Lhokseumawe | Acehtraffic.com – PT. Pertamina Regional I Depot Lhokseumawe, telah memberikan teguran kepada SPBU di Desa Ranto Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara, karena telah mencemari sumur dan lahan warga karena limbah minyak. Selasa 5 Maret 2013.

“Kita telah memberikan teguran dalam bentuk lisan dan tertulis kepada SPBU tersebut,” ujar Raka Pradigta, Sales Representatif Pertamina Wilayah VII Aceh.

Raka juga menambahkan, teguran tersebut dilayangkan pada saat awal-awal setelah terjadinya pencemaran tersebut. selain itu, Pertamina juga terus melakukan monitoring terhadap kasus pencemaran itu.

Selain memberikan teguran, PT. Pertamina Regional I Depot Lhokseumawe juga telah berkoordinasi dengan Kantor Lingkungan Hidup Aceh Utara. Guna untuk mencarikan solusi terhadap persoalan pencemaran tersebut.

“Kita terus mengingatkan SPBU itu, untuk dicarikan solusi agar pelayanan ke masyarakat tidak terhambat,” tutur Raka Pradipta.

Raka juga mengingatkan, apabila nantinya masih ada keluhan-keluhan yang terjadi dilapangan. Maka dapat segera melaporkan kepada PT. Pertamina Regional I Depot Lhokseumawe.

Sebelumnya, masih keterangan Raka, pada saat SPBU tersebut direnovasi kita pernah minta kepada pihak SPBU untuk menghentikan aktifitasnya selama renovasi selesai.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Aceh Utara, meminta pemilik SPBU di Desa Ranto Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara, untuk membersihkan lahan warga yang tercemar sampai bersih. Minggu 3 Maret 2013.

“Itu yang kita tekankan kepada pihak SPBU,” Ujar Nuraina, Kepala KLH Aceh Utara.

Nuraina menambahkan, selama masa pembersihan yang dilakukan. Para petugas SPBU melaporkannya kepada kami dalam setiap bulannya dan kita dari KLH sendiri pun terus memantau terkait pencemaran lingkungan tersebut.

Apabila hal itu dibiarkan, maka nantinya akan ada dampak bahaya bagi masyarakat yang terkena rembesan limbah minyak milik SPBU tersebut. Karena dapat merusak ekosistem air dan mempengaruhi unsur hara tanah.

Nuraina menjelaskan, berdasarkan hasil yang kita peroleh, dalam pencemaran akibat rembesan limbah minyak SPBU tersebut menunjukkan, Biologycal Oxygen Demand (BOD) Tinggi, Plan of Development (POD) dan PH berubah. “Parameternya semua berada diambang batas,” tutur Nuraina.| AT | AG |

Sumber: http://www.acehtraffic.com/2013/03/p...a-spbu-di.html