SBY DI UJUNG TANDUK

Febuari hingga Mei 2013 Sby tak ubahnya telor di ujung tanduk, kapan pun ada sedikit saja goncangan politik maka Sby bisa saja tergelincir.

Gonjang ganjing di partai Demokrat akan terus berlangsung dan semakin melebar serta menguat ketika mendekati penentuan DCS Legislatif antara 5 - 25 April 2013. Dgn sendirinya konflik di PD meruncing karena ketidak jelasan siapa yg berhak menandatangani daftar isian caleg yg diajukan ke KPU, Anas atau Sby.

Para menteri, Staff khusus, pejabat2 tinggi serta anggota DPR/D Partai Demokrat disibukan persiapan untuk kepuasan syahwat politiknya. Semua yg berada di sekeliling Sby sudah berfikir, bahwa jika beruntung maka Sby maksimal bertahan hingga 2014 sehingga sisa waktu 14 hingga 18 bulan lebih baik digunakan untuk mengumpulkan logistik politik sebesar besarnya dgn menggunakan sisa kewenangan dari jabatan masing2.

Dalam situasi yg sangat ruwet ini Sby sudah tidak lagi didengar bahkan oleh orang2 terdekat di sekelilingnya. Walaupun ketika berada dihadapan Sby semuanya manggut2 tetapi dibelakang Sby masing2 bermanuver sendiri2 tanpa kordinasi.

Situasi serupa juga terjadi di Polri maupun TNI. Kepatuhan petinggi Polri dan TNI saat ini umumnya hanya sekedar mengamankan posisi agar tidak di mutasi ke posisi gersang dalam 14 bulan ini. Disisi yang lain konon beberapa petinggi Polri dan TNI pun sudah mulai melirik calon "tuan" baru untuk sandaran jabatannya pasca 2014. Situasi ini membuat para petinggi Polri dan TNI tdk mau memproteksi Sby berlebihan dan bertindak sangat berhati-hati agar tidak salah pilih langkah.

Pertahanan Sby saat ini tinggal lingkaran keluarganya saja. Celakanya, para keluarga ini bukanlah petarung politik yg handal dan bukan lawan berat karena mereka lahir dari fasilitas dan proteksi Sby sebagai Presiden bukan dari proses politik yg mematangkan kemampuan politik masing2.