Sebelumnya saya belum pernah mendengar kata forex dari lahir sampai saat saya berumur 18 tahun. Di saat umur saya menginjak 18 tahun, saya dibelikan laptop oleh nenek saya sebagai alat bantu untuk kuliah karena saya baru saja lulus dari SMA tahun 2011 kemarin. Saya kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Saya kuliah bukan berarti orang tua saya mampu, saya kuliah dengan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan. Ayah saya saat ini sudah tidak lagi bekerja karena ayah saya sudah pensiun dari tahun 2003. Setelah ayah saya pensiun ekonomi keluarga menjadi carut-marut dan keluarga kami mengalami kesulitan finansial. Yang paling terbebani atas keadaan ini adalah ibu saya. Dia harus ngutang sana sini untuk bisa membeli makanan untuk keluarga dan untuk biaya sekolah ketiga anaknya (saya anak pertama). Setelah saya lulus dari smp saya melanjutkan ke salah satu SMA negeri favorit di Bandung pada tahun 2008. Sekolah yang saya masuki ini terbilang cukup elit karena rata-rata memiliki mobil pribadi. Saya senang bisa masuk ke sekolah ini sekaligus merasa minder dengan kondisi saya saat itu karena saya tidak punya apa-apa untuk diperlihatkan. Beruntungnya saya sekelas dengan orang-orang baik sehingga saya merasa nyaman dekat dengan mereka meskipun rasa minder tetap ada pada diri saya. Selama saya sekolah di SMA saya mengalami masa yang menyenangkan dan masa yang memalukan. Syukurlah saya bisa bertahan hingga lulus dari SMA. Setelah saya lulus SMA saya thanya diam di rumah selama 5 bulan hingga bulan november saya masuk kuliah dan dibelikan laptop oleh nenek saya. Sejak saya punya laptop saya lebih sering browsing di dunia maya karena sebelumnya saya hanya browsing di warnet dengan waktu yang sangat terbatas. Saya masuk salah satu universitas swasta di Bandung di kelas reguler sore (yang masuk kelas ini kebanyakan sudah bekerja). Biaya kuliah di universitas ini terbilang sangat murah jadi saya biasa kuliah meskipun ekonomi keluarga kami pas-pasan.Hampir semua teman kampus saya sudah bekerja hanya ada beberapa orang yang tidak bekerja salah satunya adalah saya. Saya tergiur untuk bekerja seperti mereka dan saya tanya satu persatu teman saya lowongan kerja yang ada di perusahaan mereka. Akhirnya saya menemukan teman yang bekerja di salah satu BUMN yang menawari saya bekerja di sana karena masih terdapat lowongan. Dan saya mencoba melamar di sana. Setelah saya menjalani beberapa tes masuk perusahaan dan menunggu 1 bulan lamanya, saya berhasil diterima di sana. Ini semua berkat ibu saya yang senantiasa mendo'akan saya. Kebetulan di kampus di terdapat hotspot sehingga saya bisa internetan gratis setelah saya pulang kuliah. Di situlah saya menemukan situs KASKUS. Lalu saya mengutak atik kaskus dan menemukan forum bisnis. Di sana saya masuk ke sebuah thread yang menyuruh untuk memposting hasil usaha perbulan dari para kaskuser yang punya bisnis. Dan di sana saya melihat salah satu kaskuser memperoleh penghasilan ribuan dollar dari bisnis online yang bernama TRADING FOREX. Saya tergiur dan penasaran dengan FOREX ini. Lalu saya mencari tahu mengenai FOREX di beberapa situs sehingga saya tahu sedikit demi sedikit mengenainya. Lalu saya mencoba untuk trading dengan akun demo. Saat pertama kali trading, saya melakukan entry hanya mengandalkan analisa terhadap indicator MA yang saya pasang dengan setting yang asal asalan. Setelah saya melakukan entry saya melihat grafik yang mewakili pergerakan harga dengan kondisi loss. Karena saya bosan melihat dan menunggu hingga keadaan menjadi profit saya tutup metatrader tanpa melakukan close order. Keesokan harinya sya buka kembali metatrader dan saya langsung terkejut karena saya sudah berhasil meraih profit sebesar 1000 PIPS. Ini membuat saya berpikir bahwa trading forex itu mudah dan dapat menghasilkan uang secara mudah dalam waktu yang singkat. Setelah itu saya memutuskan berhenti kuliah dan tetap bekerja. Setiap pulang kerja saya buka laptop dan langsung membuka metatrader dan open posisi tanpa berpikir panjang. Hingga akhirnya saya mengalami margin call. Selama ini saya sudah beberapa kali mengalami margin call. Saya sempat berpikir bahwa trading forex itu ternyata tidak mudah dan tidak mungkin bisa menghasilkan uang untuk saya. Tetapi saya tidak menyerah begitu saja. Saya mencari forum2 yang membahas analisa pergerakan harga. Saya banyak belajar dari sana namun setiap kali saya open posisi saya selalu gagal dan gagal. Lalu sya memutuskan untuk mencari sendiri gaya bertrading saya sendiri. Akhirnya saya menemukan style trading sya sendiri yang membuat hasil trading saya konsisten profit.