Kaskus

News

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Tujuh Naga Bersinar Warnai Keberagaman
Tujuh naga mengelilingi kota membersihkan roh jahat yang selama 2012 (2563) lalu gentayangan. Memasuki Imlek, persisnya bulan purnama malam mini semua roh jahat diusir. Dan tadi malam, naga bersinar pun sowan alias “menyembah” ke kediaman pejabat dan tokoh masyarakat Tionghoa.

Tujuh naga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci The Iu Sia SH MH dan Wagub Kalbar Drs Christiandy Sanjaya SE MM. Tak ayal ratusan warga berkerumun menyaksikan atraksi naga bersinar sejak pukul 19.00. Ini juga satu-satunya kawasan di seantero jagat yang mempersembahkan naga bersinar, pancaran lampu-lampu dari kepala hingga ekor dan dimainkan dengan kelincahan terlatih.

Angpao pun diserahkan kepada rombongan tujuh naga yang masing-masing beranggota puluhan hingga seratus pemain lengkap dengan perangkatnya. Inilah bagi-bagi rezeki bagi komunitas pemain liong yang dipersembahkan bagi aktivitas sosial pemadam kebakaran. Sejak kemarin, puluhan pengusaha besar dan ratusan donatur memberikan sumbangan dana lewat komunitas naga yang digerakkan oleh yayasan pemadam kebakaran.

Alhasil, atraksi naga bersinar akan digelar secara keseluruhan malam ini di boulevard Markas Pomdam XII Tanjungpura depan Taman Alun Kapuas. Ini tahun kedua naga bersinar digelar untuk melebur bersama warga Kota Pontianak, sebuah kebersamaan mendukung program Pariwisata Kalbar.

Festival Budaya Nusantara
Puncak perayaan Imlek 2564 yang ditutup pada hari ke-15, Capgome 2013 dipastikan meriah, hari ini (24/2). Tujuh naga siap meliuk bersama acara yang kolosal berupa penampilan seni budaya berbagai etnis.

Capgome tak hanya untuk masyarakat Tionghoa saja. Jati diri yang hadir dalam perayaan hari besar Konghucu khususnya dan warga Tionghoa umumnya sudah berlangsung sejak ratusan silam di Kalbar. Itu adalah deretan yang sewajarnya dipahami sebagai keberagaman. Keberagaman untuk menambah wawasan dan keunikan budaya. Perbedaan adalah kemajemukan yang unik dan bukanlah sebuah bahaya bagi tatanan kebangsaan republik ini.

“Panitia sudah siap semua untuk puncak perayaan Capgome ini. Ada tujuh naga, 10 drum band, dan 10 grup dari berbagai organisasi dan paguyuban seperti Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), Dewan Adat Dayak (DAD), Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM), dan paguyuban etnis yang menghuni Kota Pontianak ini,” kata Ketua Panitia Cap Go Meh 2013 Buyung Bunardi kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (23/2).

Menurutnya, arak-arakan naga dan Festival Budaya Nusantara akan dimulai dari panggung utama yang terletak Jalan Diponegoro—tepatnya di depan Kelenteng Kwan Ya Keng—. Setelah itu, dilanjutkan menuju Jalan Gajah Mada, masuk ke Jalan Hijas, Tanjungpura, belok ke Jalan Agus Salim, dan setelah itu bubar masing-masing.

“Hari ini, (kemarin, red) naga kembali berkunjung ke masing-masing donatur. Kemudian besok (hari ini, red) pagi naga masih ada yang berkunjung ke donatur dan di pentas utama diselenggarakan festival seni budaya. Kemudian, puncaknya dilaksanakan siang hari dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB,” jelas Buyung.

Malam harinya akan ada pertunjukan naga bersinar di Jalan Rahadi Usman Pontianak atau tepat di depan Pomdam XII Tanjungpura. Dilanjutkan keesokan harinya, Senin pagi (25/2), ritual naga tutup mata.

“Naga yang sudah mengikuti ritual buka mata, hari ke-16 Imlek atau tanggal 25 harus mengikuti ritual tutup mata. Setelah itu, sorenya akan menjalani ritual bakar atau kembali mengantar naga ke kahyangan di Kompleks Pemakaman Yayasan Bhakti Suci di Sungai Raya Kilometer Delapan Kubu Raya,” ulasnya.

Ia mengakui, perayaan Capgome tahun ini jauh lebih meriah dari sebelumnya. Kegiatan yang diselenggarakan juga lebih banyak, di antaranya ada Festival Kuliner dan Pasar Malam yang menyediakan 51 stand.

“Kita berharap event Capgome ini bisa mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sehingga pemasukan secara ekonomi masyarakat Pontianak bisa meningkat,” pungkasnya.

Sementara, salah seorang tokoh Tionghoa Kalbar, Suryanto, mengajak semua masyarakat Kota Pontianak mendukung event tahunan ini.

“Momen Capgome ini tidak hanya untuk dinikmati oleh masyarakat Tionghoa saja. Tetapi bagaimana semua masyarakat yang berasal dari berbagai suku dan agama bisa menjadi satu. Mari kita jaga rasa saling menghormati dan keharmonisan yang sudah terbangun selama ini,” katanya.

Suryanto yakin perayaan Capgome tak hanya ditonton warga Pontianak saja, namun juga wisatawan dari luar daerah.

“Bayangkan putaran uang dari kunjungan wisatawan yang akan memadati hotel-hotel maupun restoran di Pontianak, jajanan pasar khas kota, dan tentu akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Pontianak,” demikian Suryanto.

Meski tingkat hunian hotel rata-rata 100%, pernyataan Suryanto terkait PAD Kota Pontianak itu sangat terasa. Sebab, dari pantauan Rakyat Kalbar, para pelancong yang ingin menginap di Kota Pontianak untuk menyaksikan perayaan Capgome terpaksa harus mencari penginapan non hotel. Pasalnya, rata-rata kamar hotel telah penuh dihuni.

“Sebanyak 178 kamar Hotel Mercure sudah penuh, jadi untuk sementara tidak ada kamar lagi untuk para tamu pengunjung hotel,” ujar Hendrick Tamonsang, Executive Assistant Hotel Manager Mercure Pontianak kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (23/2).

Hendrick mengatakan, sejak tiga minggu pertama bulan Februari 2013 ini, kamar hotel sudah penuh. Kebanyakan penghuni kamar itu, masyarakat luar Kota Pontianak. “Kamar hotel kita lebih banyak diisi oleh wisatawan dari luar Kalbar,” tuturnya.

“Tahun lalu, sebulan sebelum Capgome digelar, kamar hotel sudah penuh dipesan para wisatawan luar Kalbar. Kalau tahun 2013 ini, sudah akhir bulan Februari kamarnya baru full,” ungkap dia.

Capgome, dikatakan Hendrick, memang menjadi ikon pariwisata di Kalbar khususnya Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Karena telah menjadi salah satu event terbesar di Kalbar. “Daya tariknya terutama pada keunikan acara tersebut berupa atraksi tatung dan ritualnya,” jelasnya.

Di hotel lain, General Manager Aston Pontianak Anto W Soemartono menjelaskan melalui Public Relation Executive R Mul. Dia mengatakan, di Hotel Aston telah occupancy 99% dan tidak menutup kemungkinan 100%. Sebab banyak tamu yang datang dari luar kota khusus untuk menyaksikan perayaan Capgome.

“Data ter-update dari reservasi kita, sudah 100% full booking,” kata Mul kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (23/2).

Pria yang kerap disapa Adi ini mengatakan Capgome tentu menjadi momen yang dinanti. “Begitu juga bagi Aston, kita sudah full booking dari tahun lalu. Biasanya dari travel agent maupun individual sudah booking jauh-jauh hari untuk menginap di Aston demi melihat kegiatan ini,” demikian Adi.

Satu jalur untuk pawai, satu jalur untuk penonton
Polresta Pontianak mengerahkan 375 personel di-backup dua Satuan Setingkat Pleton Brimob Polda Kalbar dalam pengamanan perayaan puncak Capgome yang akan berlangsung hari ini (24/2). Rencananya buka-tutup jalan lagi, namun polisi memastikan tak seperti pelaksanaan Tour D’Khatulistiwa yang menuai banyak protes.

Kabag Ops Polresta Pontianak Kompol Bangun WS mengatakan pengamanan pelaksanaan puncak acara Capgome—dengan berbagai rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Jalan Diponegoro Pontianak dan adanya Pawai Budaya Nusantara— akan dilakukan dengan buka-tutup jalan.

“Untuk antisipasi kemacetan yang terjadi saat pelaksanaan Pawai Budaya Nusantara akan dilakukan pengamanan di beberapa titik yang dilalui oleh peserta pawai dan hal ini tidak akan seperti kegiatan Tour D'Khatulistiwa dan hanya beberapa jam pelaksanaan pawai,” ungkap Bangun kepada wartawan, Sabtu (23/2).

Menurutnya, Pawai Budaya Nusantara akan melewati beberapa ruas jalan di antaranya Jalan Diponegoro, Gajah Mada, Hijas, Tanjungpura dan kembali lagi ke Jalan Diponegoro. Personel Polresta akan ditempatkan di masing-masing ruas jalan tersebut.

Ia menjelaskan, sebelum dilakukan pengamanan, akan dilakukan upacara gelar pasukan di Jalan Diponegoro dan saat peserta pawai melintasi jalan yang telah ditentukan akan menggunakan satu jalur.

“Dalam pawai akan menggunakan satu jalur dan jalur lainnya yang ada akan dimanfaatkan untuk masyarakat,” katanya. Bangun mengimbuhkan, “Masyarakat yang ingin menyaksikan untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban dan tidak menjadikan jalan menjadi padat. Untuk itu, pihak kepolisian juga akan menjaga beberapa ruas yang dijadikan masyarakat untuk menyaksikan acara tersebut.”

Berdasarkan jadwal yang diagendakan panitia Capgome, pawai akan dilaksanakan pukul 12.00 dan akan diikuti beberapa kendaraan hias serta atraksi naga dan kebudayaan yang ada. (kie/hak/sul)

http://www.equator-news.com/utama/20...ai-keberagaman

semoga acaranya sukses
0
1.2K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan