Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bukankupu2Avatar border
TS
bukankupu2
Keluarga Ani Yudhoyono Keruk Uang Sebagai Broker
[SYDNEY] Selain mengungkap intervensi hukum yang dilakukan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono untuk melindungi Taufik Kiemas dari tuntutan korupsi, dokumen diplomatik Amerika Serikat (AS) yang dibocorkan WikiLeaks juga menguak kegiatan Ibu Negara Kristiani Herawati dan keluarga besarnya yang mencari keuntungan pribadi dengan bertindak sebagai broker atau fasilitator bagi pengusaha.

Pada berita berjudul “Tuduhan Korupsi Terhadap Yudhoyono” di halaman satu surat kabar Australia The Sydney Morning Herarld (SMH), disebut bahwa kedutaan besar (kedubes) AS di Jakarta, awal 2006, menyampaikan pada Washington bahwa Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, semakin gencar mencari keuntungan pribadi dengan bertindak sebagai broker atau fasilitator bisnis.

Beberapa kontak yang menjadi sumber informasi Kedubes AS juga menyebutkan bahwa keluarga Ani Yudhoyono telah mulai mendirikan berbagai perusahaan dalam rangka menggunakan pengaruh keluarga mereka. Dokumen yang dibocorkan WikiLeaks juga menyebut bahwa setelah terpilih menjadi presiden pada 2004, Yudhoyono mengintervensi kasus korupsi Kiemas, suami mantan presiden Megawati Sukarnoputri.

Menurut dokumen rahasia itu, Kiemas menggunakan pengaruh yang masih dimiliki istrinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai kedua terbesar setelah Pemilu 2004, untuk memperoleh perlindungan dari penuntutan untuk apa yang digambarkan diplomat AS sebagai korupsi legendaris selama istrinya berkuasa sebagai presiden, antara 2001-2004.

Pada Desember 2004, Kedubes AS di Jakarta melaporkan salah satu informan politik mereka, yaitu T.B Silalahi yang saat ini merupakan salah satu penasehat senior presiden, mengatakan bahwa Hendarman Supandji yang saat itu menjabat jaksa agung muda tindak pidana khusus, telah mengumpulkan bukti-bukti kasus korupsi yang cukup untuk menahan Kiemas.

Menurut Kedubes AS, Silalahi mengatakan bahwa Yudhoyono menginstruksikan pada Hendarman untuk tidak meneruskan pengusutan kasus terhadap Kiemas. Hasilnya adalah tidak ada penuntutan apapun yang dilakukan dan Kiemas dengan mulus berhasil menjadi Ketua MPR. Dokumen rahasia yang dibocorkan WikiLeaks, juga menyebut Yudhoyono memanfaatkan Kepala BIN Syamsir Siregar untuk memata-matai sekutu dan musuh politiknya.

Yudhoyono disebut secara personal memerintahkan Siregar melakukan pengawasan terhadap Yusril Ihza Mahendra yang melakukan perjalanan rahasia ke Singapura untuk bertemu pengusaha Tiongkok. Yudhoyono juga memerintahkan BIN memata-matai lawan-lawan politiknya yang menjadi kandidat presiden. Menurut Silalahi, Yudhoyono hanya membagi laporan BIN paling sensitif dengan dirinya dan Sekrataris Kabinet Sudi Silalahi. [SMH/B-14]


Sumber: http://www.suarapembaruan.com/home/k...ai-broker/4439


waduh... gimanaa negara mau maju kalau kayak gini...
0
1.8K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan