[img]http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/02/23/4678539_20130223060430.jpg[/img]

Saya yang agak kurang suka dengan dunia perpolitikan menjadi sedikit tertarik untuk membaca beberapa artikel yang memang cukup menarik, ditulis dan dikemas dengan sedemikian apik oleh teman-teman kompasianer.



Seperti telah diketahui, sekarang Anas Urbaningrum sudah di jadikan tersangka, pemikiran saya dalam kasus ini bukan hanya Anas yang terlibat, harapan besar Anas bisa membongkar keterlibatan orang-orang besar lainya. Siapa tahu dengan Anas menjadi justice collaborator bisa di ringankan hukumannya. Tapi bukankah AU masih menjadi sebatas tersangka? Sebaiknya kita menanti kelanjutan kisah drama ini dengan sabar. Karena kita juga belum mengetahui tentang segala kebenarannya.



Pada konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2) AU dengan tegas mengatakan,”Kebenaran dan keadilan pangkatnya lebih tinggi dari fitnah dan rekayasa. Keadilan akan muncul mengalahkan fitnah dan rekayasa, sekuat apapun rekayasa itu dibangun.”"Saya nyatakan ini baru permulaan, hari ini saya nyatakan ini baru sebuah awal langkah-langkah besar, hari ini saya nyatakan bahwa ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama tentu untuk kebaikan kita bersama,”tambah AU. (yakusa.com)

Dari konferensi pers Anas Urbaningrum ini sangat memiliki banyak pernyataan yang cukup tersirat dan tersurat dengan tatanan bahasa yang lugas, apik dan terstruktur. Langkah politik apakah yang terjadi di lembaran-lembaran selanjutnya? Semoga kebenaran cepat muncul.



Dan sudah menjadi kebiasaan saya mencoba menelusuri beberapa web yang memang sering saya kunjungi. Salah satunya BBC, web yang juga mengizinkan saya untuk bisa sign in disana. Dan ternyata berita tentang AU juga telah termuat di BBC di kolom berita. Memang hal yang tak aneh, tetapi ada rasa kecewa yang saya pun tak tahu kecewa pada siapa.



Bukan cuma di BBC, saya juga menjelajah ke Huffingtonpost, disana juga saya melihat nama AU. Kasus tentang korupsi ini telah diketahui dunia walaupun masih dalam status tersangka. Namun, pemberitaannya telah merambah ke penjuru dunia.



Akankah kita bangga ketika nama anak negeri ini tersebar ke penjuru dunia karena menjadi tersangka kasus korupsi yang menimpanya?



Cobalah kita pahami pernyataannya, Anas secara implisit manyatakan ada diinternal partai menginginkan dirinya mundur dari PD, artinya ada Elit yg menggerakkan semua ini, Siapakah elitnya? Itu akan terjawab sendiri bagi yg pernah mengeluarkan statement mendahului keputusan KPK terhadap kasus Anas. Muara dari semua ini adalah tinggal menunggu Pemeriksaan dan Keadilan di Negeri ini. Sepertinya kasus ini akan ramai, babak demi babak selanjutnya mungkin akan lebih menegangkan.



Sangat mudah dibaca bahwa Anas akan melakukan perlawanan terhadap kolega-koleganya atau atasanya di Partai Demokrat yang dianggap menzaliminya. Genderang Perang telah ditabuh oleh Anas. Dan akan baik bagi negeri ini kalau Anas mau buka-bukaan tentang apa yang sebenarnya terjadi dan siapa saja yang terlibat dalam kasus Hambalang atau kasus yang serupa.



Dan dari konferensi pers AU juga, saya mendapatkan pelajaran dan pengetahuan yang sangat luar biasa dari seorang politisi muda Anas Urbaningrum. AU mampu menyampaikan pesan yang tersembunyi dibalik keterangan yang sangat benderang dari pernyataan pidatonya. Ada pesan sesungguhnya yang TERSEMBUNYI DITEMPAT YANG TERANG. Semoga proses demokrasi di REPUBLIK ini dapat berjalan sesuai dengan koridor-koridor demokrasi yang berkeadilan tanpa pemaksaan kehendak.



Tadi juga sempat membaca dibeberapa media, siang ini Anas melepas “jaket kebesaran”. Katanya,” Anas bayi yang lahir tidak diharapkan di PD. Ini baru awal halaman pertama yang kita buka dan akan lihat bersama, masih ada halaman-halaman berikutnya.” Akankah nama lainnya akan terisi dihalaman berikutnya, seperti disinggungkan oleh Anas Urbaningrum? Sejarah yang akan menjelaskan semuanya.



Terakhir, saya mau mengatakan kalau Anas mungkin tidak akan pernah digantung atau gantung diri karena bahasa dia juga sangat jelas,” Kalau Saya korupsi SATU RUPIAH saja ” …… memangnya ada orang korupsi satu rupiah?