Mungkin anda telah familiar mendengar kata “mayday….mayday…mayday!!!’ . Ya, kita sering mendengarnya pada tayangan-tayangan televisi yang menampilkan acara mengenai pesawat udara. Kata-kata tersebut sering diucapkan oleh pilot maupun co-pilot yang sedang mengalami keadaan darurat dalam suatu penerbangan. Biasanya kata tersebut akan diucapkan untuk kemudian disampaikan kepada pengatur lalu-lintas udara (ATC) melalui komunikasi radio bahwa pesawatnya tidak dapat dikendalikan di udara, atau sedang dalam keadaan darurat yang hampir tidak mungkin dapat ditangani oleh pilot tersebut sehingga membutuhkan bantuan pihak kru darat sebagai pemandunya.

Kata “mayday” dalam dunia penerbangan dapat diartikan pula layaknya SOS, dimana kedua istilah tersebut memiliki kesamaan dalam artinya yaitu suatu tanda bahaya dalam keadaan darurat. Namun, yang membedakannya adalah, “mayday” adalah suatu tanda bahaya yang disampaikan melalui kode suara, sedangkan SOS merupakan suatu tanda bahaya yang disampaikan melalui kode morse. Kenapa harus menggunakan kata “mayday” untuk menginformasikan keadaan darurat??? Kata mayday itu sendiri pada dasarnya diambil dari kata m’aidez yang berarti “tolong aku”. Lalu di ubah dalam bahasa inggris bukan dengan arti yang sama, melainkan penyebutannya yang disamakan, karena kata “mayday” mudah diucapkan oleh semua orang dan juga penegasan yang dikuatkan dalam pengucapannya dilakukan sebanyak tiga kali sehingga pihak yang menerima kode tersebut dapat memahaminya.


SUMBER