- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[SHARE] Kenapa Kuliah di Curtin Singapura Cuma 2 Tahun dan Tidak Ada Skripsi Gan?
TS
leeshemin
[SHARE] Kenapa Kuliah di Curtin Singapura Cuma 2 Tahun dan Tidak Ada Skripsi Gan?
Assalammu'alaikum Wr.Wb.
agan semoga threadnya bermanfaat ya gan
******
Agan,
ini merupakan pengembangan dari Thread lama saya yang berjudul,
[MIRIS] KULIAH di INDONESIA 144 SKS, Di SINGAPURA hanya 72 sks
Juragan, thread ini terinspirasi dari diskusi saya dan teman saya yang lagi studi di Curtin Singapura. Seperti yang kita ketahui bersama, perkuliahan Sarjana 1 (S1) di Indonesia memerlukan perkuliahan sebanyak 144 SKS.
Hal yang menarik ketika saya mendiskusikan dengan teman saya adalah, ternyata perkuliahan di Singapura hanya memerlukan 72 SKS gan!
perhitungannya begini gan :
- 1 Semester memakan waktu 3 bulan (trimester)
- Setahun bisa 3 semester (kira-kira sekitar 9 bulan)
- setiap satu semester hanya boleh mengambil 4 mata kuliah, tidak boleh lebih, tidak boleh kurang
- Untuk mendapatkan gelar Sarjana di Curtin Singapura, hanya memerluka 6 semester! YANG BERARTI HANYA MEMERLUKAN WAKTU 2 tahun!
itu kalau lancar ya gan,
kalau molor ya mungkin 2 tahun 3 bulan atau paling parah 3 tahun
Kalau dibandingkan di Indonesia, perkuliahan membutuhkan 144 SKS. Satu semester hanya bisa mengambil maksimal 24 SKS. jadi kalau mahasiswa tersebut jenius, paling cepat memerlukan waktu 3.5 tahun!
Itu kalau paling cepet gan, kalau molor ya bisa 5 tahun - 6 tahun
*******
Sebuah fakta menarik gan. Apakah dengan masa studi S1 di Indonesia yang lebih lama, mahasiswanya lebih pintar daripada Singapura? Ternyata tidak gan! Bisa kita lihat buktinya, banyak mahasiswa di Indonesia yang lulus hanya sekadar lulus
Hal lain yang kami diskusikan adalah mata kuliahnya gan. Di tempat saya kuliah, Manajemen Pemasaran hanya diajari teori dari buku. Ujian hanya disuruh belajar dari bab ini sampai bab itu. Selesai
Ternyata teman saya yang kuliah di Curtin Singapura, perkuliahan manajemen pemasarannya berbeda gan. Dosen tersebut meminta mahasiswanya untuk melakukan riset kecil tentang suatu produk. Apakah harga sebuah produk di sebuah supermarket dan supermarket yang lain sama atau berbeda? kalau berbeda, mengapa bisa berbeda? apa yang menyebabkan berbeda? apakah hal yang membuat sebuah konsumen memilih produk tersebut?
dan laporan tersebut ditulis dalam bahasa inggris. Agar tidak terjadi Copy Paste seperti di tempat kita Mahasiswa diminta untuk mengupload di situs TurnItIn.com . Di situs tersebut akan diketahui berapa persen kemiripan kalimat dengan situs lain atau paper dari mahasiswa lain.
Kalau saya tidak salah mendengar. Kalau tingkat kemiripan paper tersebut mencapai 20%, maka tugas tersebut akan ditolak. Dan bila tingkat kemiripan lebih dari 30%, mahasiswa tersebut akan di DO dari kampus tersebut
Dan yang lebih membuat kaget,
temen saya tidak mengenal apa itu skripsi gan
Sudah kuliah 2 tahun,
tidak ada skripsi
Menurut agan,
Apakah perkuliahan kita hanya banyak teori belaka?
tanpa ada aplikasinya?
Mengingat apapun kita Impor,
Daging sapi ngimpor,
beras ngimpor,
eh Keping Compact Disc Seharga Rp 1.400/keping pun kita ngimpor gan!
Kalau kata orang jawa,
ini sudah "Kebacut" (Keterlaluan yang teramat sangat)
Menurut agan,
apakah perkuliahan kita perlu "belajar"dari Curtin Singapura?
Share ke FB dan Twitter kalau menurut agan,
thread ini bermanfaat ya gan
Follow my Twitter: @Bayu_Purnomo_SM
Thread ane yang lain gan:
agan semoga threadnya bermanfaat ya gan
******
Agan,
ini merupakan pengembangan dari Thread lama saya yang berjudul,
[MIRIS] KULIAH di INDONESIA 144 SKS, Di SINGAPURA hanya 72 sks
Juragan, thread ini terinspirasi dari diskusi saya dan teman saya yang lagi studi di Curtin Singapura. Seperti yang kita ketahui bersama, perkuliahan Sarjana 1 (S1) di Indonesia memerlukan perkuliahan sebanyak 144 SKS.
Hal yang menarik ketika saya mendiskusikan dengan teman saya adalah, ternyata perkuliahan di Singapura hanya memerlukan 72 SKS gan!
perhitungannya begini gan :
- 1 Semester memakan waktu 3 bulan (trimester)
- Setahun bisa 3 semester (kira-kira sekitar 9 bulan)
- setiap satu semester hanya boleh mengambil 4 mata kuliah, tidak boleh lebih, tidak boleh kurang
- Untuk mendapatkan gelar Sarjana di Curtin Singapura, hanya memerluka 6 semester! YANG BERARTI HANYA MEMERLUKAN WAKTU 2 tahun!
itu kalau lancar ya gan,
kalau molor ya mungkin 2 tahun 3 bulan atau paling parah 3 tahun
Kalau dibandingkan di Indonesia, perkuliahan membutuhkan 144 SKS. Satu semester hanya bisa mengambil maksimal 24 SKS. jadi kalau mahasiswa tersebut jenius, paling cepat memerlukan waktu 3.5 tahun!
Itu kalau paling cepet gan, kalau molor ya bisa 5 tahun - 6 tahun
*******
Sebuah fakta menarik gan. Apakah dengan masa studi S1 di Indonesia yang lebih lama, mahasiswanya lebih pintar daripada Singapura? Ternyata tidak gan! Bisa kita lihat buktinya, banyak mahasiswa di Indonesia yang lulus hanya sekadar lulus
Hal lain yang kami diskusikan adalah mata kuliahnya gan. Di tempat saya kuliah, Manajemen Pemasaran hanya diajari teori dari buku. Ujian hanya disuruh belajar dari bab ini sampai bab itu. Selesai
Ternyata teman saya yang kuliah di Curtin Singapura, perkuliahan manajemen pemasarannya berbeda gan. Dosen tersebut meminta mahasiswanya untuk melakukan riset kecil tentang suatu produk. Apakah harga sebuah produk di sebuah supermarket dan supermarket yang lain sama atau berbeda? kalau berbeda, mengapa bisa berbeda? apa yang menyebabkan berbeda? apakah hal yang membuat sebuah konsumen memilih produk tersebut?
dan laporan tersebut ditulis dalam bahasa inggris. Agar tidak terjadi Copy Paste seperti di tempat kita Mahasiswa diminta untuk mengupload di situs TurnItIn.com . Di situs tersebut akan diketahui berapa persen kemiripan kalimat dengan situs lain atau paper dari mahasiswa lain.
Kalau saya tidak salah mendengar. Kalau tingkat kemiripan paper tersebut mencapai 20%, maka tugas tersebut akan ditolak. Dan bila tingkat kemiripan lebih dari 30%, mahasiswa tersebut akan di DO dari kampus tersebut
Dan yang lebih membuat kaget,
temen saya tidak mengenal apa itu skripsi gan
Sudah kuliah 2 tahun,
tidak ada skripsi
Menurut agan,
Apakah perkuliahan kita hanya banyak teori belaka?
tanpa ada aplikasinya?
Mengingat apapun kita Impor,
Daging sapi ngimpor,
beras ngimpor,
eh Keping Compact Disc Seharga Rp 1.400/keping pun kita ngimpor gan!
Kalau kata orang jawa,
ini sudah "Kebacut" (Keterlaluan yang teramat sangat)
Menurut agan,
apakah perkuliahan kita perlu "belajar"dari Curtin Singapura?
Quote:
Share ke FB dan Twitter kalau menurut agan,
thread ini bermanfaat ya gan
Follow my Twitter: @Bayu_Purnomo_SM
Quote:
Thread ane yang lain gan:
Quote:
0
12.3K
45
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan