Kaskus

Entertainment

aulia54Avatar border
TS
aulia54
cerpen RUJAK
RUJAK
Karya : Aulia Agus Iswar


"Niittt...niittt...niittt"
Berdering ponselku tanda pesan masuk : "Jaka, gw tunggu lo skrg di gang biasa. Gw lg mesen rujak nih 2. Ke sini yak buruan. emoticon-Smilie"
"Wah boleh tuh. Tunggu ya, gw ke sana skarang. Hehe", aku mereply pesan dari Randi, sahabatku yg ngekost tak jauh dari rumahku.

Aku pun bergegas ke tempat biasa kami jajan. Ya, jajan. Makan rujak. Di sebuah gang di pinggir jalan, seorang penjual rujak selalu setia menunggu kami. Dan memang Randi sudah duduk di sana.
"Wah kebetulan, Ran. Gw lagi libur dan laper.haha", sapaku sambil duduk di sampingnya.
"Yoi, gw udah tebak lo libur. Ayo rujaknya udah siap, sikaaat" timpalnya.
"Mantap, Ran. Tengkyu ya," balasku sambil memegang mangkuk rujak yg memang sudah dibuatkan untukku.
Ah, seperti biasa, Randi selalu paham seleraku. Rujak ini tidak pedas. Itulah Randi, sahabat yg baru kukenal selama 3 tahun belakangan ini. Ia merantau dari kampungnya Malang ke Jakarta ini sejak lulus SMA untuk meneruskan kuliah. Sekarang ia telah menjadi seorang pegawai di sebuah instansi pemerin tah.

"Hehehe," aku tersenyum sendiri saat sendok demi sendok rujak ini aku lahap.
"Hehe, kenapa senyum-senyum sendiri, Jaka?" Tanya Randi heran.
"...ga, Ran. Ga kenapa-napa koq. Enak aja nih rujak, tau banget lo sama kesukaan gw...hehe," jawabku ngeles.
Entah kenapa, aku bisa suka dengan rujak ini. Padahal sejatinya aku tidak suka dengan buah-buahan yg dicampur-campur gitu. Rasanya aneh. Tapi sebuah kenangan telah merubah ketidaksukaanku itu menjadi sebuah kesukaan.

23 tahun lalu, saat aku masih TK, jauh di Jogja sana. Kenangan itu bermula. Aku tinggal di pinggiran kota Jogja, sebut saja di Tegalrejo. Bagi anak-anak sepantar aku, sekolah tidak perlu muluk-muluk, yg penting sekolah. Alhasil, mereka disekolahkan di dekat rumah, tanpa mempertimbangkan kualitasnya. Tapi tidak bagiku. Orang tuaku punya mindset berbeda. Aku harus masuk sekolah favorit, meskipun itu jauh. Masuklah aku ke sebuah TK yg jauh dari rumah, TK Syahid, sekitar 8 km dari rumahku. Demikian juga dengan SD, jaraknya sekitar 9 km dari rumahku, SD Kotabaru. Semuanya sekolah favorit. Di TK inilah aku berkenalan dengan seorang perempuan, teman sekelas. Rusmi namanya. Cantik, ramah dan murah senyum, itulah imageku terhadapnya. Entah kenapa aku bisa suka padanya. Dan anehnya lagi orang tua kami kemudian saling berkenalan. Aha, ternyata, Rusmi tinggal di Tegalrejo juga, hanya beda RW denganku. Inilah kisah cinta pertamaku. Meskipun mungkin cinta monyet jabang bayi...hahaha. Terkadang aku berpikir apakah ini kebetulan? Aku dan Rusmi tinggal di kelurahan yg sama, tapi tidak saling kenal karena berbeda RW. Tapi kami bisa sekolah di TK yg sama yg jaraknya 8 km dari rumah. Lalu, aku bisa suka sama dia. Ah apa ini kebetulan? Rasa sukaku tetap ada, meskipun kami sudah SD. Di SD ini kami tidak satu sekolah lagi. Rusmi sekolah di SD favorit lain di Jogja. Aku waktu SD sering lewat depan rumahnya. Malu-malu ingin bermain. Tapi tidak pernah kesampaian. Akhirnya aku hanya bermain dengan penjual rujak di dekat rumah Rusmi. Aku jd terbiasa jajan rujak di situ. Setiap aku kangen, aku melahap rujak di sana. Sekedar untuk mengobati rasa. Dari sinilah aku jadi suka dengan rujak. Sampai ketika kelas 3 SD aku merantau ke Jakarta. Setelah 23 tahun berlalu, apa kabar ya sekarang Rusmi. Pasti dia sudah besar seperti aku. Dia pasti cantik, pintar, dan menjadi primadona. Wajar aku bertanya seperti itu, karena sejak TK itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya.

"...ehm ehm...hey Bro bengong aja lo...mikirin siapa lo? Ga mungkinlah klo sahabat gw ini mikirin cewek, hahaha..." Canda Randi sambil menepak bahuku memecah lamunanku.

"..eh..ah...anu...ga Ran. Enak nih rujak. Gw tambah lagi ya. Mumpung gratisan.hehe," timpalku tersadar dari lamunan.
"...tambah sepuasnya, Jak. Gw yg bayarin. Tenang aja. Soalnya abis ini ada yg mau gw omongin sama lo," kata Randi.

"Heh...tumben lo mau ngomong aja pake bilang-bilang, biasanya lo langsung nyerocos...hahaha," jawabku.
"...gini... InsyaAllah gw akan segera nikah. Gw pengen, lo sahabat terdekat gw, jadi ketua panitia nikahan gw. Tenang-tenang, lo ga usah pusing-pusing mikir persiapan segala macemnya. Lo cuma ngurusin pas hari H. Semua persiapan udah dihandle sama keluarga. Gimana, Jaka, mau yah?" Pinta Randi.

"Wuihhhh mantab, Ran. Kebalap dah nih gw sama lo.hahaha. InsyaAllah gw bersedia," jawabku girang.

Randi sahabatku. Sudah seperti saudara. Mana mungkin aku menolak permintaannya untuk jadi ketua panitia di hari yg sangat bersejarah dalam hidupnya itu.

********
Bersambung....
Diubah oleh aulia54 24-02-2013 00:05
0
1.2K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan