Menjelang Geneva Motor Show 2013, McLaren memberi kami informasi terbaru, untuk menyibak detail performa dari hypercar hibrida P1 mereka. Mereka mengatakan bahwa mobil ini mampu melaju dari kecepatan 0-100km dalam waktu kurang dari tiga detik, 0-200km dalam waktu kurang dari tujuh detik dan 0-290km dalam waktu kurang dari 17 detik.

McLaren tidak menyebutkan berapa kecepatan pastinya, dan meski perencanaan kedua mobil versi awalnya mengesankan, namun seri yang ini yang membuat kami tertarik. P1 916hp ini lebih cepat lima detik (hampir 25%) saat melaju di kecepatan 290km/jam dibanding pendahulunya, McLaren F1 yang legendaris.

Kecepatan maksimalnya secara elektronik dibatasi sempai dengan 350km/jam, P1 juga diperkuat dengan Drag Reduction System yang diadaptasi dari teknologi F1, yang membuat Anda dapat melaju secapat mungkin. Sudut sayap belakang mobil pada mobil ini juga dikurangi, mengurangi gesekan sebesar 23%, dan bisa langsung aktif saat tombol DRS-nya dilepas atau saat pengemudinya menginjak rem.

Sejumlah hal besar yang dicapai mesin elektrik Instant Power Assist System McLaren adalah kemampuannya menghasilkan tenaga sebesar 179hp, menambah tenaga yang telah ada sebelumnya berkekuatan 737hp yang dihasilkan dari mesin V8 3,5 liter-nya. Mesin “e-motor (mesin elektrik)” itu mampu menggerakan P1 sejauh 19 km hanya dari mesin elektriknya dalam kecepatan standar di jalanan perkotaan (karena McLaren tahu apa yang Anda akan lakukan...). Mobil ini juga menghasilkan emisi CO2 di bawah 200g/km.

Sangat irit, dan performanya juga ditingkatkan dengan penggunaan twin-clutch transmission. Sistem electric drive unit-nya sebenarnya bisa mengurangi putaran mesin (atau meningkatkan kecepatannya saat gigi rendah) dua kali lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan sistem biasa saat pergantian gigi untuk menghasilkan waktu pergantian yang cepat.

Semua kelebihan ini tidaklah murah. P1 si mobil jalanan dan lintasan yang memiliki berbagai kelengkapan ini dijual dengan harga 866 ribu pounds (sekitar Rp12,7 miliar). Berharaplah bahwa mobil ini akan dipasarkan lebih luas. Satu hal yang akan Anda dapat dari jumlah uang sebanyak itu adalah eksklusivitas, karena McLaren hanya akan memproduksi mobil ini sebanyak 375 unit.

McLaren juga memberikan detail setelan rem P1, yang didesain untuk memberikan performa yang mendekati seri GT3 atau mobil balap lainnya. Cakram remnya dibuat dari bahan campuran keramik karbon yang hanya digunakan di luar angkasa. Itu berarti cakram ini mengurangi tingkat panas serta guncangan di atas permukaan jalan yang tidak rata.

McLaren merilis foto interior hypercar P1-nya pada Januari 2013 lalu, dan sama seperti tampilan keseluruhan mobilnya, bagian interiornya sangat tepat dan sangat terukur. Kabin pengemudi dan penumpangnya didesain minimalis, dengan menggunakan konsol tengah yang sama dengan 12C Spider yang terletak di antara buket kursi serat karbonnya yang sangat ringan (yang masing-masing memiliki bobot 10,5kg), serta dilengkapi dengan atap panoramik, yang cerah dan segar serta mengurangi masalah jarak pandang yang biasa dialami supercar.

Kehebatan McLaren dalam hal performa juga mereka terapkan pada bagian interior. Potongannya juga disesuaikan untuk mengurangi bobot kendaraanya, memperlihatkan banyak tampilan dan ruang kabin yang tidak dilapisi serat karbon, untuk lebih menampilkan kesan alami, dan mengurangi 1,5kg bobotnya. Tidak ada suara berisik yang akan Anda dengar di dalam kabinnya dan pilihan karpetnya juga ditawarkan.

P1 menggunakan indikator RPM, kecepatan, gear, serta informasi penting lainnya melalui tampilan digital. Kemudi McLaren F1 yang sempat menjadi jawara dunia dipindai dan ditampilkan untuk menghasilkan kontur sempurna untuk Alcantara P1, dan seperti biasa berupa kemudi serat karbon. Untuk memastikan posisi kemudinya melekat kuat, McLaren menyematkan posisi kursinya sesuai dengan spesifikasi pengendara.

Menariknya, salah satu foto McLaren memperlihatkan potongan pintu P1 yang bergaya sayap kumbang. Pengunaan pintu itu diduga berhubungan dengan pendingin mobil atau active aerodynamic systems-nya.

Di Februari 2013, McLaren mengundang media dari berbagai penjuru dunia ke markas mereka di Woking, Surrey, untuk menyaksikan peluncuran mobil Formula One 2013 mereka, namun yang menjadi pusat perhatian adalah hypercar P1 mereka yang terbaru.

Sebelum mendapat kehormatan untuk menarik tirai mobil balap Formula One MP4-28 yang baru, pembalap McLaren Jenson Button dan Sergio Perez memasuki arena peluncuran dengan cara yang dramatis, dengan mengendari dua mobil McLaren. ‘Cheko’ Perez mengendarai McLaren 12C Spider namun semua mata tertuju pada Jenson Button dan P1 yang mengagumkan.

Di Januari 2013, McLaren merilis gambar awal dan video P1 yang dikemudikan dengan gahar, seiring dengan masa pengembangannya yang masih berjalan

Dalam video pendek tersebut, seorang penguji kendaraan McLaren memperlihatkan bahwa sulit untuk menggunakan pedal P1 saat dikemudikan di atas sirkuit balap, dalam beberapa cuplikannya, video itu memperlihatkan para insinyur mereka sedang mengolah data di laptop.

Ini lebih menyerupai pengembangan yang diterapkan pada Formula One dan memperlihatkan bahwa McLaren jelas memiliki ambisi besar untuk mobil ini. Tidak ada pendekatan instan dalam pengembangannya, mobil ini dikembangkan sama seperti mobil Formula One yang dikemudikan Jenson Button.

McLaren menyebut semua mobilnya yang dalam pengujian dengan sebutan ‘XP’ atau ‘experimental prototype’. Dipastikan bahwa prototipe yang disandikan dengan sebutan XP adalah bagian dari program pengembangan XP yang mampu melaju di atas jalanan dan sirkuit. Prototipe ini menjalani pengujian virtual untuk menyelesaikan pengembangan mobilnya secara keseluruhan. McLaren Automotive adalah perusahaan muda, sehingga mereka memerlukan pengalaman Formula One untuk dijadikan acuan.



SUMBER