- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Proses seseorang menjadi Kreatif


TS
abachriel
Proses seseorang menjadi Kreatif
Kreativitas itu lahir dari beberapa hal :
1. Kepekaan dan kepedulian seseorang melihat suatu masalah dan merubahnya menjadi rintangan yg harus dilalui, melihat suatu kekurangan menjadi keinginan memenuhi kekurangan tersebut yg sudah barang tentu merupakan nilai lebih.
tapi tidak melulu Kepekaan dan Kepedulian seseorang yang mampu membuatnya menjadi kreatif, tetapi ada dorongan kuat dari diri kita untuk mewujudkannya menjadi kenyataan dan yang terpenting menyelesaikannya..
banyak orang yang peka dan peduli tapi tidak diwujudkan, hanya sebatas kata-kata, dasarnya adalah ketidak mampuan dirinya untuk mewujudkannya menjadi nyata...
lalu kenapa orang tidak mampu mendorong dirinya untuk tampil menjadi seseorang yang peka dan peduli serta dapat mewujudkannya?
a. Keilmuan
Seseorang yg kurang akan keilmuan sudah barang tentu akan menimbulkan banyak masalah jika berusaha untuk menciptakan sesuatu
b. Keuangan/Resiko
Dalam proses penciptaan dan kreatifitas kadang dibutuhkan keuangan yang tidak sedikit tergantung pada apa yang ia perjuangkan. Resiko, tidak hanya perihal keuangan tetapi juga membahayakan banyak hal dalam dirinya dan lingkungannya jika terjadi kegagalan
c. Merasa nyaman dengan ketidak nyamanan
Hal ini adalah merubah kebiasaan, karena kebanyakan orang sudah melakukan segala sesuatu menjadi sesuatu yang rutin dan menjadikannya kebiasaan sehingga meskipun itu kurang, tidak nyaman, tidak mengasyikan, karena sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas maka akan sulit merubahnya. ini lah yang disebut nyaman dengan ketidak nyamanan
(sumber: pengalaman pribadi
)
Rasa peduli adalah ibarat batu bata untuk bangunan yang bernama kasih. Tanpa adanya kepedulian tidak mungkin terdapat rasa kasih pada seseorang.
Apa yang dimaksud dengan kepedulian? Kepedulian adalah kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain (empati).
Peka yang dibicarakan di sini bukan dalam arti sifat orang yang perhatiannya tertuju ke dalam, kepada dirinya (self-centered) sehingga mudah tersinggung perasaannya, melainkan sifat orang yang perhatiannya tertuju keluar, kepada orang lain, yang mudah merasa iba kepada orang lain (extra-centered sensitivity).
Kepekaan dan kepedulian membuat orang melihat keluar dari dirinya, dan menyelami perasaan dan kebutuhan orang lain, lalu menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan untuk orang lain dan dunia di sekelilingnya.
Kepekaan dan kepedulian adalah nilai yang sangat penting dipunyai seseorang. Pada nilai ini terkait banyak nilai lainnya, antara lain: kedisiplinan, kejujuran, kerendahan hati, cinta kasih, keramahan, kebaikan hati, kebijaksanaan, dan sebagainya. Kebahagiaan yang dialami seseorang sebagian besar adalah hasil kepekaan dan kepedulian orang tersebut terhadap perasaan, kesempatan, dan kebutuhan orang lain dan dunia di sekitarnya.
Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu. Bagi anak kecil yang masih bersifat egosentris, yang cenderung melihat persoalan dari sudut pandang sendiri, memang masih ditemui kesulitan. Namun, bukan berarti bahwa mereka belum perlu belajar, karena secara perlahan-lahan mereka dapat mengerti bahwa orang lain mempunyai sudut pandangnya masing- masing dan kepentingannya masing-masing. Banyak anak sudah mulai dapat bersikap peka dan peduli terhadap orang lain sejak usia sangat dini.
Kunci yang paling penting dalam mengajar anak kepekaan dan kepedulian ialah sikap orangtua, pendidik lainnya, atau guru yang tidak cepat menyerah, tetapi bertekun dan berusaha terus, serta tidak mengharapkan hasil dalam waktu singkat. Di samping itu, hal lain yang perlu disadari adalah, dan ini yang paling sukar, kepekaan dan kepedulian harus dimulai dari diri kita sendiri. Kalau kita mau anak bersikap peka dan peduli, kita pun harus bersikap demikian, jangan hanya kita menuntutnya dari anak. Seringkali sebagai orangtua, pendidik lainnya atau guru kita tidak bisa atau tidak mau menempatkan diri di tempat anak-anak kita. Di mata mereka, kita barangkali orang dewasa yang kadang-kadang tidak peduli, tidak toleran, kuatir, marah, cerewet, dan menjengkelkan.
2. Sifat agresif dan Kreativitas
Pada tingkat yang paling dasar sifat agresif dan kreativitas berhubungan erat satu sama lain dan saling berkaitan sebagai proses kelangsungan hidup. Sejumlah penelitian pada sifat agresif telah menunjukkan bahwa ketika kita ditempatkan dalam situasi yang tidak menyenangkan dan memicu tingkat emosi yang berbeda, sehingga apabila tingkat reaksi terlalu tinggi kita mulai untuk menampilkan perilaku yang agresif dan dapat bertindak tanpa dorongan atau menahan diri.
Salah satu fitur mendefinisikan berpikir kreatif adalah adanya pemikiran yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengatasi situasi yang sulit menjadi lebih mudah. Hal ini dimungkinkan bahwa kemampuan berpikir divergendapat dimobilisasi di bawah tekanan situasi dimana agresi verbal atau bahkan fisik yang digunakan secara teknis menutup area otak yang berhubungan dengan berpikir kreatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara agresi verbal dan kefasihan verbal, fleksibilitas dan orisinalitas. Dengan kata lain, Orang yang terlibat dalam agresi verbal dan ancaman agresi fisik memiliki skor tertinggi pada pengukuran orisinalitas fleksibilitas verbal dan figural. Hasil ini tidak sepenuhnya bertentangan dengan apa yang diketahui tentang agresifitas kimia otak. Menjadi agresif tidak menyebabkan inaktivasi korteks otak yang mengurangi kemampuan kita untuk berpikir kreatif Tapi tingkat agresi juga memainkan peranan apakah ada atau tidak ketika kita kehilangan kemampuan untuk berpikir kreatif dalam situasi stres.
Jenis situasi stres yang diamati selama studi oleh Tacher dan Readdick (2006) yang cukup ringan menurut standar adalah ketika situasi ini melibatkan agresivitas antara lain ketika anak-anak berkelahi satu sama lain untuk mendapatkan posisi terbaik dan berjuang untuk sebuah pengakuan dikelompok bermain. Ketika anak-anak mengancam orang lain dalam situasi stres, mereka datang dengan kognitif bagaimana caranya untuk menghentikan lawan, membuat sikap tubuh untuk mengusir serangan dan menggunakan kemampuan verbal mereka untuk menghentikan perilaku agresif. kegiatan kognitif tersebut merupakan ciri khas berpikir divergen, meskipun satu atau mungkin lebih berpikir agresivitas ini kurang relevan. penggunaan ancaman di kelompok usia ini adalah sesuai dengan tahapan perkembangan.
(sumber: http://miley-cyruscake.blogspot.com/...t-agresif.html)
Kesimpulan sementara :
Jadi kuncinya untuk menjadi kreatif dan sukses adalah :
- Peka dan peduli terhadap sekeliling kita (harus dilatih)
- Banyak belajar dari pengalaman baik diri sendiri maupun orang lain (waktu yg mampu menjawab)
- Penuh pertimbangan dan Berani mengambil resiko
- Berfikir Positif terhadap kritik dan sarang orang lain dan hal2 yg baru
- Punya tekad dan niat yg kuat
Semoga Berhasil..
dan semoga tulisan ini ada manfaatnya .... amin
Postingan lainnya :
10 Pengendara dengan helm teraneh
10 Motor Over Kreatif
Tukang Tambal Ban Bakal Gulung Tikar
Jalan Panjang Rahasia Kesuksesan Lahir Bathin
1. Kepekaan dan kepedulian seseorang melihat suatu masalah dan merubahnya menjadi rintangan yg harus dilalui, melihat suatu kekurangan menjadi keinginan memenuhi kekurangan tersebut yg sudah barang tentu merupakan nilai lebih.
tapi tidak melulu Kepekaan dan Kepedulian seseorang yang mampu membuatnya menjadi kreatif, tetapi ada dorongan kuat dari diri kita untuk mewujudkannya menjadi kenyataan dan yang terpenting menyelesaikannya..
banyak orang yang peka dan peduli tapi tidak diwujudkan, hanya sebatas kata-kata, dasarnya adalah ketidak mampuan dirinya untuk mewujudkannya menjadi nyata...
lalu kenapa orang tidak mampu mendorong dirinya untuk tampil menjadi seseorang yang peka dan peduli serta dapat mewujudkannya?
a. Keilmuan
Seseorang yg kurang akan keilmuan sudah barang tentu akan menimbulkan banyak masalah jika berusaha untuk menciptakan sesuatu
b. Keuangan/Resiko
Dalam proses penciptaan dan kreatifitas kadang dibutuhkan keuangan yang tidak sedikit tergantung pada apa yang ia perjuangkan. Resiko, tidak hanya perihal keuangan tetapi juga membahayakan banyak hal dalam dirinya dan lingkungannya jika terjadi kegagalan
c. Merasa nyaman dengan ketidak nyamanan
Hal ini adalah merubah kebiasaan, karena kebanyakan orang sudah melakukan segala sesuatu menjadi sesuatu yang rutin dan menjadikannya kebiasaan sehingga meskipun itu kurang, tidak nyaman, tidak mengasyikan, karena sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas maka akan sulit merubahnya. ini lah yang disebut nyaman dengan ketidak nyamanan
(sumber: pengalaman pribadi

Rasa peduli adalah ibarat batu bata untuk bangunan yang bernama kasih. Tanpa adanya kepedulian tidak mungkin terdapat rasa kasih pada seseorang.
Apa yang dimaksud dengan kepedulian? Kepedulian adalah kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain (empati).
Peka yang dibicarakan di sini bukan dalam arti sifat orang yang perhatiannya tertuju ke dalam, kepada dirinya (self-centered) sehingga mudah tersinggung perasaannya, melainkan sifat orang yang perhatiannya tertuju keluar, kepada orang lain, yang mudah merasa iba kepada orang lain (extra-centered sensitivity).
Kepekaan dan kepedulian membuat orang melihat keluar dari dirinya, dan menyelami perasaan dan kebutuhan orang lain, lalu menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan untuk orang lain dan dunia di sekelilingnya.
Kepekaan dan kepedulian adalah nilai yang sangat penting dipunyai seseorang. Pada nilai ini terkait banyak nilai lainnya, antara lain: kedisiplinan, kejujuran, kerendahan hati, cinta kasih, keramahan, kebaikan hati, kebijaksanaan, dan sebagainya. Kebahagiaan yang dialami seseorang sebagian besar adalah hasil kepekaan dan kepedulian orang tersebut terhadap perasaan, kesempatan, dan kebutuhan orang lain dan dunia di sekitarnya.
Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu. Bagi anak kecil yang masih bersifat egosentris, yang cenderung melihat persoalan dari sudut pandang sendiri, memang masih ditemui kesulitan. Namun, bukan berarti bahwa mereka belum perlu belajar, karena secara perlahan-lahan mereka dapat mengerti bahwa orang lain mempunyai sudut pandangnya masing- masing dan kepentingannya masing-masing. Banyak anak sudah mulai dapat bersikap peka dan peduli terhadap orang lain sejak usia sangat dini.
Kunci yang paling penting dalam mengajar anak kepekaan dan kepedulian ialah sikap orangtua, pendidik lainnya, atau guru yang tidak cepat menyerah, tetapi bertekun dan berusaha terus, serta tidak mengharapkan hasil dalam waktu singkat. Di samping itu, hal lain yang perlu disadari adalah, dan ini yang paling sukar, kepekaan dan kepedulian harus dimulai dari diri kita sendiri. Kalau kita mau anak bersikap peka dan peduli, kita pun harus bersikap demikian, jangan hanya kita menuntutnya dari anak. Seringkali sebagai orangtua, pendidik lainnya atau guru kita tidak bisa atau tidak mau menempatkan diri di tempat anak-anak kita. Di mata mereka, kita barangkali orang dewasa yang kadang-kadang tidak peduli, tidak toleran, kuatir, marah, cerewet, dan menjengkelkan.
2. Sifat agresif dan Kreativitas
Pada tingkat yang paling dasar sifat agresif dan kreativitas berhubungan erat satu sama lain dan saling berkaitan sebagai proses kelangsungan hidup. Sejumlah penelitian pada sifat agresif telah menunjukkan bahwa ketika kita ditempatkan dalam situasi yang tidak menyenangkan dan memicu tingkat emosi yang berbeda, sehingga apabila tingkat reaksi terlalu tinggi kita mulai untuk menampilkan perilaku yang agresif dan dapat bertindak tanpa dorongan atau menahan diri.
Salah satu fitur mendefinisikan berpikir kreatif adalah adanya pemikiran yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengatasi situasi yang sulit menjadi lebih mudah. Hal ini dimungkinkan bahwa kemampuan berpikir divergendapat dimobilisasi di bawah tekanan situasi dimana agresi verbal atau bahkan fisik yang digunakan secara teknis menutup area otak yang berhubungan dengan berpikir kreatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara agresi verbal dan kefasihan verbal, fleksibilitas dan orisinalitas. Dengan kata lain, Orang yang terlibat dalam agresi verbal dan ancaman agresi fisik memiliki skor tertinggi pada pengukuran orisinalitas fleksibilitas verbal dan figural. Hasil ini tidak sepenuhnya bertentangan dengan apa yang diketahui tentang agresifitas kimia otak. Menjadi agresif tidak menyebabkan inaktivasi korteks otak yang mengurangi kemampuan kita untuk berpikir kreatif Tapi tingkat agresi juga memainkan peranan apakah ada atau tidak ketika kita kehilangan kemampuan untuk berpikir kreatif dalam situasi stres.
Jenis situasi stres yang diamati selama studi oleh Tacher dan Readdick (2006) yang cukup ringan menurut standar adalah ketika situasi ini melibatkan agresivitas antara lain ketika anak-anak berkelahi satu sama lain untuk mendapatkan posisi terbaik dan berjuang untuk sebuah pengakuan dikelompok bermain. Ketika anak-anak mengancam orang lain dalam situasi stres, mereka datang dengan kognitif bagaimana caranya untuk menghentikan lawan, membuat sikap tubuh untuk mengusir serangan dan menggunakan kemampuan verbal mereka untuk menghentikan perilaku agresif. kegiatan kognitif tersebut merupakan ciri khas berpikir divergen, meskipun satu atau mungkin lebih berpikir agresivitas ini kurang relevan. penggunaan ancaman di kelompok usia ini adalah sesuai dengan tahapan perkembangan.
(sumber: http://miley-cyruscake.blogspot.com/...t-agresif.html)
Kesimpulan sementara :
Jadi kuncinya untuk menjadi kreatif dan sukses adalah :
- Peka dan peduli terhadap sekeliling kita (harus dilatih)
- Banyak belajar dari pengalaman baik diri sendiri maupun orang lain (waktu yg mampu menjawab)
- Penuh pertimbangan dan Berani mengambil resiko
- Berfikir Positif terhadap kritik dan sarang orang lain dan hal2 yg baru
- Punya tekad dan niat yg kuat
Semoga Berhasil..
dan semoga tulisan ini ada manfaatnya .... amin
Postingan lainnya :
10 Pengendara dengan helm teraneh
10 Motor Over Kreatif
Tukang Tambal Ban Bakal Gulung Tikar
Jalan Panjang Rahasia Kesuksesan Lahir Bathin
0
1.5K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan