sebelumnya maaf kalau ane repost tapi ane buktiin kalau no repost

Eitttts, tunggu dulu sebelum lihat dan membaca trit ane, ane minta ya
Ane mengharapkan
Ane gak berharap
Biasakan Berkomentar Sesudah Membaca

Wakil Presiden Venezuela telah mengumumkan kematian Presiden Chavez, Selasa, 5 Maret 2013. Chavez meninggal setelah terserang kanker yang telah menggerogotinya selama dua tahun.

Chavez lahir di Sabaneta, Barinas, Venezuela, 28 Juli 1954. Bapak dan ibunya adalah seorang guru. Ia memiliki satu saudara kandung. Karena keluarganya hidup miskin, kedua orang tuanya memutuskan menitipkan Chavez kepada neneknya, Rosa Inez.

Chavez muda dikenal sebagai seorang murid yang pandai. Ia punya hobi basebal dan punya bakat seni. Setelah lulus SMA di Barinas pada 1971, ia memutuskan masuk akademi militer sampai kemudian saat lulus mendapat gelar letnan kolonel.

1992:kudeta

Pada 1982, Chavez ikut menggalang gerakan revolusi Bolivia dan saat itulah ia bertekad masuk ke dunia politik. Selanjutnya ia terus menggalang kekuatan revolusi di negaranya.

Pada 1992, bersama kawannya yang berpangkat letnan kolonel, dia memimpin kudeta melawan pemerintah Carlos Andrés Pérez. Kudeta dimulai di sejumlah daerah dan akhirnya, ia berhasil merebut provinsi Maracaibo. Pasukan Chavez pun terus bergerak. Namun upayanya berhasil digagalkan saat akan merebut Kota Caracas. 'Saya bertanggung jawab penuh atas pergerakan militer Bolivia,' kata Chávez usai menyerahkan diri.

Pada 1998, Chávez menjadi memimpin partai Republik Pergerakan 50. Beberapa partai yang semula bergabung dengan partai pemenang juga turut bergabung dengan partai Chavez.

Akhirnya, pada pemilu 1998 partai pimpinan Chavez ini berhasil memenangi pemilu dengan meraup 56,2 persen suara. Dan pada 1999 Chavez dilantik menjadi presiden.

Tak lama setelah itu, Chavez melakukan amandemen konstitusi seperti janjinya saat berkampanye. Pada 2000, ia kemudian melakukan pemilu ulang dan ia pun kembali memimpin hingga 2007.

Minyak Venezuela

Di bawah kepemimpinan Chavez, ekonomi tumbuh pesat dengan ekspor hidrokarbonnya. Pada 1999, aturan atas kekayaan negara diratifikasi dimana negara memonopoli semua sumber daya alam. Pendapatan negara pun melimpah. Kekayaan alam dari minya ini membuat Venezuela kokoh.

Dengan kekuatan ekonomi yang berasal dari minyak itu, Chavez kemudian melakukan gerakan yang dinamakan revolusi Bolivarian. Tujuannya untuk mewujudkan program-program sosial yang disebutnya misi Bolivarian.

Sebuah titik balik pemerintahan Chavez terjadi pada April 2002, ketika terjadi kudeta militer di kantornya. Namun dalam kurun waktu 48 jam, dengan bantuan militer yang setia padanya, Chavez kembali berkuasa. Sejak saat itulah pemerintahan Chavez sering mendapatkan tantangan dari internal pemerintahannya sendiri.

Sejak Desember 2002 hingga Februari 2003, mogok massal terjadi di Venezuela yang melumpuhkan ekonomi negara itu. Pada tahun 2004, kalangan oposisi berkumpul dan mencoba melakukan referendum menurunkan Chavez, namun usaha itu gagal dan Presiden dengan empat putri itu tetap memimpin.

2002: Return to power

Sehari setelah kudeta itu, ratusan pendukung Chavez mulai turun ke jalan di Caracas dan sepanjang Venezuela. Kudeta itu ditentang banyak orang.

Pada 14 April 2014, dua hari setelah kudeta itu, Chavez dibebaskan dari penjara La Orchila dan kembali ke kursi kepresidenannya.

Chavez memiliki kedekatan dengan sejumlah pemimpin negara terutama Rafael Correa (Ekuador), Evo Morales (Bolivia), Néstor and Cristina Kirchner (Argentina) and Lula Da Silva (Brazil). Dia juga punya hubungan dekat dengan pemimpin Kuba, Fidel Castro.

Saat menjadi presiden, ia menentang keras kebijakan imperialisme Amerika Serikat. 'Perseteruan' terhebat, saat Amerika Serikat dipimpin George W. Bush.

Pada 2006, saat berpidato di pertemuan PBB, Chavez yang berbicara setelah presiden Amerika Utara, mengatakan,'Kemarin ada setan (Amerika Serikat maksudnya) di sini. Ini masih bau belerang.'

Salah satu perlawanan monumental adalah saat Chavez melawan imperilisme selama berlangsung American Summit 2005. Dimana saat itu Amerika sedang getol-getolnya mencari dukungan untuk perdagangan bebas. Dan saat itu Chavez menentang ajakan Amerika itu.

Pada 2007, ia memangku jabatan presiden untuk ketiga kalinya. Saat berpidato dihadapan Majelis Nasional ia mengatakan akan membawa Venezuela menuju sosialisme abad 21. Saat itu ia berkata, 'Homeland, socialism, or death.'

Pada 1999, Chavez membuat program acara yang dinamakan Alo Presidente, sebuah acara yang yang ia bawakan sendiri. Dalam acara itu Chavez menjawab sejumlah pertanyaan masyarakat.

Towards a new term of office

Pada 1999 ia pernah mengatakan bahwa ia bisa dipilih lagi karena pada 2013 jabatannya bakal berakhir. Namun pada 2007, ia melakukan referendum konstitusi agar dirinya bisa maju lagi. Sayang usahanya gagal. Pada 15 Februari 2009, ia melakukan referendum dan hasilnya ia menang.

Tak hanya beriteru dengan Presiden Amerika Serikat, Chavez juga berkonfrontasi dengan Presiden Kolumbia selama berlangsungnya, Ibero-American Summit. Saat itu ia juga mengecam Spanyol yang tak mendukung kudetanya pada 2002. Ia mengatakan, 'Kenapa kau tidak tutup tutup mulut?'

Sejak pertama kali menjabat sebagai presiden pada 1998, Chavez menerima bantuan dari Fidel Castro. Setelah beberapa lama menderita kanker, Chavez menerima tawaran untuk berobat ke Havana, Kuba.

Chavez diketahui menderita kanker pada Juni 2011 dan saat itu ia pun langsung menjalani perawatan. Perawatan kadang dilakukan di Havana Kuba, kadang juga di Venezuela.

Pada 2011, Chavez mengumumkan pengobatannya sudah selesai. Namun pada Februari 2012, hasil laboratorium menyebutkan kanker Chavez belum sembuh benar dan ia harus kembali menjalani perawatan. Pada 2012 ia sempat kampanye untuk menyangkat tentang kondisi kesehatannya.