AKARTA (KRjogja.com) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengkritik ribut-ribut tentang minyak dan gas dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Kok rebut…terus dalam diskusi soal gas atau minyak. Kalau gas itu mesti begini, BBM dinaikkan. Apa sih yang kita cari," tanya Megawati selaku pembicara utama dalam seminar nasional "Migas untuk Kemandirian Energi" di gedung DPR Jakarta, Rabu (27/02/2013).

Mantan Presiden Megawati bertanya Pertamina itu sebenarnya milik siapa. "Kok BUMN kita selalu dibilang merugi. Bohong kalau itu dikatakan selalu merugi. Saya bisa katakan begini karena jelek-jelek pernah jadi Presiden. Kok bilangnya merugi terus. Betul apa tidak?" tegas Mega sekaligus mengkritik Pertamina.

Pada kesempatan itu Megawati menilai pentingnya kemandirian gas dan minyak dalam negeri. Makanya dirinya berharap Fraksi PDIP DPR bisa mengawal RUU Migas yang bernuansa merah putih. "Bagus hasilnya, tetapi implementasinya tidak, ya…..percuma," katanya lagi.

Megawati mengingatkan, UU Migas kelak harus komprehensif hulu dan hilir. "Kenapa selalu ribut. di hilir soal pembagian dan harga. Tapi hulunya tidak pernah dipermasalahkan," tambahnya.

Pada kesempatan itu Megawati Soekarnoputri memuji keahlian mendiang Presiden Soekarno, dalam mengatur regulasi pengelolaan migas di Indonesia. Megawati bercerita, saat Soekarno masih menjabat jadi presiden, dia meminta agar para ahli melihat potensi migas.

"Jika menemukan sumur atau lapangan migas yang potensi produksinya besar, Soekarno tidak izinkan pihak asing menggali, agar potensi negara tidak hilang. Datangkan ahli, kalau berpotensi baik enggak boleh digali, jangan digali. Bapak saya pintar juga ya?" kata Megawati lagi.

Mega mengaku dirinya bukan orang yang anti-asing. Namun lebih mementingkan produksi migas untuk negara daripada asing. "Saya bukan anti asing, tapi saya cinta dengan republik ini," jelas Megawati. (Edi/Mgn)
sumber: http://krjogja.com/read/163366/pertamina-merugi-megawati-protes.kr

komen: harap maklum, sudah tua. sering lupa itu lumrah.