santsman12Avatar border
TS
santsman12
peristiwa pembakaran polres OKU bukan ketimpangan rejeki
Wakapolri: Peristiwa OKU Bukan soal Ketimpangan Rejeki
Jumat, 08 Maret 2013 | 16:01
Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna
Jakarta - Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Nanan
Soekarna membantah analisis jika pecahnya bentrok antara TNI dengan Polri
seperti yang terjadi dalam kasus di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra
Selatan, pada Kamis (7/3) kemarin, akibat ketimpangan pendapatan. Orang
nomor dua di tubuh Polri itu menyatakan jika Tamtama TNI bahkan
mengantongi pendapatan lebih besar dibandingkan Bintara Polri.
"Jangan diangkat soal (beda) rejeki. Ingat remunerasi yang diterima Polri
dengan TNI itu besar TNI. Boleh ditulis itu. Tentara tamtama dengan bintara
(Polri) memang gajinya sama tapi remunerasi besar mereka," kata Nanan di
Mabes Polri Jumat (8/3).
Jenderal bintang tiga ini mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya
mengusulkan ke DPR, Menkeu, dan Men PAN supaya menaikan remunerasi
bintara Polri agar sama dengan yang diterima tamtama TNI. Tapi usulan itu
belum juga disetujui.
"Rejeki apa lagi sekarang (yang diterima polisi)? Sekarang sudah tidak ada
lagi (setoran) judi dan ilegal lainnya. Jaman dulu, (saat) jahiliyah, memang iya
(ada setoran), dan rebutan setoran. Tapi sekarang kan tidak ada lagi. Kalau
ada oknum yang masih (memungut setoran) ya kita tindak sama-sama,"
bebernya.
Untuk itu, dia meminta supaya informasi soal perbedaan rejeki antara Polri
dengan TNI yang kerap disuarakan oleh pengamat di televisi tidak
dikemukakan lagi.
"Mohon maaf, supaya ada perimbangan atas informasi itu. Betul-betul bintara
kami lebh kecil (remunerasinya). Ini kan tidak adil. Tapi apa kita demo? Tidak
ada. Kita siap. Ada 360 ribu bintara Polri saat ini dan saya katakan pada
mereka tunjukan saja prestasi kinerja. Perbedaan remunerasi itu hingga Rp
500- Rp 600 ribu," imbuhnya.
Terkait insiden di OKU, Nanan mengatakan jika tim bersama Polri-TNI telah
dibentuk. Tim ini dibentuk bersama untuk menanggulangi ekses yang lebih
lanjut dan tim harus tetap indenpenden.
"Kita percaya pernyataan KSAD untuk menindak tegas (anggotanya) itu. Mari
kita buktikan. Yang penting jangan sampai masalah individual, masalah
personal, jadi institusional. Kalau personal ya personal, kalau kesatuan ya
kesatuan," tegasnya.
Nanan kembali memastikan jika penyerangan oknum Yon Armed 76/15 Tarik
Martapura yang menyerbu dan membakar Mapolres OKU dan sejumlah aset
polisi lainnya hanya terkait insiden sebelumnya saat seseorang berpakaian
preman tanpa helm ditegur oleh Polantas OKU namun dia malah kabur.
"Anggota kita saat itu bertugas. Tapi kemudian (anggota kita) emosi dan
menembak (anggota TNI yang berapakaian preman itu). Untuk itulah anggota
kita itu sudah kita tindak. Harus di hukum. Soal membangun kembali markas
yang rusak itu ya pakai dana negara, emang polisi punya duit, tentara punya
duit? Nggak punya juga kan. Ini aset milik negara," imbuhnya.
Meski begitu, Nanan melanjutkan, Polri tak menuntut TNI untuk meminta maaf
atas insiden ini. Yang penting adalah kesadaran dan komitmen bersama
siapapun yang bertanggungjawab dalam aksi ini baik di level bawah ataupun
atas harus ditindak sesuai komitmen KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.
Penulis: Farouk

link lengkapnya

m.beritasatu.com/nasional/100920-wakapolri-peristiwa-oku-bukan-soal-ketimpangan-rejeki.html
Diubah oleh santsman12 09-03-2013 08:51
0
1.4K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan