- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
gunung tangkuban perahu meletus euy gan


TS
raylegend
gunung tangkuban perahu meletus euy gan

gunung tangkuban perahu meletus gan -liputan 6
versi kompas
[/URL]
tadi malam sekitar jam 7-8an gunung tangkuban perahu bandung jawa barat meletus gan
setelah 2 abab gan.. terakhir 1910 th
Spoiler for "kutipan dari liputan 6 ":
Liputan6.com, Bandung : Meletusnya Gunung Tangkuban Perahu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, membuat petugas dan warga, terutama pedagang di sekitar Kawah Ratu panik. Letusan itu tidak berlangsung sekitar 10 menit.
Namun, aktivitas itu masih dalam level II, di mana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasi tidak adanya aktivitas masyarakat pada radius 1,5 kilometer dari Kawah Ratu. "Masyarakat tidak perlu panik dan tidak termakan oleh isu-isu terkait gunung itu tanpa ada sumber yang kompeten," ujar Kepala PVMBG Surono, Rabu (6/3/2013).
Pengamanan intensif dilakukan dari Posko PGA Tangkuban Parahu, yang dijadikan posko bersama dengan BPBD, TNI dan juga elemen lainnya yang siaga menyusul kenaikan aktivitas gunung itu. Pihaknya terus melakukan pemantauan secara online dari Posko Pengamatan Gunung Api di Kantor PVMBG di Bandung.
Surono menyatakan energi letusan freatik Gunung Tangkuban Parahu di Bandung Barat cenderung meningkat. "Terekam ada letusan freatik kecil-kecil setiap hari, termasuk pagi tadi. Artinya ada peningkatan tekanan, namun secara status masih waspada atau level dua," kata Surono.
Ia mengatakan pada awal kenaikan status dari aktif ke waspada pada 21 Februari 2013, kondisi letusannya freatik tremor atau hembusan gas yang menerus. Sedangkan dalam beberapa hari terakhir ada letusan material abu.
Letusan itu termasuk tinggi dan tekanannya mengarah ke arah Subang yang merupakan bukaan dari kawah Tangkuban Parahu itu. "Dipastikan ada peningkatan energi setiap harinya, dilepaskan dalam letusan-letusan kecil," katanya.
Surono menjelaskan berdasarkan rekaman aktivitas letusan freatik yang terjadi dalam beberapa hari ini, ada kecenderungan tekanannya lebih tinggi dibandingkan pada awal ditetapkan dalam status waspada atau level II pada 21 Februari lalu.
Terdeteksi ada letusan setinggi 30 centimeter dari Kawah Ratu. Tekanannya diperkirakan dari 1.000 meter dari bagian dalam kawah, atau lebih dalam dibandingkan letusan tremor pada pertengahan Februari. (Adi)
Spoiler for "kutipan dari kompas ":
BANDUNG, KOMPAS.com — Sejak ditetapkan statusnya naik dari Normal menjadi Waspada level 2 pada 21 Februari 2013 lalu, Gunung Tangkuban Parahu akhirnya meletus sejak Senin (4/3/2013) hingga Rabu (6/3/2013) ini. Namun, tipe letusan bersifat freatik, yakni mengeluarkan abu dan pasir vulkanik dari dalam kawah pusat.
Fenomena letusan freatik yang jarang ditemui di Gunung Tangkuban Parahu ini terekam melalui ponsel milik anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan, letusan yang terekam itu menandakan aktivitas vulkanik naik setiap harinya. Tidak hanya Senin (4/3/2013) lalu, letusan kembali terjadi pada Rabu (6/3/2013) pagi, yaitu pukul 05.59 WIB.
Sama seperti letusan dua hari lalu, letusan ini juga mengeluarkan abu dan material vulkanik lainnya. "Kekuatan letusan ini lebih besar dari tanggal 21 Februari. Walaupun letusannya kecil-kecil, tapi dipastikan ada peningkatan setiap harinya," kata Surono saat ditemui di kantor pusat PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (6/3/2013).
Dari rekaman video yang diputar di ruang pertemuan di kantor pusat PVMBG, pria yang akrab disapa Mbah Rono ini memprediksi ketinggian semburan pasir dan abu vulkanik letusan pada Senin lalu mencapai 500 meter dari pusat kawah. Atau dapat dikatakan melebihi lapangan parkir yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari pusat kawah.
Sementara pada Rabu pagi tadi, lanjut Surono, letusan berlangsung sekitar 8 menit dengan ketinggian abu vulkanik sekitar 30 meter di atas lembah maut, Kawah Ratu.
"Untuk tekanan cenderung ke arah Subang dengan kedalaman tekanan 1.000 meter, lebih dalam dari 2012 kemarin sekitar 300 meter," tuturnya
Spoiler for "terakhir meletus ":
[URL="http://news.detik..com/read/2005/04/13/152548/340432/10/"]terakhir meletus[/URL]
Jakarta - Mulai Rabu (13/4/2005), gunung Tangkuban Perahu di Lembang, Bandung, Jawa Barat dinaikkan statusnya menjadi siaga. Aktivitas gunung meningkat. Sebelumnya, gunung kesohor ini terakhir meletus pada 1910. Data dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, telah terjadi 100 kali gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam di gunung ini pada hari ini. Gempa ini berkekuatan sekitar 2 SR. Dalam status normal, gempa vulkanik dan vulkanik dalam hanya berkisar 2-7 kali. Kini, daerah wisata favorit di Bandung Utara ini ditutup. Para wisatawan dilarang masuk. Meski gempa masih berukuran kecil, namun yang dikhawatirkan kawah-kawah yang berada di gunung ini akan menyemburkan gas beracun. Gunung ini terletak sekitar 30 km utara Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat, daerah perbatasan dengan Kabupaten Subang. Gunung berbentuk seperti trapesium terpancung, atau yang dikenal secara populer digambarkan berbentuk perahu terbalik, itu adalah salah satu gunung berapi aktif di Jabar. Tangkuban Perahu termasuk gunung berapi tipe A. Artinya, gunung ini pernah meletus dalam 400 tahun terakhir, sehingga memerlukan pengawasan yang terus menerus. Tinggi gunung ini mencapai 2.084 meter di atas permukaan laut (dpl). Berdasarkan sejumlah catatan, Tangkuban Perahu mengalami erupsi pada 4-7 April 1829. Saat itu, letusan abu secara terus-menerus berasal dari pusat erupsi Kawah Ratu dan Kawah samping Domas. Lalu pada tahun 1846 terjadi erupsi dalam Kawah Ratu. Tahun 1896 terjadi letusan freatic, dan terbentuknya Kawah Baru. Terakhir, tahun 1910 terjadi letusan dalam Kawah Ratu, menghasilkan skorea dan abu. Di abad 18, Gunung Tangkuban Perahu ini memuntahkan sejumlah besar material lepas, mirip dengan aliran lumpur, ke arah barat daya. Saking banyaknya, muntahan ini sanggup menutup lembah Citarum dan membendung aliran sungainya. Akibatnya, terbentuklah sebuah danau di ketinggian 720 m dari permukaan laut yang sebesar Danau Toba di Sumatra Utara. Bentangannya mencapai 50 km dari Timur ke Barat, dan 30 km dari Utara ke Selatan. Seluruh area pada bagian selatan kota Bandung kini terendam air. Dan tepian bekas danau tua ini masih dapat dilihat hingga kini. Banyaknya letusan yang terjadi dalam kurun waktu 1,5 abad itu, tak heran bila ada banyak kawah di gunung ini. Beberapa kawah memunculkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang dituruni karena bau asapnya mengandung racun. Setidaknya, ada sembilan kawah di gunung ini, yaitu Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jarian, Siluman, dan Pangguyangan Badak. Kendati kawah-kawah ini terlihat masih aman, sejak tahun 1985 perkembangannya terus dicermati dari Pos Pengamatan di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Di Jawa Barat, sebenarnya bukan hanya gunung Tangkuban Perahu yang merupakan gunung api bertipe A. Ada enam gunung lainnya, yaitu Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Galunggung, dan Gunung Ciremai. "Artinya gunung-gunung bisa meletus kapan saja. Memang, dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, potensi bencana alam di Jabar sangat tinggi dan tidak hanya terkait dengan potensi bencana gunung api. Bencana alam lain seperti longsor, banjir, gempa, dan lain-lain sangat riskan menimpa wilayah Jabar," papar Kepala Sub Direktorat Mitigasi Bencana Geologi Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Dr. Ir. Surono beberapa waktu lampau.
Diubah oleh raylegend 07-03-2013 00:06
0
2.3K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan