Gaya kepemimpinan yang unik dan tegas, membuat mereka selalu menjadi sorotan media. Jokowi yang kalem, sederhana, dan bersahaja terkenal akan kegiatan "blusukannya" membuatnya dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya. Beliau juga tak segan-segan mencopot pejabat daerah yang kerjanya nggak becus. Sedangkan Ahok terkenal dengan gaya beliau yang tegas dan 'keras', terlihat dari cara beliau memimpin rapat. Jadi menurut pendapat TS mereka pantas untuk dijadikan teladan oleh para pemimpin yang lain, khususnya untuk ranah politik.

Siapa sih yang gak kenal sama beliau? Bapak yang terkenal dengan perkataan 'Super' ini menurut TS harus ditiru oleh para pemuka/pemimpin agama di Indonesia. Mengapa? Karena masih banyak pemuka agama yang menanamkan benih-benih kebencian dan kekerasan kepada para pemuda . Harusnya mereka harus menanamkan sifat toleransi, saling menghargai, serta bijaksana dalam menghadapi permasalahan bukan cuma mengandalkan kekerasan saja.

Dulu beliau pernah menyebar uang dari helikopter senilai 100 juta kalo nggak salah, dan pernah menunggang kuda di jl. Sudirman, Jakarta sebagai salah satu strategi promosi buku barunya. Beliau dikenal sebagai pebisnis & motivator dahsyat. Banyak orang-orang yang dulunya bukan siapa-siapa, kini menjadi orang sukses berkat beliau. TS-pun juga rutin nonton acaranya di TVRI tiap Jumat pukul 8 malam. Pengin ikut seminarnya, tapi TS gak punya duit. Kok malah curhat?!

Siapa sih yang nggak pengin sukses dan kaya raya di usia muda? Nggak ada! Semua pasti pengin sukses. Tapi ya kalau cuma kepengin nggak ada usaha ya sama aja bohong. Emang bisa KAYA RAYA di usia MUDA?! BISA! Mas Hendy Setiono contohnya. Dia adalah presiden direktur PT Baba Rafi Indonesia, perusahaan makanan kebab turki yang outletnya lebih dari 100 outlet tersebar di dalam dan luar negeri. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga.

Inilah dia mantan Presiden dan Wakil Presiden RI sekaligus Bapak Teknologi Indonesia. Habibie dalam skala internasional terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.

Kejeniusan Habibie juga dibuktikan ketika menemukan teori-yang disebut dunia internasional sebagai teori-krack progression. Teori ini menemukan perhitungan titik rawan kelelahan badan pesawat.

Titik rawan kelelahan ini biasanya pada sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin. Elemen inilah yang mengalami guncangan keras dan terus-menerus, baik ketika tubuhnya lepas landas maupun mendarat.

Ketika menyentuh landasan, sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin ini menanggung empasan tubuh pesawat. Kelelahan logam pun terjadi, dan itu awal dari keretakan (krack). Titik rambat tersebut semakin hari kian memanjang dan bercabang-cabang.

Habibie-lah yang kemudian menemukan bagaimana rambatan titik krack (keretakan) itu bekerja. Dengan teori ini industri pembuat pesawat bisa mengerjakan badan pesawat dengan perhitungan yang lebih aman. Tidak saja bisa menghindari risiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat pemeliharaannya lebih mudah dan murah.

Atas berbagai prestasinya, Habibie mendapat ganjaran dengan sejumlah penghargaan di antaranya bidang kedirgantaraan, Theodhore van Karman Award, yang dianugerahkan oleh International Council for Aeronautical Sciences.