YOGYAKARTA - Kasus pencabulan yang dilakukan seorang remaja terhadap ibu kandung dan empat adik tiri di Yogyakarta di luar akal sehat.
Psikolog Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Paulus Eddy Suhartanto, menganggap, perristiwa tersebut serta pelakunya, TG (19), tidak normal.
“Harus dicari dulu apa akar penyebab pelaku melakukan hal itu. Saya kira peristiwa itu abnormal,” kata Eddy.
Eddy menyebut ada semacam hambatan psikologi yang terjadi pada pelaku. Meski tidak dapat dipungkiri bahwa ada faktor eksternal di baliknya, yakni pelaku berdalih nekat mencabuli anggota keluarganya karena dipengaruhi film porno.
“Memang, secara umum dengan menonton film semacam itu menimbulkan imajinasi serta khayalan pada diri seseorang yang menonton,” tutur Eddy.
Selain faktor eksternal, lanjut dia, perlu didalami apa yang terjadi di internal keluarga tersebut. Dalam hal ini, peran orangtua serta kondisi hubungan antar-anggota keluarga. "Saya kira ada miss communication di antara keluarga,” sebut Eddy.
Hal yang patut lebih didalami, kasus pencabulan ini sudah terjadi sejak enam tahun lalu. Dengan rentan selama itu, mengapa seolah tidak ada upaya untuk menghentikan aksi bejat TG.
"Kok sampai enam tahun, apakah memang enggak tahu, enggak mau tahu, atau enggak mau memberi tahu? Itu juga harus digali. Kenapa baru terungkap kejadian itu setelah sekian lama,” ucap Eddy heran.
Terlepas dari semua kejanggalan tersebut, Eddy berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Saling bertukar pikiran dalam keluarga perlu dilakukan agar tidak terjadi tindakan menyimpang di masyarakat.
Seperti diketahui, TG, warga Sutodirjan, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, ditangkap polisi pada Senin, 4 Maret 2013 karena mencabuli ibu kandung dan empat adik tirinya.
Ironisnya, TG juga mengaku pernah mengajak hubungan intim ibunya yang kini berusia 40 tahun. Kasus ini terungkap setelah kakak sepupu TG, berinisial Dh (29), melaporkan kasus ini ke polisi