Kaskus

Entertainment

putriusAvatar border
TS
putrius
Penipuan model baru
Hai agan2 sekalian, ane mau sharing aja nih soal penipuan yang baru aja menimpa temen ane supaya agan2 sekalian bs ikut waspada (buat yang belum tau soal modus ini). Sebelumnya ane nggak tau nih kira2 kamar yg pas apa.. kalau salah kamar, mohon diarahkan ya..

Sebelumnya, apa yang bikin ane sampe tergerak untuk nulis ini tak lain dan tak bukan adalah karena canggihnya metode penipuan baru ini menurut ane. Fortunately, ini tidak menimpa ane. Tapi sayangnya temen ane yang kena. Eh bingung sih ini temen atau apa. Soalnya umurnya udah sebokap ane. Tapi ane kerjanya bareng dia. Tapi.. tapi.. yasudalah ya..

Sebut saja dia Pak Dono—bukan nama sebenarnya. Pak Dono ini punya anak yang baru aja selesai kuliah dari Malaysia dan masih magang di sana. Suatu ketika, si anak yang mulai saat ini kita sebut saja namanya Dina—bukan nama sebenarnya—ngelamar kerjaan di Petronas.

Lanjut cerita, si Dina ini kemudian dapat surat resmi dari Petronas yang bilang kalau dia diterima dan diharuskan menghadiri undangan wawancara di Jakarta. Padahal saat itu dia baru aja balik ke Malaysia. Tapii... Di surat undangan wawancara yang dia terima itu disebutin kalau semua biaya perjalanan yang dikeluarkan utk menghadiri wwcr akan direimburse begitu selesai wawancara. Ceritanya ketika udah pasti kalau si peserta mmg menghadiri si wawancara.

Nih yang ceritanya surat resminya..
Penipuan model baru

Penipuan model baru

Penipuan model baru

Penipuan model baru
Sampai sini, semua masih make sense kan ya.. Nah, tapi untuk bisa mendapat penggantian biaya, pemesanan tiket perjalanan harus via travel agent yang mereka tunjuk. Tertulis juga di situ nama travel beserta nomor teleponnya. Pak Dono pun segera mentransfer biaya tiket PP CGK-Malaysia (gatau kota apa)-CGK sebesar Rp.2.200.000. Menurut Dina, yang bilang ke Pak Dono yang bilang ke ane, ini lebih murah daripada tiket resmi maskapai yg dipakai, sebut saja Singa Udara—juga bukan nama sebenarnya, kalau beli di situsnya (sekitar Rp.2.700.000). Pak Dono yang masih beranggapan ini memang mitranya si “Petronas”, merasa wajar aja kalau lebih murah. Toh ngga terlalu banyak selisihnya. Dan yang bikin lebih meyakinkan lagi, Pak Dono pun dikirimin kode booking maskapai Singa Udara nggak lama setelah dia transfer.

Tapii, ternyata pada hari H keberangkatan, ketika Dina udah nyampe bandara dan mau nyetak tiket, petugas tiket bilang kalau tiket itu nggak dibayar, jadi cancelled scr otomatis krn udah lewat batas waktu pembayaran setelah booking. Dina yang mulai merasa curiga kemudian telepon2an sama Pak Dono, cerita soal situasinya, dan sampai flight yang “dijadwalkan” tiba, Dina nggak dapat kepastian soal statusnya, dan “travel agent” itu pun jadi susah dihubungi. Dan pesawat Singa Udara itu pun terbang ke Jakarta tanpa membawa Dina serta.

Akhirnya, Pak Dono dan Dina pun baru sadar kalau mereka jadi korban penipuan. Menurut Pak Dono sih begini..

“Salah gw sih nggak ngecek lagi, padahal biasanya gw selalu ngecek. Soalnya gimana ya, gw kan orang tua.. Ada rasa tersentuh lah anak gw habis lulus, dipanggil wawancara kerja sama perusahaan bagus. Gw jadi nggak ricek lagi.”

Dengan situasi begitu, ane jadi bisa ngerti kenapa Pak Dono sampai bisa jadi korban penipuan ini. Walaupun dia sudah ikhlas akan uangnya yang melayang, namun ane berharap nggak ada lagi yang kena korban penipuan serupa. Setelah izin sama Pak Dono untuk menshare kasusnya, ane pun segera membuat tulisan ini.

Menurut ane, penipu ini niat banget karena sangat sistematisnya dan masuk akalnya situasi yang mereka bikin. Apa aja yang sistematis?
1. Mulai dari bikin lowongan kerja nyebar info lowker dimana2, bikin surat resmi berkop yang sangat meyakinkan.
2. Mereka punya tim. Ada yang jadi travel, ada yang jadi CP perusahaan.
3. Bener2 ngebookingin tiket pesawat. Orang jadi tambah yakin kalau ini beneran.
4. Menipu orang dalam jumlah yang nggak cukup banyak untuk bikin orang lapor polisi (secara range tiket pesawat Singa Udara kan nggak terlalu besar ya), tapi main di kuantitas orang yang ditipu (liat aja daftar korbannya di surat resminya mereka), jadi totalnya jadi banyak juga. Apalagi kalau orang2 itu memang ngerasa ngeapply di awalnya, makin nggak ngerasa lagi ditipu.

Tapi kalau kita mau jeli lagi yah, sebenarnya surat “resmi” mereka itu punya kelemahan. Apa tuh?
1. Semua telepon yang bisa dihubungi adalah nomor hp. Nomor tlp di kop suratnya yang nomor telpon permanen (eh istilahnya apa sih) nggak nyambung kalau ditelepon.
2. Penandatangan suratnya nggak bernama
3. Ini yang paling penting, alamat email yang mereka pakai itu @ymail.com. Mana ada perusahaan gede, bahkan perusahaan kecil pun udah jarang bgt ya, yang pakai email gratisan macem gitu.

Jadi teman-teman.. Hati2 ya.. Jelilah sama apapun informasi yang agan terima di internet. Terutama dalam ngelamar kerja begini. Kalau ada info lowongan via fb, broadcast message atau sumber lain selain dari situs resmi perusahaan, better cek dulu ke situs resminya apakah mereka mmg buka lowongan. Dan kalau memang ada, kirim lamaran ke alamat yg ada di situs resmi aja. Orang jahat banyak. Kalau teman2 berkenan, boleh bantu sebarkan berita ini ya, supaya orang2 lain yang ngga berkesempatan membaca note ini pun bisa ikut menarik pembelajarannya.

Semoga agan2 selalu dilindungi dari berbagai tindak kejahatan di ibu kota ini.


Wassalamualaikum wr.wb

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Diubah oleh putrius 02-03-2013 16:11
0
12.8K
70
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan