Kaskus

News

sansan_okeAvatar border
TS
sansan_oke
Dunia Butuh Figur Pemimpin "Ndeso" Seperti JOKOWI
Dunia Butuh Figur Pemimpin "Ndeso" Seperti JOKOWI

Bukan Kejutan, Posisi Jokowi Tertinggi Capres 2014

Bukan kejutan, bila pada hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) posisi Jokowi tertinggi mengungguli sejumlah nama lain yang diperhitungkan sebagai Capres 2014. Mungkinkah secepat itu beliau yang baru saja menjabat Gubernur DKI Jakarta akan diusung menjadi kandidat Capres Indonesia tahun 2014? Lalu, apakah akan mendapat restu dari PDIP yang juga akan mengusung ketua umumnya ibu Megawati Soekarno Putri sebagai capres 2014 nanti?

Meskipun posisi Jokowi sebagai capres 2014 tersebut hanya pada survey, tetapi ini membuktikan nama Jokowi patut diperhitungkan. Bagaimana tidak diperhitungkan, pada survei PDB itu Jokowi mendapat prosentase terbesar, yaitu 21 persen suara disusul Prabowo dengan 17 persen suara, dan Megawati dengan 11,5 persen suara. Survei PDB itu diadakan pada tanggal 3-18 Januari 2013 dengan 1.200 responden yang berasal dari 30 provinsi.

Memang hasil survey tersebut belum tentu sesuai hasilnya dengan kenyataan, tapi paling tidak hasil survey bisa menjadi bahan pemikiran dan bukan bahan untuk mempengaruhi pilihan, terutama bagi PDIP. Hasil survey tersebut bisa juga dijadikan pembelajaran bagi partai-partai lain yang akan mengusung jago-jagonya nanti di Pilpres 2014 nanti.

Hasil survey ini bukan yang terbaru menyebut sosok Jokowi sebagai capres 2014, kabar Jokowi kandidat capres 2014 ini sudah lama terjadi bila melihat berita diawal-awal Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Terpilih atau tidaknya sosok Jokowi pada bursa Capres 2014 sebenarnya tidak menjadi masalah bagi pak Jokowi. Saya yakin itu, pak Jokowi pasti tidak akan dicalonkan pada pilpres 2014, meskipun mendapat dukungan begitu besar dan fenomenal sebagai capres 2014. Paling tidak Indonesia telah memiliki sosok yang bisa mewakili keaslian wajah Indonesia yang ramah dan murah senyum. Pak Jokowi juga tidak memikirkan masalah capres 2014, kecuali konsentrasi mengurus Jakarta agar menjadi lebih baik, sesuai janjinya dimasa kampanye waktu itu.

Jokowi di Mata Internasional

Nama Jokowi kembali go international. Setelah sebelumnya Media ternama Inggris, BBC memajang sosok Jokowi di headline dengan sebutan "Jakartas Obama", kini nama Jokowi dielu-elukan seorang warga Malaysia dalam sebuah tulisan yang dimuat di Media Negeri Jiran itu, The Malay Mail.

Secara singkat, warga Malaysia penulis rubrik opini Syed Nadzri menyebut sosok Jokowi sangat dibutuhkan Malaysia. Dalam tulisan berjudul "Wanted badly: A Malaysian Jokowi", ia memadukan kondisi perpolitikan di negerinya yang semakin memburuk menjelang pemilihan umum pada April mendatang dengan sepak terjang Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta -- yang dikutip dari majalah The Economist.

"Jokowi lebih menekankan kerja nyata daripada sibuk dengan urusan politik," demikian cuplikan singkat tulisan Syed, seperti dikutip dari The Malay Mail, Kamis (21/2/2013).

Jokowi dan Image "Ndesonya".

Sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mantan wali kota Surakarta itu merupakan figur yang dinilai apa adanya, tanpa dibuat-buat untuk pencitraan.

"Saya melihat memang ada kebutuhan figur seperti Jokowi, dia tampil apa adanya ndeso, enggak dibuat-buat, pinter secara personal dan dapat mengambil keputusan walaupun enggak dilihatkan, ujar Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar, Indra J Piliang.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh P Daulay, menilai kemenangan Jokowi di Pilgub DKI membuktikan rakyat memilih figur bukan partai. Belum lagi, masyarakat sudah memiliki krisis kepercayaan terhadap partai.

"Begitu ada kasus korupsi tidak hanya satu orang tapi berjamaah, satu anggota terjerat kasus maka akan mengikuti anggota-anggota lainnya. Tidak hanya satu partai tapi lintas partai. Hampir separuh rakyat tidak percaya dengan parpol. Figur itu penting," ujar Daulay.

Menurut dia, seharusnya parpol dapat menjadi alat regenerasi tokoh di Indonesia. Fenomena Jokowi, kata dia, merupakan harapan Indonesia berubah ke depan.


"Jokowi telah memberi bukti yang sangat jelas. Dia tidak ingin menjadi Presiden. Dia hanya ingin melakukan pekerjaan yang jujur."

sumber : merdeka.com | itoday.co.id | id.berita.yahoo.com




Bagaimana menurut agan? kalo setuju toast dulu emoticon-Toast
0
8.4K
158
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan