Awal mulanya, di Masjid Nabi belum ada mimbar sbagai tempat berkhutbah. Beliau صلى الله عليه وآله وسلم biasanya berkhutbah sambil bersandar pada sbuah batang kurma.

Pada suatu hari Rasulullah hendak menyampaikan khutbah, ketika sedang menaiki mimbar yg baru dibuatkan oleh sahabat utk beliau, tiba² beliau mendengar tangisan dan tangisan itu juga di dengar oleh sahabat² yg lain.

Ternyata yg menangis itu adalah batang pohon kurma. Rasulullah lalu turun dari mimbar kemudian beliau mengusap batang kurma itu dan memeluknya, barulah batang kurma itu tidak menangis lagi.

Ketika para sahabat mengetahui hal itu, mereka pun tak sanggup membendung airmata, sehingga masjid kala itu bergemuruh dengan tangisan mereka !

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم pun bersabda, "Demi اَللّهُ, jika aku tidak memeluknya dan menenangkannya, niscaya dia akan merintih seperti itu sampai hari kiamat"
Rasulullah berkata kepada para sahabat, "Batang kurma itu menangis karena ia aku tinggalkan"
(HR. Bukhari dari Sahabat Ubay bin Ka'ab رضي الله عنـه, Jabir bin Abdullah رضي الله عنـه,


"Akhiina fillaah, kayu bisa merintih karena merindukan Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم, maka bukankah orang² yg berharap bisa berjumpa dengan Rasulullah lebih pantas untuk merindukannya ?"

Kalau sebatang pohon kurma aja sedih dan menangis ketika ditinggalkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم, alangkah celakanya orang yg berhutang jasa kepada Rasulullah, yg tidak memiliki kerinduan kepada Rasulullah melalui cinta kalian pada Ahlulbaitnya. اَللهُم صَل عَلَى مُحَمدٍ وَ آلِ مُحَمدٍ