- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PILKADA SUMUT 2013: Ribuan Mahasiswa Perantauan Memilih Golput


TS
harlemstyle
PILKADA SUMUT 2013: Ribuan Mahasiswa Perantauan Memilih Golput
MEDAN – Situasi pemilihan gubernur Sumatra Utara periode 2013-2018 tak terasa di kalangan sejumlah mahasiswa perantauan.
Ribuan mahasiswa yang kos di Medan memilih nongkrong dan tidak menggunakan hak pilihnnya karena tidak bisa pulang kampung untuk mencoblos.
Pengamatan di sekitar Kampus Universitas Sumatra Utara, USU,di kawasan Padang Bulan, banyak mahasiswa nongkrong di tempat kos atau dikedai minuman sambil menonton siaran televisi.
“Kami tidak bisa memilih bang. Kampung kami jauh. Kami hanya libur sehari. Mana mungkin pulang kampung gara-gara Pilkada Gubernur Sumut,” ujar Togar, seorang mahasiswa USU yang kos di Pasar I Padang Bulan Medan.
Dia mengaku dirinya terdaftar sebagai pemilih di Kabupaten Tapteng [Tapanuli Tengah], Sumut.
”Waktu ke Tapteng butuh dua hari pulang-pergi. Padahal hanya untuk mencoblos. Saya pilih golput [golongan putih],” tuturnya.
Dia mengatakan banyak rekan mahasiswa perantauan (kos) di Medan tidak menggunakan hak pilihnya.
“Coba abang cek di sekitar sini. Banyak mahasiswa yang kos tidak menggunakan hak pilihnya,” kata dia.
Ketika ditanyakan mengapa tidak menggunakan KTP atau kartu mahasiswa untuk memilih, para mahasiswa itu mengaku belum mendapatkan KTP elektronik sampai sekarang. “Mana laku kartu mahasiswa bang,” tuturnya.
Hal sama juga terjadi di sekitar kampus Universitas Negeri Medan Jl. Pangcing.
Ribuan mahasiswa perantauan terpaksa tidak menggunakan hak pilihnya karena waktu pulang kampung sangat mepet. “Kami hanya libur sehari. Mau pulang kampung tidak mungkin. Selain ongkos tidak ada, waktu butuh dua hari pulang pergi,” ujar Nefo, seorang warga Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut.
Dia mengaku ratusan mahasiswa rekannya di sekitar tempat kosnya tidak menggunakan hak pilih. “Kan tidak ada sanksi atau hukuman kalau tidak ikut memilih,” tuturnya.
Irma Harahap, mahasiswi Universitas Muhammaddiyah Sumatra Utara, UMSU, juga tidak menggunakan hal pilihnya karena kampungnya berada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. “Banyak teman-teman mahasiswa yang kos di Jl Mochtar Basri [tempat kampus UMSU] tidak memilih karena terhalang jarak yang jauh,” tuturnya. (JIBI/sae)
http://www.kabar24.com/index.php/pil...Kabar24.com%29
Mungkin Calonnya Kurang Sreg Dimata Anak Muda Kali Yah
Ribuan mahasiswa yang kos di Medan memilih nongkrong dan tidak menggunakan hak pilihnnya karena tidak bisa pulang kampung untuk mencoblos.
Pengamatan di sekitar Kampus Universitas Sumatra Utara, USU,di kawasan Padang Bulan, banyak mahasiswa nongkrong di tempat kos atau dikedai minuman sambil menonton siaran televisi.
“Kami tidak bisa memilih bang. Kampung kami jauh. Kami hanya libur sehari. Mana mungkin pulang kampung gara-gara Pilkada Gubernur Sumut,” ujar Togar, seorang mahasiswa USU yang kos di Pasar I Padang Bulan Medan.
Dia mengaku dirinya terdaftar sebagai pemilih di Kabupaten Tapteng [Tapanuli Tengah], Sumut.
”Waktu ke Tapteng butuh dua hari pulang-pergi. Padahal hanya untuk mencoblos. Saya pilih golput [golongan putih],” tuturnya.
Dia mengatakan banyak rekan mahasiswa perantauan (kos) di Medan tidak menggunakan hak pilihnya.
“Coba abang cek di sekitar sini. Banyak mahasiswa yang kos tidak menggunakan hak pilihnya,” kata dia.
Ketika ditanyakan mengapa tidak menggunakan KTP atau kartu mahasiswa untuk memilih, para mahasiswa itu mengaku belum mendapatkan KTP elektronik sampai sekarang. “Mana laku kartu mahasiswa bang,” tuturnya.
Hal sama juga terjadi di sekitar kampus Universitas Negeri Medan Jl. Pangcing.
Ribuan mahasiswa perantauan terpaksa tidak menggunakan hak pilihnya karena waktu pulang kampung sangat mepet. “Kami hanya libur sehari. Mau pulang kampung tidak mungkin. Selain ongkos tidak ada, waktu butuh dua hari pulang pergi,” ujar Nefo, seorang warga Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut.
Dia mengaku ratusan mahasiswa rekannya di sekitar tempat kosnya tidak menggunakan hak pilih. “Kan tidak ada sanksi atau hukuman kalau tidak ikut memilih,” tuturnya.
Irma Harahap, mahasiswi Universitas Muhammaddiyah Sumatra Utara, UMSU, juga tidak menggunakan hal pilihnya karena kampungnya berada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. “Banyak teman-teman mahasiswa yang kos di Jl Mochtar Basri [tempat kampus UMSU] tidak memilih karena terhalang jarak yang jauh,” tuturnya. (JIBI/sae)
http://www.kabar24.com/index.php/pil...Kabar24.com%29
Mungkin Calonnya Kurang Sreg Dimata Anak Muda Kali Yah
0
571
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan