NARKOTIKA dan obat-obatan terlarang, kecuali ganja, yang beredar di Aceh banyak berasal dari Malaysia.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Aceh, Saidan Nafi, berdasarkan hasil koordinasi dengan kepolisian, diketahui sekitar 85 persen transaksi narkoba jenis sabu-sabu dilakukan jaringan narkoba lewat laut.

Menurut Saidan, negara pemasok pertama dan terbesar adalah Iran, lalu dibawa ke Thailand, seterusnya Malaysia.

“Di sana mafia narkoba Aceh bekerjasama dengan beberapa TKI melakukan transaksi. Lalu barang itu dibawa ke Aceh, ada yang menggunakan via bandara, namun kebanyakan via laut,” kata Saidan kepada ATJEHPOSTcom, Rabu 30 Januari 2013.

Negara lain yang turut memasok narkoba ke Aceh adalah India, Afghanistan dan Nigeria. Pusat perjumpaan sebelum barang haram itu dibawa ke Aceh, kata Saidan, tetap melalui negara Malaysia dan Thailand.

Di sisi lain, kata dia, ada juga yang bertransaksi di tengah lautan lepas. Lazimnya sering dilakukan oleh jaringan asal India dan Nigeria.

“Mereka yang terlibat jaringan internasional sering melakukan transaksi di tengah lautan lepas dengan memanfaatkan boat nelayan. Biasanya itu dilakukan oleh jaringan asal India. Ada beberapa negara bahkan melakukan barter seperti Nigeria, Thailand dan India. Dikasih ganja lalu kasih sabu atau lainnya,” ujar Saidan.

Berikut infografis jalur masuknya narkoba ke Aceh:


Sekitar 85 persen transaksi narkoba jenis sabu-sabu yang dibawa ke Aceh dilakukan lewat laut. Selain itu, ganja Aceh juga kerap dibarter dengan sabu-sabu.

sumber atjehpost