- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
..:: SYARAT MENJADI EDITOR MAJALAH::..


TS
junotxx
..:: SYARAT MENJADI EDITOR MAJALAH::..
Tanpa basa basi, langsung aja....
Thread ini terinspirasi dari bini ane gan
Siapa bilang jadi editor itu gampang? jadi editor itu mesti tahan banting dan mampu bekerja underpressure. Eits, tunggu dulu.. tidak hanya itu saja. Syarat utamanya adalah punya keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Logikanya gini deh, setiap hari editor itu berkutat dengan buku, masa editor malas membaca buku sih? Naskah yang bertumpuk-tumpuk itu harus dibaca, suka ataupun tidak. Membacanya tidak bisa asal-asalan dan mesti menguasai teknik membaca cepat!
Selain itu, harus punya keterampilan menulis. Bagaimana bisa editor mengritik naskah orang lain dan mengatakan tulisannya amburadul, kurang bisa dimengerti, dan lain sebagainya. Padahal kalau dia disuruh menulis lebih kacau lagi. Nah, dari kedua syarat utama ini paling tidak bisa menyiratkan keterampilan berbahasa yang baik dan benar yang mutlak dimiliki editor.

Dengan kata lain, seperti yang saya kutipkan dari buku Taktis Menyunting Buku karya Bambang Trim, mereka yang tidak layak menjadi editor adalah:
Bagaimana dengan saya? Hhmm.. saya tidak yakin dan tidak akan mengatakan bahwa saya benar-benar layak menjadi seorang editor. Saya memang suka membaca dan suka menulis (ini modal awal saya ketika mendaftar bekerja sebagai editor). Tetapi memang kadang ketika suasana dan pikiran hectic itu muncul membuat raut wajah saya terlihat sangat serius, susah senyum, dan susah diajak ngobrol. Lalu, ketika bertemu dengan penulis yang ngeyelan, sering gemes juga bagaimana cara membujuknya untuk mengarahkan naskahnya sesuai visi misi penerbit. Ditambah lagi, ketika dikejar deadline padahal undangan ke sebuah seminar ini itu atau meeting panjang dengan instansi lain atau divisi lain harus dikerjakan juga, rasanya semakin menambah hectic otak, tangan, dan kaki ini (mana yang harus didahulukan?)
Yah.. begitulah rasanya menjadi editor. Letih pikiran – iya. Letih fisik – iya. Tapi, bukankah ini namanya bekerja? Semua profesi pun juga merasakannya.
Gimana gan berminat jadi editor ??
Maaf klo
Ane cuman minta
ama 
Thread ini terinspirasi dari bini ane gan

Siapa bilang jadi editor itu gampang? jadi editor itu mesti tahan banting dan mampu bekerja underpressure. Eits, tunggu dulu.. tidak hanya itu saja. Syarat utamanya adalah punya keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Logikanya gini deh, setiap hari editor itu berkutat dengan buku, masa editor malas membaca buku sih? Naskah yang bertumpuk-tumpuk itu harus dibaca, suka ataupun tidak. Membacanya tidak bisa asal-asalan dan mesti menguasai teknik membaca cepat!
Selain itu, harus punya keterampilan menulis. Bagaimana bisa editor mengritik naskah orang lain dan mengatakan tulisannya amburadul, kurang bisa dimengerti, dan lain sebagainya. Padahal kalau dia disuruh menulis lebih kacau lagi. Nah, dari kedua syarat utama ini paling tidak bisa menyiratkan keterampilan berbahasa yang baik dan benar yang mutlak dimiliki editor.

Dengan kata lain, seperti yang saya kutipkan dari buku Taktis Menyunting Buku karya Bambang Trim, mereka yang tidak layak menjadi editor adalah:
Spoiler for SYARAT:
Spoiler for SYARAT:
Spoiler for SYARAT:
Spoiler for SYARAT:
Spoiler for SYARAT:
Spoiler for SYARAT:
Spoiler for SYARAT:
Bagaimana dengan saya? Hhmm.. saya tidak yakin dan tidak akan mengatakan bahwa saya benar-benar layak menjadi seorang editor. Saya memang suka membaca dan suka menulis (ini modal awal saya ketika mendaftar bekerja sebagai editor). Tetapi memang kadang ketika suasana dan pikiran hectic itu muncul membuat raut wajah saya terlihat sangat serius, susah senyum, dan susah diajak ngobrol. Lalu, ketika bertemu dengan penulis yang ngeyelan, sering gemes juga bagaimana cara membujuknya untuk mengarahkan naskahnya sesuai visi misi penerbit. Ditambah lagi, ketika dikejar deadline padahal undangan ke sebuah seminar ini itu atau meeting panjang dengan instansi lain atau divisi lain harus dikerjakan juga, rasanya semakin menambah hectic otak, tangan, dan kaki ini (mana yang harus didahulukan?)
Yah.. begitulah rasanya menjadi editor. Letih pikiran – iya. Letih fisik – iya. Tapi, bukankah ini namanya bekerja? Semua profesi pun juga merasakannya.
Gimana gan berminat jadi editor ??

Spoiler for SUMBER:
Maaf klo

Ane cuman minta


Spoiler for Mampir ke Theread ane yang laen::
Diubah oleh junotxx 15-05-2013 09:56
0
11.5K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan