah pisah dengan Jo. Aku kembali berjalan bersama Fei dan Pin. Ini saat yg tepat. Dengan sigap langsung aku menanyakan Fei kenapa tidak mengenalkan aku dengan cc nya? Respon Pin langsung "ehem ehem"
Fei menjawab dengan sedikit kebingungan sambil menoleh mencari cc nya. "Cc ku mana yah..., cc ku entah kemana" kata Fei. Saat itu berakhir lah sudah. Kami kehilangan jejak cc nya di kerumunan ramainya orang yang baru saja keluar dari gereja. Ya sudah pikir ku, pasrah. Aku sedikit berbasa-basi dengan Pin menanyakan dimana letak parkir motornya. Ia menjawab dengan "entah dimana" jawaban yg sangat
Spoiler for part4:
Jawaban yang sangat "no sense". Sedangkan aku telah menemukan motor ku di parkiran. Aku bergegas ke motor ku, mengambil helm dan kunci motor sekaligus menyalakan motor. Lewat Fei dan Pin di depan ku, aku mengatakan "duluan yaa" dengan maksud berpamitan. Keduanya kompak tidak menjawab, hanya tersenyum kecil saja.
Aku mengendarai motor ku pulang dengan perasaan antara senang atau sedih. Perasaan ku saat itu campur aduk. Senang karena ada yang nemenin di gereja. Sedih karena tidak di kenalin ke cc nya. Sebenarnya apa aku yang salah? Ada kesempatan sebelum masuk gereja untuk meminta Fei mengenalkan nya kepadaku. Tapi tidak ku manfaatkan. Itu kesempatan pertama yang sia2. Sebenarnya misa sudah di mulai, jadi kami bergegas menuju ke gereja tanpa berpikir untuk berkenalan dahulu.
Atau ini kesalahan ku? Selama berada di samping Fei aku 'tidak pernah' menganggap cc nya ada sama sekali.
Apa dia merasa tidak di anggap? Atau memang dia orangnya seperti itu? Itu pertanyaan yg sangat membuat ku jadi penasaran.
apakah metode PDKT lewat adik nya (Fei) kurang efektif?
Aku malah takut Fei yang jadi suka pada ku. Karena aku sering ber-sms an dengannya. Tentu saja aku tahu diri dengan tidak menanyankan terus perihal tentang cc nya. Hanya sesekali saja. Jika di teruskan ini akan membuatnya ilfeel. Masa sms an dengan Fei tapi membahas tentang cc nya. Dimana nanti pasti ketahuan kalau aku mendekati Fei hanya untuk berkenalan dengan cc nya. Pasti dia merasa di manfaatkan. Aku mengerti perasaan dan sangat menghargai wanita.
yah entah kenapa hati ini sangat ingin berkenalan dengan cc nya fei. Entah itu nantinya hanya menjadi teman atau bisa menjadi 'lebih' dari teman.
Aku mengendarai motor ku pulang dengan perasaan antara senang atau sedih. Perasaan ku saat itu campur aduk. Senang karena ada yang nemenin di gereja. Sedih karena tidak di kenalin ke cc nya. Sebenarnya apa aku yang salah? Ada kesempatan sebelum masuk gereja untuk meminta Fei mengenalkan nya kepadaku. Tapi tidak ku manfaatkan. Itu kesempatan pertama yang sia2. Sebenarnya misa sudah di mulai, jadi kami bergegas menuju ke gereja tanpa berpikir untuk berkenalan dahulu.
Atau ini kesalahan ku? Selama berada di samping Fei aku 'tidak pernah' menganggap cc nya ada sama sekali.
Apa dia merasa tidak di anggap? Atau memang dia orangnya seperti itu? Itu pertanyaan yg sangat membuat ku jadi penasaran.
apakah metode PDKT lewat adik nya (Fei) kurang efektif?
Aku malah takut Fei yang jadi suka pada ku. Karena aku sering ber-sms an dengannya. Tentu saja aku tahu diri dengan tidak menanyankan terus perihal tentang cc nya. Hanya sesekali saja. Jika di teruskan ini akan membuatnya ilfeel. Masa sms an dengan Fei tapi membahas tentang cc nya. Dimana nanti pasti ketahuan kalau aku mendekati Fei hanya untuk berkenalan dengan cc nya. Pasti dia merasa di manfaatkan. Aku mengerti perasaan dan sangat menghargai wanita.
yah entah kenapa hati ini sangat ingin berkenalan dengan cc nya fei. Entah itu nantinya hanya menjadi teman atau bisa menjadi 'lebih' dari teman.
NB: cc = kakak perempuan
Fei, Pin, Jo = nama inisial
Maaf jika tulisannya tidak rapi. Karena ini di ketik langsung manual lewat handphone.
Di tulis 11-03-2013
02:23 WIB
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
Kutip
9
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan