- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Jurus Jitu Hindari Pelanggan yang Mangkir Bayar Saat Berbisnis


TS
bobabiz
5 Jurus Jitu Hindari Pelanggan yang Mangkir Bayar Saat Berbisnis

Spoiler for pertama:



Rate 5 ya gan
dan jangan lupa
Simak baik baik ya gan
Spoiler for gak nyangka trit lama jadi HT yang ke #10 :

Dalam dunia Bisnis sering kali menemukan pelanggan yang mengesalkan. kadang kita sebagai seller dipermainkan seenak udelnya.
memang untuk menjadi bisnisman yang sukses tidak gampang. harus melalui proses yang sangat rumit.
nah kali ini ane mau berbagi sedikit tips yang ane temuin.
menurut ane sendiri sih ini bermanfaat banget gan. langsung aja cekiproooot..

Quote:

Liputan6.com, Jakarta: Dalam berbisnis pasti Anda akan menemukan pelanggan atau klien yang memiliki masalah dengan pembayaran. Padahal skema pembayaran transaksi bisnis sudah ditetapkan di awal perjanjian ketika bernegosiasi. Apesnya, mungkin ada beberapa pelanggan yang bahkan tidak mampu membayar sama sekali.
Seperti dilansir dari Inc.com, Jumat (8/3/2013), berikut lima langkah yang bisa Anda ambil untuk menghindari kejadian tersebut:
Quote:
1. Buatlah jadwal pembayaran
Anda dan pelanggan harus membuat kesepakatan awal ketika memutuskan terlibat dalam sebuah transaksi bisnis. Ini dapat memberikan kontrol lebih besar terhadap kelanggengan pendapatan Anda. Pada dasarnya, pelanggan pun menyukai cara tersebut, terutama untuk proyek-proyek besar sehingga mereka bisa lebih mengendalikan pembiayaan.
Anda dan pelanggan harus membuat kesepakatan awal ketika memutuskan terlibat dalam sebuah transaksi bisnis. Ini dapat memberikan kontrol lebih besar terhadap kelanggengan pendapatan Anda. Pada dasarnya, pelanggan pun menyukai cara tersebut, terutama untuk proyek-proyek besar sehingga mereka bisa lebih mengendalikan pembiayaan.
Quote:
2. Meminta pembayaran di muka atau DP
Kebanyakan perusahaan yang baru berdiri enggan meminta uang muka (down payment/DP karena ingin terlihat baik di mata pelanggan. Tapi, jujur dengan masalah pembayaran di muka justru lebih mendapatkan dukungan dari pelanggan Anda, tanpa melupakan komitmen perjanjian.
Meminta DP lazim terjadi oleh sebagian besar perusahaan sebagai tanda kesepakatan atau modal Anda untuk menjalankan proyek.
Kebanyakan perusahaan yang baru berdiri enggan meminta uang muka (down payment/DP karena ingin terlihat baik di mata pelanggan. Tapi, jujur dengan masalah pembayaran di muka justru lebih mendapatkan dukungan dari pelanggan Anda, tanpa melupakan komitmen perjanjian.
Meminta DP lazim terjadi oleh sebagian besar perusahaan sebagai tanda kesepakatan atau modal Anda untuk menjalankan proyek.
Quote:
3. Memberi diskon untuk DP
Anda dapat menggunakan strategi penawaran diskon untuk menarik pelanggan bersedia membayar di muka. Sebagian besar orang percaya bahwa cara tersebut lebih kuat dibanding menuntut pembayaran di muka atau DP.
Anda dapat menggunakan strategi penawaran diskon untuk menarik pelanggan bersedia membayar di muka. Sebagian besar orang percaya bahwa cara tersebut lebih kuat dibanding menuntut pembayaran di muka atau DP.
Quote:
4. Melakukan due diligence
Anda dapat melakukan pemeriksaan kredit pelanggan Anda kepada teman yang juga mengenal pelanggan tersebut. Tak ada salahnya juga untuk mencari tahu dengan siapa saja pelanggan Anda telah bekerja atau meminta referensi yang dapat menjamin kelancaran pembayaran.
Anda dapat melakukan pemeriksaan kredit pelanggan Anda kepada teman yang juga mengenal pelanggan tersebut. Tak ada salahnya juga untuk mencari tahu dengan siapa saja pelanggan Anda telah bekerja atau meminta referensi yang dapat menjamin kelancaran pembayaran.
Quote:
5. Percaya pada insting Anda
Terkadang feeling atau insting Anda dapat membuktikan apakah pelanggan Anda mampu membayar, meski dengan nilai tidak besar. Tapi pasti Anda juga tidak berpikir bahwa pelanggan tersebut sedang berbohong.
Ketika Anda meminta uang muka sebesar 50%, pelanggan harus menyadarinya karena sebuah pelaksanaan proyek pasti membutuhkan dana. Dan kerja sama semacam itu dapat menjadi keuntungan besar bagi kedua belah pihak. (Fik/Ndw)
Terkadang feeling atau insting Anda dapat membuktikan apakah pelanggan Anda mampu membayar, meski dengan nilai tidak besar. Tapi pasti Anda juga tidak berpikir bahwa pelanggan tersebut sedang berbohong.
Ketika Anda meminta uang muka sebesar 50%, pelanggan harus menyadarinya karena sebuah pelaksanaan proyek pasti membutuhkan dana. Dan kerja sama semacam itu dapat menjadi keuntungan besar bagi kedua belah pihak. (Fik/Ndw)
Itu dia gan sedikit tips yang ane bagiin ke agan-agan
semoga trit ini menjadi solusi bagi agan-agan yang punya pelanggan yang sering mangkir
yang penting kita mau belajar gan
kalo mau nyari DUITya harus make DUIT lagi
D = Doa
U = Usaha
I = Ikhtiar
T = Tawakal
Quote:












Spoiler for bening:



Spoiler for cendol:



Spoiler for komen agan-agan:
Quote:
Original Posted By p3ace►Setuju gan
, menghadapi kemungkinan pelanggan yang mangkir bayar itu penting banget kita melakukan due diligence, kalo track-recordnya gak meyakinkan mending hard cash aja, gak usah pake utang/piutang deh 
*selamat gan atas HT nya

peace in the house yooo..


*selamat gan atas HT nya


peace in the house yooo..

Quote:
Original Posted By m4rl3n3►Tapi kalau di lapangan susah juga gan,
customer yg suka ngutang itu ngomongnya lebih pinter. males ngadepin orang begini.
kita cuma bisa meminimalkannya saja.
ane punya kenalan, ni orang bisnis kain kurang lebih setaunlah,
orangnya pelit, dan maunya dia untung terus. ngomongnya pinter, nagihnya juga pinter.
tukang bakso dirumahnya takut kalau ada dia, beli bakso goceng, maen nyomot aja ga bayar comotannya, ah satu doank bang. (aduh ane juga ngibrit dah kalo jadi abangnya)
tapi, biar dia pinter dagang, kena juga barangnya dibawa kabur ma orang (padahal ada toko realnya ternyata ga menjamin juga), katanya itu suaminya yang utangin. orangnya kabur, dicari ke tokonya tutup, di hubungi ga bisa.
ya, itulah bisnis. untung tinggi resiko juga tinggi.
kalo ga diutangin, customer ga mau beli, cari vendor lain. omzet kita menurun.
tapi kalo di utangin, nagihnya susah.
customer yg suka ngutang itu ngomongnya lebih pinter. males ngadepin orang begini.
kita cuma bisa meminimalkannya saja.
ane punya kenalan, ni orang bisnis kain kurang lebih setaunlah,
orangnya pelit, dan maunya dia untung terus. ngomongnya pinter, nagihnya juga pinter.
tukang bakso dirumahnya takut kalau ada dia, beli bakso goceng, maen nyomot aja ga bayar comotannya, ah satu doank bang. (aduh ane juga ngibrit dah kalo jadi abangnya)
tapi, biar dia pinter dagang, kena juga barangnya dibawa kabur ma orang (padahal ada toko realnya ternyata ga menjamin juga), katanya itu suaminya yang utangin. orangnya kabur, dicari ke tokonya tutup, di hubungi ga bisa.
ya, itulah bisnis. untung tinggi resiko juga tinggi.
kalo ga diutangin, customer ga mau beli, cari vendor lain. omzet kita menurun.

tapi kalo di utangin, nagihnya susah.

Quote:
Original Posted By littlecobra►tambahin gan 
6. bekerjalah sesuai porsi pembayaran
buat proyek yang kira2 butuh waktu berbulan2, kalo misalnya dp 30%, itung aja kebutuhan matrial + tenaga kerja + provit sebanyak 30% dari nilai proyek tsb, begitu kerjaan ud mendekati 30%, siap2 tarik dana dari customer, nasib proyeknya tergantung respon dari customer, kalo rasa2nya suram, stop aja. bukannya ngajarin yang kaga bener gan, kita harus siapin dana juga buat proyek2 yang laen

6. bekerjalah sesuai porsi pembayaran
buat proyek yang kira2 butuh waktu berbulan2, kalo misalnya dp 30%, itung aja kebutuhan matrial + tenaga kerja + provit sebanyak 30% dari nilai proyek tsb, begitu kerjaan ud mendekati 30%, siap2 tarik dana dari customer, nasib proyeknya tergantung respon dari customer, kalo rasa2nya suram, stop aja. bukannya ngajarin yang kaga bener gan, kita harus siapin dana juga buat proyek2 yang laen

Quote:
Original Posted By Chupacabra.►good trit gan 
bisnis tetaplah bisnis . .
ga peduli teman ato ga . .
klo ga tega kadang teman pun jg nglunjak

bisnis tetaplah bisnis . .
ga peduli teman ato ga . .
klo ga tega kadang teman pun jg nglunjak

Quote:
Quote:
Original Posted By adelynn►semua strategi diatas sudah banyak yang menerapkan... tapi terkadang customer ada aja masalah dalam manage uang, misal memang ada kasus yang tidak di inginkan oleh customer sendiri, misalnya biaya tak terduga seperti sakit, kehilangan atau kepentingan lain yang dianggap lebih penting...
menurut ane tetap ada empati dalam berbisnis karena ini juga bisa menjadi faktor perluasan bisnis....
menurut ane tetap ada empati dalam berbisnis karena ini juga bisa menjadi faktor perluasan bisnis....
Quote:
Original Posted By Techma►kami (konsumen) menahan uang ( membayarkan secara penuh kepada penjual) agar mendapatkan hasil yang maksimal, banyak penjual sekarang ini yang akan menurun tingkat profesionalnya ketika sudah menerima pembayaran penuh..
rekber bagi saya adalah jalan yang terbaik..
rekber bagi saya adalah jalan yang terbaik..
Quote:
Original Posted By adityasp►Disatu sisi saat kustomer delay payment, kita juga bingung untuk payment ke principal, dan disisi lain lagi kustomer bilang " maaf, produksi kami lagi terhambat sementara jadi delay, tapi KAMI SELALU KASIH ORDER KAN "
Kita butuh order dari Kustomer, karena kalau ga ada order otomatis perusahaan ga ada pemasukan + kerjaan.. TAPI !!! Resikonya order diterima Kustomer delay payment hahahah Dilema banget ini
mau bilang " Bayar DULU !! baru order di JALANIN " nanti malah ga dikasi order besok2..
mau ga mau pakai pihak ke 3 buat asup modal ke perusahaan, buat nalangin order2 kustomer wkwkwkkwkkw
Kita butuh order dari Kustomer, karena kalau ga ada order otomatis perusahaan ga ada pemasukan + kerjaan.. TAPI !!! Resikonya order diterima Kustomer delay payment hahahah Dilema banget ini

mau bilang " Bayar DULU !! baru order di JALANIN " nanti malah ga dikasi order besok2..
mau ga mau pakai pihak ke 3 buat asup modal ke perusahaan, buat nalangin order2 kustomer wkwkwkkwkkw
Quote:
Original Posted By netpixel►Wah ada juga thread beginian.
Kelemahan minta DP, pembayaran/pelunasan jadi semakin lama (molor) karena adanya DP.
Kalo trik ane:
1. Tanya rencana bayar via telp, minta tgl rencana bayar.
2. Sehari seblum tgl rencana bayar telp lagi tanya kepastiannya.
3. Kalau hari H masih molor pembayaran, tanya alasannya kenapa sampai kapan rencana bayar yg pastinya ( wajib minta tgl dan hari)
4. Kalau hari H janji kedua masih belum bayar, minta ijin bicara dengan direksi dan langsung telpon direksi untuk tagih pembayaran.
5. Kalau telp direksi tidak dikasih, kejar terus setiap hari telp sampai adanya pembayaran...
6. Kalau masih belum bayar jg, ancem pailit ajah gan
cuma kalo marketing marah2, bilang ajah customer gak ada duit ngapain di pertahankan

Kelemahan minta DP, pembayaran/pelunasan jadi semakin lama (molor) karena adanya DP.
Kalo trik ane:
1. Tanya rencana bayar via telp, minta tgl rencana bayar.
2. Sehari seblum tgl rencana bayar telp lagi tanya kepastiannya.
3. Kalau hari H masih molor pembayaran, tanya alasannya kenapa sampai kapan rencana bayar yg pastinya ( wajib minta tgl dan hari)
4. Kalau hari H janji kedua masih belum bayar, minta ijin bicara dengan direksi dan langsung telpon direksi untuk tagih pembayaran.
5. Kalau telp direksi tidak dikasih, kejar terus setiap hari telp sampai adanya pembayaran...
6. Kalau masih belum bayar jg, ancem pailit ajah gan

cuma kalo marketing marah2, bilang ajah customer gak ada duit ngapain di pertahankan


Quote:
Original Posted By cabalgirl►bener gan, apalagi yang buka jasa rental kaya ane, bisa" rugi klo diutangin mulu. Makanya ane selalu ngasih aturan bayar di awal. klo alesan lagi gk bawa uang ane jabanih tuh orang yang mau nyewa ambil uang dlu. 

Quote:
Original Posted By telenji200772►
clue atau trik diatas adalah hanya diatas kertas ..., kenyataannya di lapangan sangat berbeda, tergantung dari karakter si pelanggan , apakah dia dari kalangan pemerintah, swasta (pabrik, toko, distributor dll) , atau perorangan. ini pengalaman saya di semua institusi :
1. engga mudah narik DP dari pelanggan lama, kalau pelanggan baru saya malah minta bayar dimuka tdk pakai DP, engga berani bro apalagi jaman sekarang...
2. pelanggan kalau terima diskon pasti mau, tetapi tdk menjamin dng diskon bahwa dia akan bayar tepat waktu.
3. pelanggan akan berkelit saat ditagih, bahwa piutang dia sendiri tdk terbayar oleh orang lain.
4. Kesepakatan pembayaran telah dibuat atau agenda pembayaran telah dibuat serapih mungkin, lalu apa jaminannya kalau pelanggan akan tepat waktu ?. Ingat pelanggan tdk suka diancam dan diberikan penalti akibat terlambat bayar, apalagi pelanggan lama.
5. Melakukan due deligence akan tepat jika dia adalah calon pelanggan, tetapi sangat terlambat jika itu pelanggan lama, lebih baik untuk pelangan lama selalu di kontrol kebiasaan dia membayar dan berapaomzet yang sudah dibukukan, karena akan kelihatan sekali kemampuan daya beli pelanggan tersebut.
6. percaya pada insting juga sangat tdk tepat, kami di marketing tdk pernah mengandalkan insting. kami mengandalkan data-data yang akurat. OMZET adalah cara tepat mengukur kemampuan pelanggan , contoh omzet bulanan rata 1 juta/bulan, tiba tiba bulan ke 5 omzetnya 10juta.., nah ini mesti diwaspadai, bukan berarti kita curiga, tetapi kita patut merubah cara pembayarannya.
yang justru saya lakukan adalah :
1. pembatasan omzet penjualan bulanan , kasih limit, angkanya didapat dari hitung omzet penjualan dia rata-rata perbulannya.
2. Barang tak akan terikirim , jika masih ada outstanding pembayaran yang sdh jatuh tempo.
3. Jika ini berkaitan proyek, maka sy wajib minta dibayar giro mundur sesuai tanggal kesepakatan cairnya. ini bisa digunakan di customer lama
4. Ini sedikit tricky, buat sales bersangkutan di potong insentifnya jika terjadi kelambatan bayar dan sebar ke pelanggan bahwa si sales bersangkutan akan terkena sanksi tersebut. (kalau perlu bawa SK perusahaan mengenai aturan ini)
5. Ini yang saya suka, biasanya para pelanggan minta fee atau mark up harga (para staff atau spv) , diawal sdh saya tegaskan diatas kertas dan diteken bersama , bahwa uang fee atau uang mark up harga, tidak akan cair jika terjadi keterlambatan pembayaran, dan semua itu menjadi batal.
nah ini lebih spesifik dan menantang..silahkan di coba
taro di PEKIWAN GAN
1. engga mudah narik DP dari pelanggan lama, kalau pelanggan baru saya malah minta bayar dimuka tdk pakai DP, engga berani bro apalagi jaman sekarang...

2. pelanggan kalau terima diskon pasti mau, tetapi tdk menjamin dng diskon bahwa dia akan bayar tepat waktu.
3. pelanggan akan berkelit saat ditagih, bahwa piutang dia sendiri tdk terbayar oleh orang lain.
4. Kesepakatan pembayaran telah dibuat atau agenda pembayaran telah dibuat serapih mungkin, lalu apa jaminannya kalau pelanggan akan tepat waktu ?. Ingat pelanggan tdk suka diancam dan diberikan penalti akibat terlambat bayar, apalagi pelanggan lama.
5. Melakukan due deligence akan tepat jika dia adalah calon pelanggan, tetapi sangat terlambat jika itu pelanggan lama, lebih baik untuk pelangan lama selalu di kontrol kebiasaan dia membayar dan berapaomzet yang sudah dibukukan, karena akan kelihatan sekali kemampuan daya beli pelanggan tersebut.
6. percaya pada insting juga sangat tdk tepat, kami di marketing tdk pernah mengandalkan insting. kami mengandalkan data-data yang akurat. OMZET adalah cara tepat mengukur kemampuan pelanggan , contoh omzet bulanan rata 1 juta/bulan, tiba tiba bulan ke 5 omzetnya 10juta.., nah ini mesti diwaspadai, bukan berarti kita curiga, tetapi kita patut merubah cara pembayarannya.
yang justru saya lakukan adalah :
1. pembatasan omzet penjualan bulanan , kasih limit, angkanya didapat dari hitung omzet penjualan dia rata-rata perbulannya.
2. Barang tak akan terikirim , jika masih ada outstanding pembayaran yang sdh jatuh tempo.
3. Jika ini berkaitan proyek, maka sy wajib minta dibayar giro mundur sesuai tanggal kesepakatan cairnya. ini bisa digunakan di customer lama
4. Ini sedikit tricky, buat sales bersangkutan di potong insentifnya jika terjadi kelambatan bayar dan sebar ke pelanggan bahwa si sales bersangkutan akan terkena sanksi tersebut. (kalau perlu bawa SK perusahaan mengenai aturan ini)
5. Ini yang saya suka, biasanya para pelanggan minta fee atau mark up harga (para staff atau spv) , diawal sdh saya tegaskan diatas kertas dan diteken bersama , bahwa uang fee atau uang mark up harga, tidak akan cair jika terjadi keterlambatan pembayaran, dan semua itu menjadi batal.
nah ini lebih spesifik dan menantang..silahkan di coba
taro di PEKIWAN GAN

Quote:
Original Posted By emas24k►paling aman : ada duit -> ada barang
no DP -> no booking
tu dah paling ampuh
no DP -> no booking
tu dah paling ampuh
Mampir ke trit HT ane yang lain gan. pastinya seru dong.
Quote:
[HT] Agan kalo Nyemir Sepatu Pake Apa?
[HT] Mobil-mobil yang Terinspirasi dari Serial Kartun
[HT] Benda-benda yang Agan Butuhkan Ketika Sudah Lanjut Usia
[HT] Tampilan Uang Seribu Rupiah Sejak Tahun 1952
[HT] Ini Seninya Mengkritik Orang Lain
[HT] Galeri foto jadul presiden RI
[HT] 10Taman Termegah di Dunia
[HT] Kenali Jenis Ular Berbisa di Sekitar Agan [Indonesian Snake]
[HT] Ini Dia Gan Cara Mengkritik yang Bener
[HT] Mobil-mobil yang Terinspirasi dari Serial Kartun
[HT] Benda-benda yang Agan Butuhkan Ketika Sudah Lanjut Usia
[HT] Tampilan Uang Seribu Rupiah Sejak Tahun 1952
[HT] Ini Seninya Mengkritik Orang Lain
[HT] Galeri foto jadul presiden RI
[HT] 10Taman Termegah di Dunia
[HT] Kenali Jenis Ular Berbisa di Sekitar Agan [Indonesian Snake]
[HT] Ini Dia Gan Cara Mengkritik yang Bener
Diubah oleh bobabiz 04-10-2013 13:06
0
83K
Kutip
904
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan