maaf kalo ya...


Tigor membawa Ucok, adiknya yg baru datang dari Tarutung, jalan2 ke Monas.
Sampai di puncak, Tigor unjuk gigi pd adiknya.

•"Cok, tahu kau? Itu rumahnya Presiden SBY," katanya. (sambil menunjuk istana presiden)

*"Bah, besar rumahnya ya Bang..," jawab Ucok kagum.

•"Kalau itu Gedung Indosat, kantor henpon abang ini," katanya mengajak Ucok ke sisi barat sambil mengacungkan HP-nya.

*"Besar & tinggi kantornya ya Bang?" kata Ucok kagum.

•"Karena itu keras suara henpon abang ni," kata Tigor tegas.

*"Yg besar2 disebelahnya, gedung apa bang?" tanya Ucok.

•"Itu gedung BI, dari situlah semua uang abang ini datang," kata Tigor me-nepuk2 dompetnya.

-Ucok makin kagum pd abangnya yg demikian dekat dgn kehebatan2 itu.

•"Rumah Presiden itu blm seberapa besar, Cok," lanjut Tigor,
"tahu kau, mulai dari BI itu terus kebelakangnya sana, itu semua Tanah Abang," jelas Tigor meyakinkan.

*"Puji Tuhan, benar Bang?" tanya Ucok makin kagum.

•"Klu kau tak percaya, kita tanya sama anak muda itu," kata Tigor.

•"Dek, betul kah daerah di belakang BI itu Tanah Abang?" tanya Ucok ke pemuda disebelahnya

¤"Betul Bang," jawab pemuda itu.

•"Apa kubilang...!! Ayoklah kita turun," kata Tigor menarik adiknya yg makin kagum pd abangnya itu....