- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Milisi Sulu Tantang Malaysia Untuk Perang Gerilya


TS
Beticious
Milisi Sulu Tantang Malaysia Untuk Perang Gerilya

[SABAH] Operasi militer besar-besaran dan serangan udara Malaysia telah memaksa milisi Sulu melancarkan perang gerilya di Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Daerah hutan dan perkebunan kelapa sawit telah menghambat daya serang militer Malaysia. Hingga Rabu (6/3), ratusan penduduk Lahad Datu memilih untuk mengungsi dari daerah konflik.
Kini para milisi Sulu didukung veteran anggota Barisan Pembebasan Nasional Moro (MNLF) yang berpengalaman perang gerilya dan telah lama menjadikan Sabah sebagai lokasi latihan militer.
Hingga Rabu (6/3), milisi Sulu menolak untuk meninggalkan Lahad Datu dan mengklaim Sabah sebagai tanah air mereka. Pertempuran antara para pengikut Sultan Sulu dan aparat keamanan Malaysia telah mengakibatkan delapan petugas polisi Malaysia, dan 19 milisi Filipina tewas, Selasa (5/3). Malaysia melancarkan serangan udara, dan mortir terhadap 200 warga Filipina yang menduduki desa Lahad Datu.
“Banyak dari mereka lolos dari aparat keamanan. Mereka tahu daerah itu karena mereka dilatih di sana di masa lalu. Kami mengharapkan lebih banyak dari mereka (milisi Moro) untuk bergabung bahkan jika instruksi resmi kami adalah agar mereka menahan diri,” kata Muhajab Hashim, Ketua Dewan Komando Islam MNLF.
Hashim mengharapkan akan ada pasukan bantuan dari pasukan Moro. Dia mengungkapkan ribuan milisi Moro menyatakan minatnya untuk bergabung dalam pertempuran.
Ditambahkan, meski pemimpin MNLF belum secara resmi memerintahkan pasukan untuk berlayar ke Malaysia, mereka mendukung penuh upaya Sultan Sulu untuk mengklaim negara bagian Sabah sebagai wilayahnya.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan, demi kedaulatan dan kestabilan negara, Malaysia tidak akan mengizinkan satu inci wilayahnya diambil atau diancam oleh siapa pun. Razak membela operasi militer yang dijalankan dengan menyatakan Malaysia telah berupaya menyelesaikan masalah secara damai, termasuk dialog dengan para milisi, tapi tidak berhasil.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman mengatakan kepada TV3, Malaysia menganggap kelompok Filipina sebagai teroris yang telah melakukan kekejaman dan kebrutalan. Dia juga meminta Filipina melakukan aksi hukum melawan Sultan Sulu Jamalul Kiram III.
Krisis di Lahad Datu telah memicu kekhawatiran timbulnya ketidakstabilan di Sabah karena sejumlah warga Filipina bersenjata telah memasuki kabupaten lain di Sabah. Kepala Polisi Malaysia Ismail Omar mengatakan aparat polisi dan militer masih memburu orang-orang Filipina di daerah Lahad Datu yang mencakup lahan perkebunan dan medan berbatu. Sementara pemerintah Filipina mendesak Malaysia untuk melakukan toleransi maksimum untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut. Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario berada di Kuala Lumpur untuk bertemu dengan menteri luar negeri Malaysia.
“Kami telah melakukan segala sesuatu untuk mencegah hal ini terjadi, tapi pada akhirnya orang-orang Sulu memilih jalan ini,” kata juru bicara Presiden Filipina, Ricky Carandang. [AFP/AP/Reuters/D-11]
Makin Hot Aja nih , Hajar Malingsya

0
2.4K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan