- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Susah Percaya: Apa Obatnya?


TS
mas.faslu
Susah Percaya: Apa Obatnya?

Quote:
Spoiler for Susah Percaya, Apa Obatnya ?:

Nggak ada sih. Selesai deh artikel ini

Ya nggak selesai ah, saya bercanda kok

Mungkin pertanyaan di judul itu mesti diawali dengan pertanyaan lain lagi: susah percaya, apa sebabnya?
Dalam konteks cinta, sering kita baca artikel-artikel yang mengatakan bahwa ‘saling percaya’ adalah resep cinta yang paling ampuh dan manjur luar biasa. Tapi pada kenyataannya, coba sekarang cek keberadaan pasangan Anda. Kalau dia bilang masih di kantor, apa Anda yakin dia masih di kantor?
Tadinya yakin-yakin aja, tapi begitu saya colek sedikit, Anda langsung kepikiran juga kan? Itu normal dan amat manusiawi. Tapi sadarkah Anda bahwa saat Anda bertanya, “bener nggak ya dia di kantor?” maka Anda baru saja memupuskan prinsip saling percaya tadi. Inilah yang namanya gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Gara-gara satu pertanyaan sederhana, hilang sudah ‘saling percaya’ karena orang yang sepenuhnya percaya pada pasangannya takkan bertanya apa-apa.
Sebagai perempuan, sama seperti para ilmuwan, kita punya satu kualitas diri yaitu punya rasa ingin tahu yang tinggi sekali alias kepo. Jangan kecil hati dulu, kepo ini bagus kok karena seperti saya bilang, ilmuwan pun harus punya level kepo tinggi untuk menemukan hal-hal baru yang berguna bagi kehidupan manusia. Yang sering membedakan ilmuwan dengan perempuan adalah: seringnya perempuan itu nggak ngerti cara memanage kekepoannya. Akibatnya apa? Cemburu, curiga dan akhirnya menyabotase hubungan sendiri yang sebenarnya tadinya tak apa-apa.
Banyak orang yang kemudian mencurigai pasangannya secara berlebihan lalu dianalisa sebagai “mungkin dia pernah diselingkuhi” atau “mungkin dia pernah disakiti.” Padahal kenyataannya memang pikirannya saja yang terganggu oleh isu pribadinya sendiri, atau bahkan karena dia juga… player. Uniknya jika dikonfrontir, orang-orang yang tak mudah percaya ini biasanya adalah mereka yang selalu berlindung di balik kalimat, “Kita tuh saling percaya kok.”
Ehem.
Lalu kembali ke judul artikel ini: apa dong obatnya?
Sebagai perempuan biasa yang juga pernah dilanda rasa nggak percaya, cemburu dan kepo pada pasangan, saya hanya bisa bilang: pasrah. Lho kok kayaknya putus asa banget ya? Bukan, bukan putus asa. Logika pasrah itu begini: si pasangan sedang boys night out dengan teman-temannya. Kalau Anda buang pulsa meneleponnya setiap lima menit dan mengejarnya untuk melaporkan lokasi terus menerus, apa yang Anda dapat? Tulisan di smartphone yang mengindikasikan dia sedang di mana, sama siapa dan melakukan apa mirip lagu ST 12. Coba balik perspektif Anda dan lihatlah betapa Anda sebegitu mudahnya percaya pada tulisan ketimbang kenyataan. Lha, bukankah bisa saja dia menulis sedang di Pondok Indah padahal kenyataannya di Ancol? Kecuali Anda yang punya perusahaan telekomunikasi, rasanya untuk melacak keberadaannya akan ribet dan sangat mahal. Dan buat apa? Kalau kepergok memang dia sedang macam-macam, kita marah, dan kalau tidak kepergok ya kita dimarahi. Lalu kemungkinan diselingkuhi tetap ada?
Ya, tetap ada.
Lho, lalu sudah tahu ada kemungkinan begitu, tetap harus pasrah? Yap. Hanya itu jawabannya. Karena bila Anda terus tak bisa setidaknya pura-pura percaya pada pasangan, maka hubungan yang baik dan sehat takkan bisa tercapai. (Pura-pura) pasrah atau pasrah beneran itu efektif, tak melelahkan dan akan menambah nilai plus Anda sebagai pasangan. Malah dalam beberapa kasus, karena si perempuan terlihat ‘cuek’, pasangannya akan semakin sayang padanya. Ih, kalau saja dia tahu di balik kecuekan kita itu selalu ada hati berdebar khawatir.
“Saya nggak bisa berpura-pura.”
Kalau begitu, cari kegiatan yang akan membuat Anda cukup sibuk sehingga tak akan membuat Anda berkelakuan seperti perempuan desperate yang mulai psycho. Dia boys night out dengan teman-temannya, ayo pergi dengan teman-teman Anda dan bersenang-senanglah. Bukan tipe yang suka keluar malam? Cobalah untuk browsing dan online shopping! Atau ya lakukan saja kegiatan-kegiatan yang tak bisa Anda lakukan bila sedang bersamanya.
Masih terus dilanda rasa tak percaya?
Coba tanyakan kepada diri Anda sendiri: apa sih yang membuat Anda tak percaya pada pasangan? Jika Anda pernah dikhianati, saya mengerti sulitnya mendapatkan rasa percaya itu kembali. But life must go on, dan bila rasa ini makin menjadi-jadi, jawabannya sederhana: sudahi saja. Jangan siksa diri Anda dengan terus-terusan menjadi paranoid. Jika Anda takut dia macam-macam tanpa alasan jelas, tanyakan lagi pada diri sendiri: apakah Anda takut ia ditaksir perempuan lain dan masuk dalam jerat godaan?
Jika ya, nih saya beritahu satu fakta nyata yang kemarin teringat gara-gara obrolan dengan seorang teman:
Semua perempuan menganggap pasangannya sebagai pria terganteng di dunia. Yang sering terlupakan adalah: dunia belum tentu sependapat.
Quote:
Diubah oleh mas.faslu 06-03-2013 05:09
0
3K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan