- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gadis alim dicabuli ayah bejat hingga punya anak


TS
erosensei
Gadis alim dicabuli ayah bejat hingga punya anak
Petugas Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Purbalingga, Jawa Tengah, menangkap seorang pria berinisial SD (45). Dia diduga melakukan tindak asusila terhadap anaknya, ES (16), hingga korban hamil. Korban diketahui sebagai anak yang alim dan tidak memiliki pacar. Karena itu tetangga langsung curiga.
"Setelah menjadi buron selama enam hari sejak ditetapkan menjadi tersangka pada hari Rabu (20/2), SD akhirnya dapat ditangkap pada hari Sabtu (23/2) sekitar pukul 16.00 WIB, saat dia sedang bertapa di makam Adipati Mangkupraja, Desa Pekuncen, Kecamatan Kroya, Cilacap," kata Kepala Satreskrim Polres Purbalingga Ajun Komisaris Polisi Sardji kepada wartawan di Purbalingga, Minggu (24/2). Demikian dikutip dari antara.
Menurut dia, SD diketahui kabur saat diinapkan di Rumah Dinas Camat Kemangkon pada hari Rabu (20/2) pukul 03.00 WIB, dan keberadaannya di makam Adipati Makupraja dalam rangka menenangkan diri.
Setelah ditangkap, kata dia, tersangka SD segera dibawa ke Markas Polres Purbalingga guna menjalani pemeriksaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka mengakui telah menghamili anak perempuannya, ES, yang masih duduk di kelas 10 salah satu sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Purbalingga.
Sardji mengatakanSD bersama istrinya, ET, pada hari Sabtu (16/2) membawa ES ke rumah seorang bidan di Kroya untuk menjalani persalinan dan bayi laki-laki yang dilahirkan putri mereka selanjutnya dititipkan pada salah seorang guru di kecamatan tersebut.
"Kehamilan ES berlangsung normal, sembilan bulan, dan bayinya juga terlahir secara normal. Saat ini, tersangka ditahan di Mapolres Purbalingga. Kami masih mendalami kasus ini serta berencana memanggil bidan dan guru itu untuk dimintai keterangan," katanya.
Seperti diwartakan sebelumnya, SD, warga Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, diduga menghamili anaknya, ES, sehingga kasus tersebut segera ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Purbalingga sejak dilaporkan pada hari Rabu (20/2).
Akan tetapi, polisi belum bisa meminta keterangan dari SD karena tersangka yang merupakan pegawai Kecamatan Kemangkon ini diketahui kabur sejak Rabu (20/2) pukul 03.00 WIB saat diinapkan di kantor kecamatan setempat guna menghindari aksi massa.
Seorang warga, Hidayat, mengatakan bahwa warga setempat curiga ES dihamili oleh SD karena siswi kelas 10 salah satu SLTA di Purbalingga itu jarang keluar rumah dan tidak pernah terlihat memiliki kekasih.
Menurut dia, kecurigaan warga semakin kuat setelah mengetahui SD kabur meninggalkan rumahnya.
"Waktu itu, ES sempat sakit selama 25 hari sehingga teman-teman sekolahnya maupun beberapa pegawai kecamatan ingin menengoknya. Namun, SD melarang mereka. Bahkan, SD membawa ES pergi dengan alasan akan dibawa ke pesantren," katanya.
Setelah berada di pesantren selama 10 hari, kata dia, ES bersama ibunya pulang sehingga warga segera melapor kepada polisi.
"ES dan ibunya segera dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa, sedangkan SD justru kabur. Kami dapat kabar kalau sekarang ES sudah melahirkan, namun tidak diketahui siapa yang menghamilinya. Padahal, kami mengenal ES sebagai anak pendiam, jarang keluar rumah, kecuali sekolah. Dan, tidak pernah terlihat punya pacar, apalagi pergi pada malam hari," katanya.
sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/gad...unya-anak.html
makin banyak aja kelakuan orang tua bejat di negeri ini
gmana nanti anaknya yg lahir
"Setelah menjadi buron selama enam hari sejak ditetapkan menjadi tersangka pada hari Rabu (20/2), SD akhirnya dapat ditangkap pada hari Sabtu (23/2) sekitar pukul 16.00 WIB, saat dia sedang bertapa di makam Adipati Mangkupraja, Desa Pekuncen, Kecamatan Kroya, Cilacap," kata Kepala Satreskrim Polres Purbalingga Ajun Komisaris Polisi Sardji kepada wartawan di Purbalingga, Minggu (24/2). Demikian dikutip dari antara.
Menurut dia, SD diketahui kabur saat diinapkan di Rumah Dinas Camat Kemangkon pada hari Rabu (20/2) pukul 03.00 WIB, dan keberadaannya di makam Adipati Makupraja dalam rangka menenangkan diri.
Setelah ditangkap, kata dia, tersangka SD segera dibawa ke Markas Polres Purbalingga guna menjalani pemeriksaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka mengakui telah menghamili anak perempuannya, ES, yang masih duduk di kelas 10 salah satu sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Purbalingga.
Sardji mengatakanSD bersama istrinya, ET, pada hari Sabtu (16/2) membawa ES ke rumah seorang bidan di Kroya untuk menjalani persalinan dan bayi laki-laki yang dilahirkan putri mereka selanjutnya dititipkan pada salah seorang guru di kecamatan tersebut.
"Kehamilan ES berlangsung normal, sembilan bulan, dan bayinya juga terlahir secara normal. Saat ini, tersangka ditahan di Mapolres Purbalingga. Kami masih mendalami kasus ini serta berencana memanggil bidan dan guru itu untuk dimintai keterangan," katanya.
Seperti diwartakan sebelumnya, SD, warga Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, diduga menghamili anaknya, ES, sehingga kasus tersebut segera ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Purbalingga sejak dilaporkan pada hari Rabu (20/2).
Akan tetapi, polisi belum bisa meminta keterangan dari SD karena tersangka yang merupakan pegawai Kecamatan Kemangkon ini diketahui kabur sejak Rabu (20/2) pukul 03.00 WIB saat diinapkan di kantor kecamatan setempat guna menghindari aksi massa.
Seorang warga, Hidayat, mengatakan bahwa warga setempat curiga ES dihamili oleh SD karena siswi kelas 10 salah satu SLTA di Purbalingga itu jarang keluar rumah dan tidak pernah terlihat memiliki kekasih.
Menurut dia, kecurigaan warga semakin kuat setelah mengetahui SD kabur meninggalkan rumahnya.
"Waktu itu, ES sempat sakit selama 25 hari sehingga teman-teman sekolahnya maupun beberapa pegawai kecamatan ingin menengoknya. Namun, SD melarang mereka. Bahkan, SD membawa ES pergi dengan alasan akan dibawa ke pesantren," katanya.
Setelah berada di pesantren selama 10 hari, kata dia, ES bersama ibunya pulang sehingga warga segera melapor kepada polisi.
"ES dan ibunya segera dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa, sedangkan SD justru kabur. Kami dapat kabar kalau sekarang ES sudah melahirkan, namun tidak diketahui siapa yang menghamilinya. Padahal, kami mengenal ES sebagai anak pendiam, jarang keluar rumah, kecuali sekolah. Dan, tidak pernah terlihat punya pacar, apalagi pergi pada malam hari," katanya.
sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/gad...unya-anak.html
makin banyak aja kelakuan orang tua bejat di negeri ini

gmana nanti anaknya yg lahir

0
3.8K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan