- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PDIP : Pilkada Mau Diulang Berapa Kali Pun, Rieke Harus Menang !!!!


TS
indotimur
PDIP : Pilkada Mau Diulang Berapa Kali Pun, Rieke Harus Menang !!!!
Quote:
Timses Larang Saksi "Paten" Setujui Rekapitulasi Suara
BEKASI, KOMPAS.com -- Tim sukses calon Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) Kota Bekasi melarang seluruh saksinya menandatangani hasil rekapitulasi suara.
"Larangan itu berlaku di seluruh wilayah Jawa Barat karena pilgub yang berlangsung 24 Februari lalu masih menyisakan persoalan," ujar Ketua Tim Kampanye "Paten" wilayah Kota Bekasi, Tumai, di Bekasi, Jumat (1/3/2013).
Menurut dia, seluruh saksi di 12 kecamatan setempat tidak diperbolehkan menandatangani berkas rekapitulasi suara di tingkat kecamatan dan juga saat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi yang rencananya digelar Sabtu (2/3).
Sebagai penyelenggara Pilgub Jabar, kata dia, KPU Jabar dinilai telah melakukan pelanggaran masif secara terstruktur. Penyimpangan yang dilakukan KPU terjadi pada edaran berisi arahan perihal diperbolehkannya warga yang tidak menerima undangan form C-6 untuk memberikan suara dengan memperlihatkan KTP-nya kepada petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Banyak kejanggalan dalam penerbitan rangkaian edaran ini," katanya.
Tumai menyebutkan, kejanggalan tersebut antara lain, edaran tidak ditembuskan kepada pasangan calon peserta Pilgub Jabar. "Edaran yang semestinya diketahui masyarakat pun tidak disebarluaskan, sehingga tetap saja tidak diketahui secara luas," katanya.
Masyarakat yang tahu pun, kata dia, dipersulit dengan prosedur harus melapor pada Panitia Pemungutan Suara (PPS) supaya bisa diproses lebih lanjut. "Kebijakan ini terkesan sembunyi-sembunyi demi kepentingan salah satu pihak tertentu yang berpotensi pada penggiringan massa," katanya.
Menurut dia, kebijakan tersebut bertentangan dengan undang-undang yang jelas menyebutkan bahwa syarat warga yang dapat memberikan suaranya ialah terdaftar dalam DPT dan menerima undangan.
"Jika membuat kebijakan memperbolehkan penggunaan KTP, semestinya meminta fatwa MK terlebih dulu. Jangan membuat kebijakan yang hanya menimbulkan potensi munculnya sengketa," katanya.
Menurut dia, penolakan tersebut merupakan sikap tim kampanye "Paten" yang dalam waktu dekat akan segera melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta digelarnya pemilihan ulang.
"Kami juga akan melaporkan KPU Jabar ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," katanya.
http://lipsus.kompas.com/jabarsatu/r...pitulasi.Suara
BEKASI, KOMPAS.com -- Tim sukses calon Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) Kota Bekasi melarang seluruh saksinya menandatangani hasil rekapitulasi suara.
"Larangan itu berlaku di seluruh wilayah Jawa Barat karena pilgub yang berlangsung 24 Februari lalu masih menyisakan persoalan," ujar Ketua Tim Kampanye "Paten" wilayah Kota Bekasi, Tumai, di Bekasi, Jumat (1/3/2013).
Menurut dia, seluruh saksi di 12 kecamatan setempat tidak diperbolehkan menandatangani berkas rekapitulasi suara di tingkat kecamatan dan juga saat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi yang rencananya digelar Sabtu (2/3).
Sebagai penyelenggara Pilgub Jabar, kata dia, KPU Jabar dinilai telah melakukan pelanggaran masif secara terstruktur. Penyimpangan yang dilakukan KPU terjadi pada edaran berisi arahan perihal diperbolehkannya warga yang tidak menerima undangan form C-6 untuk memberikan suara dengan memperlihatkan KTP-nya kepada petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Banyak kejanggalan dalam penerbitan rangkaian edaran ini," katanya.
Tumai menyebutkan, kejanggalan tersebut antara lain, edaran tidak ditembuskan kepada pasangan calon peserta Pilgub Jabar. "Edaran yang semestinya diketahui masyarakat pun tidak disebarluaskan, sehingga tetap saja tidak diketahui secara luas," katanya.
Masyarakat yang tahu pun, kata dia, dipersulit dengan prosedur harus melapor pada Panitia Pemungutan Suara (PPS) supaya bisa diproses lebih lanjut. "Kebijakan ini terkesan sembunyi-sembunyi demi kepentingan salah satu pihak tertentu yang berpotensi pada penggiringan massa," katanya.
Menurut dia, kebijakan tersebut bertentangan dengan undang-undang yang jelas menyebutkan bahwa syarat warga yang dapat memberikan suaranya ialah terdaftar dalam DPT dan menerima undangan.
"Jika membuat kebijakan memperbolehkan penggunaan KTP, semestinya meminta fatwa MK terlebih dulu. Jangan membuat kebijakan yang hanya menimbulkan potensi munculnya sengketa," katanya.
Menurut dia, penolakan tersebut merupakan sikap tim kampanye "Paten" yang dalam waktu dekat akan segera melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta digelarnya pemilihan ulang.
"Kami juga akan melaporkan KPU Jabar ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," katanya.
http://lipsus.kompas.com/jabarsatu/r...pitulasi.Suara
Quote:
PDI Perjuangan yakin menang di Pilkada Jawa Barat dengan mengusung Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki.Ketua DPD PDI P Jawa Barat TB Hasanuddin mengaku tidak percaya dengan berbagai hasil survei yang ada.
"Jangan melihat hasil survei, karena survei-survei di Jakarta terbukti tidak berpengaruh. Saya punya pengalaman hasil survei itu teryata berbeda dengan kenyataan," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/2/2013)
Wakil Ketua Komisi I itu mengatakan bahwa mesin partai sudah berjalan baik untuk memenangkan Pilkada Jabar. Selain itu, didukung pula dengan relawan. "Kemudian elektabilitas dari publik saat pasangan datang sangat responsif. Kita berharap kita sukses," katanya.
Hasanuddin juga mengaku tidak menargetkan berapa angka kemenangan Rieke-Teten yang akan dicapai. Terpenting, katanya, pasangan tersebut dapat menang. "Yang penting menang, mau satu atau dua atau tiga putaran itu berapa saja," imbuhnya.
Selain Rieke-Teten, pasangan lain yang bertarung dalam pilkada Jabar yakni Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Dede Yusuf-Lex Laksamana, Irianto MS Saipiudin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim dan Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep NS Toyib.
http://www.tribunnews.com/2013/02/14...-pilkada-jabar
"Jangan melihat hasil survei, karena survei-survei di Jakarta terbukti tidak berpengaruh. Saya punya pengalaman hasil survei itu teryata berbeda dengan kenyataan," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/2/2013)
Wakil Ketua Komisi I itu mengatakan bahwa mesin partai sudah berjalan baik untuk memenangkan Pilkada Jabar. Selain itu, didukung pula dengan relawan. "Kemudian elektabilitas dari publik saat pasangan datang sangat responsif. Kita berharap kita sukses," katanya.
Hasanuddin juga mengaku tidak menargetkan berapa angka kemenangan Rieke-Teten yang akan dicapai. Terpenting, katanya, pasangan tersebut dapat menang. "Yang penting menang, mau satu atau dua atau tiga putaran itu berapa saja," imbuhnya.
Selain Rieke-Teten, pasangan lain yang bertarung dalam pilkada Jabar yakni Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Dede Yusuf-Lex Laksamana, Irianto MS Saipiudin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim dan Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep NS Toyib.
http://www.tribunnews.com/2013/02/14...-pilkada-jabar
Quote:
Original Posted By LordDF►Seandainya Rieke gak bawa Jokowi, menurutlu dia bakalan di posisi berapa bro? 
Gw rasa sih ini yang juara dua nama beken jokowi, bukan rikenya...

Gw rasa sih ini yang juara dua nama beken jokowi, bukan rikenya...

Nih KPU bener2 gak tau diri

udah tau kalau bukan oneng, siapapun pemenangnya bakal digugat pdip,
eh masih bandel juga nggak menangin pasangan rieke-teten


Diubah oleh indotimur 05-03-2013 07:45
0
11.7K
Kutip
163
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan