51% remaja perempuan di kota Jakarta sudah tidak perawan, Surabaya 54%, Medan 52%, Bandung 47%, Jogja 30% (BKKBN 2010)

Data yang sangat mengejutkan dan mengecewakan. Sudah separah itukah kondisi moral bangsa ini? Korupsi dengan rangking tinggi, dan fakta bahwa Seks bebas makin merajalela. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang beragama islam terbanyak di dunia (masih ga yah?). Malu rasanya untuk mengakui fakta tersebut, sebagai seorang perempuan dan seorang muslim rasanya sedih sekali. Kehormatan adalah nyawa bagi perempuan, perempuan yang tidak mampu menjaga kehormatannya adalah sama saja seperti mayat hidup. Tidak berarti dan hanya menuh-menuhi bumi. Tidak ada alasan untuk tidak bisa menjaga kehormatan diri sendiri, kita dibekali banyak hal oleh tuhan dan diperintahkan untuk menjaga diri dan kehormatan sebagai wanita muslim.

Lemahnya pendidikan keluarga menjadi akar permasalahan moral di negeri ini. Maraknya penyalahgunaan arti emansipasi wanita turut andil didalamnya, bukan menyalahkan ibu kartini hanya saja apa yang dilakukan ibu kartini diimplementasi terlalu jauh dan salah kaprah oleh kaum hawa saat ini. Profesi wanita sebagai pendidik anak mulai bergesar sejak lama. Pendidikan sepenuhnya diserahkan ke lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, pengasuhan dan pengawasan diserahkan kepada pembantu. Hampir tidak ada perbedaan antara Ibu dan Ayah saat ini. Sosok itu hampir sama saat ini, fungsinya juga hampir tak ada beda. Mencari nafkah untuk keluarga, mencukupi kebutuhan keluarga, tugas siapa itu kini? Bahkan tidak sedikit wanita yang lebih dominan dalam keluarga karena penghasilan dan karirnya lebih baik dari suaminya.

Pemenuhan kebutuhan kini sudah lagi berorientasi pada kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan tersier dan practice yang saat ini marak dikejar hingga istripun harus turun tangan untuk mengatsinya. Tuntutan dunia saat ini memang sangat berat, kita terus digempur oleh moderenisasi dan globalisasi. Terus-terusan dijejali teknologi dan gemerlap dunia hingga lupa pada tugas wajib sebagai seorang wanita. Sikap senang pamer, gengsi dan bangga diri terus membesar dalam diri, yang dipikirkan hanya diri sendiri dan bagaimana mencari kekayaan sebanyak mungkin. Anak cukup diurus oleh pembantu dengan bayaran tinggi dan kebutuhan terpenuhi tanpa tau bagaimana anaknya tumbuh dan mendapat pendidikan moral dan agama bahkan tidak berpikir bahwa anak juga perlu perhatian dan kasih sayang. Akibatnya anak mencari apa yang dia tidak dapatkan di keluarganya. Lingkungan menjadi tempat untuk ajang coba-coba dan mencari-cari. Maka tidak heran banyak yang pacaran atau bergabung dengan geng atau kelompok tertentu. Karena dengan begitu mereka merasa dibutuhkan, merasa berarti dan mungkin merasa mendapatkan apa yang mereka cari selama ini, yaitu kasih sayang.

Pacaran dianggap menjadi solusi untuk mereka yang kurang mendapat kasih sayang dan tidak memiliki pengetahuan agama, jadilah maksiat jadi makin merajalela.

Bu, bagaimana jika anak-anak kita adalah salah satu dari kasus diatas? Naudzubillah…. Ayoo yang punya anak gadis, dijaga dengan baik sebelum terlambat.

tidak merasa bersalahkan kaum Ibu yang meninggalkan anak-anaknnya? Sebelum terlambat, ayo kembali ke rumah dan menyayangi mereka.. mereka menunggu ibu, bukan uang ibu.

Ingin Ibu pulang ke rumah

Aku ingin ibu ada disini..

Aku ingin disayangi bu,

Aku ingin mencurahkan keluhan ke ibu…

Aku punya banyak masalah bu,

Bukan karena aku anak-anak lantas tidak memiliki masalah kan bu?

Aku ingin bisa membaginya bersama ibu..

Aku kadang bingung harus mengadu pada siapa saat ibu tidak ada,

Aku perlu ibu..

Aku anak ibu..

Ibu…

Pulanglah ke rumah…

*demi masa depan Bangsa yang lebih baik, pulanglah bu…