Quote:
Original Posted By KOMPAS.com
SURABAYA - Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Jumat (8/3/2013) menggelar forum klarifikasi terkait dua aktivisnya, Bramantyo dan Yaqub yang dituduh teroris oleh polisi. Dalam forum itu, dua aktivis tersebut menyampaikan testimoni sejak polisi mengumumkan keduanya sebagai teroris.
Forum klarifikasi yang digelar di pelataran masjid Mujahidin, Jalan Perak Barat, Surabaya seusai salat Jumat itu dihadiri puluhan aktivis Islam. Mereka membawa berbagai poster berisi penolakan kriminalisasi terhadap aktivis Islam dan menuntut pembubaran Detasemen Khusus (Densus 88).
Menurut Yaqub, semenjak fotonya disebar di sejumlah titik di Kecamatan Gayungan, Surabaya awal Maret lalu, kekhawatiran dan kecemasan menyelimuti dirinya dan keluarganya.
"Saya khawatir saat keluar rumah langsung diculik atau ditembak langsung oleh Densus 88 seperti di tempat lain," katanya.
Yaqub yang berprofesi sebagai penjual buku itu juga khawatir jika tuduhan itu sampai ke telinga pelanggannya, karena akan berdampak kepada penjualan bukunya.
"Yang membuat saya sakit hati, salah saya apa, kok tiba-tiba dituduh teroris," jelasnya.
Selasa (5/3/2013) lalu, pengurus JAT Jatim melaporkan Kapolrestabes Surabaya dan Kapolsek Gayungan Surabaya ke bidang Propam Polda Jatim. Dua pejabat polisi itu dinilai telah melakukan pencemaran nama baik terhadap dua anggota JAT.
Foto keduanya ditempel di tujuh titik pos keamanan di wilayah hukum Polsek Gayungsari, Surabaya. Di foto tersebut tertulis "Data Teroris dari Kelompok JAT"
Kapolsek Gayungan, Kompol Taufik Yulianto saat dikonfirmasi JAT mengaku melaksanakan tugas dari Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Tri Maryanto. Namun Tri Maryanto melalui Kasat Intelnya mengelak telah menurunkan intruksi penyebaran dua foto itu.
Sumber
Semoga anda selamat & tidak jadi teroris, serta tidak menyebarkan ajaran kebencian thd kelompok2 tertentu.